13 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Bukan Bentuk Tubuh, Tapi Kesadaran Tubuh – Catatan Guyub Kalangan

Gede Gus Khrisna BayubyGede Gus Khrisna Bayu
July 30, 2019
inEsai
Bukan Bentuk Tubuh, Tapi Kesadaran Tubuh – Catatan Guyub Kalangan

Pentas hasil proses Guyub Kalangan di acara Bali Yang Binal yang ke 8.

17
SHARES

Guyub Kalangan merupakan proses latihan keaktoran yang diberikan oleh Teater Kalangan. Proses latihannya dilakukan selama sebulan lebih. Latihan yang diberikan merupakan latihan olah tubuh, menonton film, dan membaca buku keaktoran. Proses latihan olah tubuh yang digunakanan berada di Lapangan Puputan Badung. Latihan dimulai pada pukul 18.00 hingga 20.00, proses latihannya hanya 2 jam setiap harinya. Sedangkan menonton film dan membaca buku dilaksanakan di Canasta Creativespace.

Kawan-kawan yang mengikuti guyub ada lima orang yaitu Dedek Surya, Aguk, Jacko, Iin dan tentu saja saya. Awal mula diajak proses Guyub Kalangan yaitu ketika saya mengikuti program Olah yaitu kegiatan melatih menulis naskah yang dilakukan di Canasta. Ketika itu saya bertemu dengan I Wayan Sumahardika atau biasa saya sapa Bli Suma selaku narasumber. Dari pertemuan perdana kami, Bli Suma mengajak saya untuk mengikuti Guyub Kalangan.

Dari mulai saat itu saya bersedia untuk mengikuti proses Guyub Kalangan yang dilakukan selama sebulan. Yang mana setiap hari akan dibagi menjadi menonton film dan latihan olah tubuh. Hari Senin dan Rabu kami mendapatkan jadwal untuk menonton film, kemudian hari Selasa, Kamis, Jumat akan menjadi hari latihan olah tubuh, kemudian hari Sabtu akan menjadi hari diskusi bahan bacaan yang dibagi oleh Bli Suma, dan hari Minggunya pada pagi harinya kami latihan di pantai Sanur. Saya tidak sepenuhnya mengikuti latihan selama sebulan penuh karena ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan. Jadinya, saya minta izin kepada Bli Suma untuk tidak mengikuti latihan tersebut.

Latihan perdana dilakukan pada tanggal 10 Juni 2019, pada awal pertemuan latihan kami menonton sebuah film yang berjudul “Black”, film India yang diadaptasi dari naskah The Miracle Worker karya William Gibson. Pemeran utama dalam film ini ialah Amitabh Bachchan dengan Rani Mukerji. Film tersebut menceritakan tentang dunia yang dirasakan oleh seorang perempuan bisu, buta, dan tuli. Karena kekurangan yang dimiliki, ia mempunyai dunia yang berbeda dengan orang normal pada umumnya. Dunianya dinamakan black.

Filmnya begitu emosianal sehingga tetesan air mata tidak bisa dibendung oleh kelopak mata sehingga berjatuhan membasahi pipi. Setelah menonton kami berkumpul diruang tamu untuk mendiskusikan apa yang sudah kami tonton tadi. Karena kami baru pertama kali melakukan diskusi ini, saya begitu canggung untuk menyampaikan pendapat saya sehingga saya hanya mendengarkan saja apa yang disampaikan teman-teman. Ketika saya menyampaikan pendapat saya begitu terbata-bata dan malu untuk mengatakannya.

Ternyata teman-teman mempunyai pendapat yang begitu beragam sehingga saya mulai memikirkan pendapat dari teman-teman yang lain. Hal yang saya dapatkan dari diskusi tersebut ialah hal-hal yang tidak pernah saya pikirkan yang kemudian membuat saya ingat pada hal-hal yang lebih detail lagi.

Kemudian kami menonton film “Pina”. Film ini adalah film documenter tentang Pina Bausch, seorang seniman tari kontemporer Jerman. Karya-karyanya kerap menggunakan Bahasa tubuh untuk menyampaikan pesan yang ingin disampaikan. Selanjutnya, kami juga menonton film “The Man Without A Past”.

Film ini begitu aneh bagi saya karena mmiliki tempo yang flat. Tidak ada konflik yang dipermasalahkan begitu berat. Setiap konflik hanya ditanggapi dengan kondisi apa adanya. Tidak ada tekanan terhadap setiap konflik sehingga menghadirkan cerita yang begitu detail untuk diperhatikan dan menuntut para penonton untuk merasakan ketegangan yang dirasakan oleh tokoh di dalam benak pribadi.

Latihan olah tubuh yang diberikan oleh Bli Suma dimulai dengan melakukan pemanasan mengitari trek joging lapangan puputan sambil berlari. Yang menarik dari Bli Suma yaitu sebelum latihan, kami akan duduk melingkar di dekat joging trek. Bli Suma kemudian menanyakan apa yang kami rasakan ketika kami duduk. Saya yang baru pertama kali ditanyakan seperti itu langsung saja menjawab apa yang saya rasakan pada waktu itu.

Yang saya rasakan ialah suasana yang kelam. Langit yang mendung namun tidak hujan dan hembusan angin yang lumayan dingin. Setelah ditanyakan, kami kemudian berdoa dan setelah itu saya dan teman-teman lari mengitari trek joging. Barang-barang kami dijaga oleh Bli Suma di tempat kami memarkirkan motor kami. Awalnya kami hanya berlari selama 5 menit akan tetapi pada hari selanjutnya kami diminta berlari selama 10 menit.

