6 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Sejarah Sebagai Ruh dalam Karya Sastra – Buku “Di Kota Tuhan”

L MargibyL Margi
June 25, 2019
inUlasan
35
SHARES
  • Judul : Di Kota Tuhan
  • Penulis : Stebby Julionatan
  • Tebal buku : xiv + 74 halaman
  • Penerbit : Indie Book Corner
  • Cetakan : 2018
  • ISBN : 978-602-309-333-5

___

Sesuatu yang baru ditawarkan Stebby Julionatan ketika saya membaca buku Di Kota Tuhan dengan mengangkat tema lokalitas pada puisi-puisinya. Sebelum saya lanjut meresensi buku ini alangkah baiknya kita mengingat satu ungkapan yang tak asing lagi.

JasMeRah – Jangan Melupakan Sejarah.

Sejarah sebagai akar dan memiliki andil dalam kehidupan manusia yang pernah terjadi di masa lampau, agar generasi sesudahnya tidak kehilangan referensi.

Sebagai penyair muda Stebby berusaha me-review, mengabarkan, dan mengabadikan sejarah melalui karya sastra. Ia nampak piawai bertutur dan sangat akrab sekali dengan hal-hal yang melekat pada dirinya baik sebagai individu ataupun sebagai Putra Probolinggo. Tentu saja hal ini akan memberi nilai tambah  untuk karyanya karena pembaca bisa ikut menikmati napak tilas kota kelahirannya dengan luwes dan tidak membosankan sebagaimana jika kita belajar sejarah di bangku sekolah atau membaca literatur lainnya.

Upayanya tersebut tidak hanya memberikan penikmat bukunya suguhan karya sastra, namun juga sejumlah pengetahuan tentang sejarah khususnya beberapa tempat, kuliner, juga budaya yang lekat dan berkembang di Probolinggo.

Tidak bisa dipungkiri bahwa tak sedikit penyair yang mengangkat tema lokalitas pada karya-karya mereka. Namun Stebby sangat cerdik dalam hal ini dan ia berhasil menjadi pembeda dari penyair lainnya. Stebby memberi sentuhan khas pada bukunya yaitu mengkolaborasikan antara sejarah dengan kitab suci sebagai literatur. Sekali waktu keduanya saling menguatkan atau bahkan berbenturan.

Sebagai buku sastra, Di Kota Tuhan sangat menarik. Empat puluh empat puisi yang terbagi dalam dua bab sangat ideal untuk sebuah buku kumpulan puisi.

Pada bab Midrash Pertama, saya banyak melihat Stebby menyelipkan perjalanan pribadi maupun rohaninya mulai dari bocah sampai masa remaja. Menarasikan tempat-tempat di kota kelahirannya atau beberapa kejadian yang nampak memiliki nilai historis bagi dirinya. Penggunaan gaya bahasa bertutur dan kepandaian pemilihan kata yang membuat puisinya menjadi terlihat menarik.

Sebut saja puisi yang saya salin secara utuh ini.

Surga Adalah Masa Kanak-Kanak yang Gugur Setelah Biru Mampu Membaca Azab Neraka

Surga adalah masa kanak-kanak. Sisanya adalah janji Tuhan yang bebas kau percaya ataupun tidak.*)

Di tempat ini kami bermain bendan, lompat tali, dan patil lele/ Terkadag juga pasaran/ Atau benteng-bentangan/ Memberi makan kambing-kambing Mak Imam/ Mengusili Pak Imam, suaminya – dengan mengayuh becak yang terparkir di kebun kala siang.

Masa-masa es dawet Pak Jumali masih bisa kusesap dengan berhutang/ Sebab semua pembayaran apa kata Papa, kala ia datang/ Seperti Daud yang membayar lunas hutang Saul pada orang-orang Gibeon/ Atau sarapan nasi pecel di warung depan rumah/ Gerombolan bocah bandel.

Mborang. Rumah Oma, tempat aku menunggu Papa dan Mama pulang/ Lebih banyak kuhabiskan dengan bermain ketimbang belajar – apalagi berdoa/ Mendengarkan dongeng-dongeng Oma sampai air bah menyusut. Busur awan yang dijanjikan Tuhan pada Nuh, setelahnya/ Ninil, Elok, Mas Wargi, Joko, Berry, Ghofur, dan entah siapa lagi temanku/kami seperti dongeng kanak-kanak yang luruh digilas waktu/ yang coba aku hidupkan kembali.

Dan seperti dongeng, seiring tumbuh mereka tercerabut satu per satu dari pohon kanak-kanakku/ Terlebih semenjak aku mampu membaca kitab Azab Neraka//

Pada puisi ini, Stebby bercerita tentang masa kecilnya yang masih sangat akrab dengan permainan-permainan tradisional, penuh keisengan layaknya bocah kecil pada umumnya. Juga kerinduan mendengar dongeng-dongeng Oma yang mungkin saja saat ini sudah berangsur menjauh dari kehidupan modern.

Puisi ini memantik pembaca untuk mengingat dan menikmati hal-hal yang memang sudah tercerabut karena zaman.  Kita sangat tahu di era revolusi industri 4.0 pasti sangat sulit menemukan bocah yang masih asik dengan permainan tradisional dan Stebby berhasil me-review melalui puisinya. Selain itu ada satu puisi yang juga sangat menarik dengan judul Menara Air:

Kau seperti menara/ Menjulang di antara mega-mega/ Rabu, kita bertemu kembali di Minggu Palma, tapi kau tidak menyapa/

Kata Opa tinggi Menara Air ini adalah permukaan Ronggojalu/ Kira-kira setinggi apa permukaan hatimu?//

Puisi ini adalah puisi paling pendek pada bab Midrash Pertama. Puisi ini berusaha menyampaikan keromantisan, namun tetap tidak jatuh pada klise karena kekuatan kata yang dipilih oleh Stebby.

Pada Midrash Kedua berisi sembilan puisi yang diselesaikan Stebby selama lima bulan dalam tahun 2017. Meski dengan tema yang sama namun tidak akan muncul kebosanan dalam membaca buku ini. Stebby memberi sentuhan tipografi yang berbeda dalam Midrash Kedua pada puisi-puisinya.

Buku Di Kota Tuhan ini menjadi unik karena mampu membungkus sejarah dalam karya sastra dengan lokalitas budaya yang mengasyikkan [T]

Tags: BukuPuisiresensiresensi bukusastra
Previous Post

Dalang Banyuning # Melacak Jejak Sejarah Seni Rupa dari Museum Buleleng [1]

Next Post

Para Dewa Yang Cacat

L Margi

L Margi

Alumnus Magister Pendidikan UNESA

Next Post

Para Dewa Yang Cacat

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co