Setelah berlari, kami akan pergi ke lapangan. Adapun latihan selanjutnya adalah latihan yang diadaptasi dari metode A Beat oleh Anwari, seorang seniman teater dari Madura yang dimulai dari Soka 1, 2, 3, dan 4. Pada metode Anwari kami latihan selama 10 menit setiap Soka. Metode ini berfokus terhadap respon tubuh dan pernafasan. Yang dimaksud tubuh ialah pikiran, badan, dan perasaan.

Metode ini melatih kita untuk fokus, konsentrasi dan sadar terhadap pernafasan. Melatih kekuatan badan agar selalu tegap dan siap. Kemudian melatih perasaaan untuk siap melakukan latihan. Saya baru pertama kali mengikuti latihan semacam ini. Hal yang saya rasakan pada awalnya lumayan campur aduk dimana pada saat itu konsentrasi sangat dibutuhkan sedangkan pada diri saya, saya susah berkonsentrasi. Jadi, pada latihan soka ini saya belum bisa melakukan dengan baik sehingga masih harus berlatih lagi.

Memang latihan ini sangatlah melelahkan. Kita harus fokus pada latihan. Apalagi kita akan terus mengulangi soka 1 terus menerus selama 10 menit. Dimana soka 1 harus lari sekencang-kencangnya ditempat, kemudian jatuh menyamping dan kemudian berdiri lalu berlari lagi. Itu sangat membutuhkan pernafasan dan tenaga kuat pada tumpuan yang tepat. Bli Suma selalu mengingatkan kita untuk memberikan tenaga ke setiap gerakan dan selalu siaga terhadap tubuh kita.

Selain melatih tubuh, soka 1, 2, 3, dan 4 juga melatih pernafasan. Setiap melakukan soka pastilah pernafasan yang paling utama. Dibutuhkan pernafasan yang setabil untuk memompa tenaga agar bisa mengulang-ulang gerakan soka. Oh, iyaa, kesadaran tubuh juga dilatih didalam metode Anwari ini dimana kita harus sadar terhadap tangan, kaki, kepala, dan badan. Untuk kepala kita harus sadar dan fokus memandang ke arah depan.

Pada metode ini tangan juga penting untuk menyeimbangkan badan dan menambahkan tenaga di setiap soka. Kaki menjadi hal yang harus disadari karena setiap metode menggunakan kaki sebagi tumpuan. Saya pernah mengalami tidak sadar terhadap kaki yang membuat saya susah melakukan metode soka tersebut. Tenaga yang dihasilkan menjadi tidak seimbang sehingga saya kewalahan dalam melakukan soka.

Setelah mengikuti latihan, hal yang saya dapatkan ialah ketegapan badan. Saya merasakan perubahan pada badan saya. Dalam hal kesadaran, sebelum melakukan latihan badan saya terasa tidak ada ketegangan alias tidak ada kesadaran di dalam setiap anggota tubuh dalam melakukkan kegiatan. Setelah latihan, badan saya berasa lebih hidup dan lebih dirasakan.

Selain latihan Metode Anwari, kami juga latihan ngukur tubuh yang diadaptasi dari metode latihan Ibed Surgana Yuga, seniman teater dari Jogja. Dimana latihan ngukur tubuh ini bertujuan untuk mengenal anggota badan kita. Awalnya saya tidak mengerti apa yang dimaksud dengan ngukur tubuh ini. Setiap melakukan ngukur tubuh, yang saya rasakan hanyalah kebingungan sehingga saya tidak mendapatkan apa-apa dari ngukur tubuh ini.

Namun setelah melakukannya berulang-ulang dan mendapatkan momennya, saya menjadi mengerti apa yang dimaksud dengan ngukur tubuh ini. Ketika kita mengukur tubuh, kita berdialog dengan tubuh kita, mengenal siapa saja anggota badan kita sehingga saya lebih akrab lagi dengan badan saya. Saya menjadi lebih sadar lagi terhadap badan saya. Saya bisa menumpu pada posisi yang saya inginkan karena sudah akrab dengan badan saya. Namun saya masih perlu belajar lagi agar bisa lebih menyadari tubuh saya.

Latihan berakhir pada tanggal 14 juli 2019, dimana kami mempresentasikan hasil proses Guyub Kalangan di acara Bali Yang Binal yang ke 8. Saya berserta teman-teman melakukan gerakan abstrak mengikuti alunan lagu band Cassadaga yang bergendre Rock.

Ini pengalaman yang sangat menarik karena baru pertama kali ini saya mencoba teater menggunakan gerak tubuh. Bli Suma selalu bilang bukan bentuk yang dicari melainkan kesadaran terhadap tubuh itu. Sadar terhadap nafas, sadar terhadap anggota tubuh, dan sadar terhadap pikiran. [T]

Tags: Canasta Creative SpacedenpasarTeaterTeater KalanganTubuh
Previous Post

Seleksi Pemuda Pelopor Provinsi Bali, Sebuah Catatan dan Refleksi…

Next Post

Film Kartun Berimajinasi Tinggi dan Kekerasan Berkarakter Lucu, Apakah Cocok Ditayangkan untuk Anak-anak?

Gede Gus Khrisna Bayu

Gede Gus Khrisna Bayu

Nama Panggilan De Gus. Mahasiswa Jurusan Peternakan Universitas Udayana. Pertama kali berproses di Teater Orok. Mulai serius menekuni teater di Teater Kalangan.

Next Post
Film Kartun Berimajinasi Tinggi dan Kekerasan Berkarakter Lucu, Apakah Cocok Ditayangkan untuk Anak-anak?

Film Kartun Berimajinasi Tinggi dan Kekerasan Berkarakter Lucu, Apakah Cocok Ditayangkan untuk Anak-anak?

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co