1 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Putrayasa, Octopus Giant, dan Spirit Kelautan dari Pantai Berawa

Leonk Surya AdibyLeonk Surya Adi
June 12, 2019
inKhas
Putrayasa, Octopus Giant, dan Spirit Kelautan dari Pantai Berawa

Ketut Putrayasa

85
SHARES

Megah dan kuat. Kepalanya bulat mendongak, mata selalu awas dan delapan lengannya menelusuk endapan pasir seakan menggenggam ibu pertiwi. Tanpa tulang, binatang cerdas ini bisa masuk ke dalam atau ke luar ruang yang tergolong sempit.

Itulah gambaran octopus giant berwujud gurita raksana yang dibuat Ketut Putrayasa. Seni instalasi itu dibuat serangkaian Berawa Beach Art Festival (BBAF) ke-2 dengan tema “Deep Blue Spirit” di Pantai Berawa, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Mei lalu.

Octoputus itu adalah seni instalasi yang bercerita tentang pantai, laut, lingkungan, alam, dan sampah plastik, serta hal-hal lain yang menjadi kecemasan dan juga jadi harapan. Pada ajang BBAF ke-2 itu Putrayasa mengingatkan banyak orang tentang pentingnya wawasan kelautan, termasuk apa-apa yang ada di dalamnya, dan apa-apa yang ada di luarnya.

Meski BBAF sudah berlalu, namun peringatan itu akan terus bergaung, bukan hanya di Pantai Berawa, namun juga di pantai dan wilayah keluatan lain di Bali, di Indonesia, bahkan dunia.

Octupus itu dibuat kokoh berdiri di tepi pantai. Narasinya bisa dibuat sesuai imajinasi. Misalnya gurita raksasa itu keluar dari tempatnya karena tempat tinggalnya penuh dengan sampah plastik. Ia keluar dan berada kokoh seperti penjaga Pantai Berawa. Dalam BBAF, octopus itu digunakan sebagai tempat pertunjukan seni akbar dengan kolaborasi tata cahaya yang kuat.

“Octopus giant upaya mengangkat “spirit kelautan” dengan intensi yang lebih kuat sebagai suatu “manifesto kesadaran”. Octopus giant ini inspirasi visual yang punya konten sebagai metafor kecerdasan dalam membangun narasi spirit kelautan nusantara,” kata Ketut Putrayasa, sang kreator.

Dalam kontek keindonesiaan, kata dia, kelautan adalah soal yang sangat luas dan menentukan dalam konstelasi negara bangsa serta peradaban. Kelautan sebagai kosmosa ekologis dan kultural dengan segala dimensinya. Saat ini perlu mendapat “penyegaran narasi” yang dapat menjadi kanal untuk memicu berbagai konten kesadaran ihwal  kelautan. “Intinya, spirit kelautan “blue spirit” bisa menjadi tagar kunci dalam wacana dan sosialita kelautan, bisa memicu tagar turunan, seperti “blue cultural”, “blue economic” dan sebagainya,” imbuhnya.

Bali, dalam tatanan kosmologi, menempatkan segara atau laut sangat vital sebagai sumber budaya dan spiritual. Esensi kosmologi kelautan Bali adalah keharmonisan berkesinambungan dalam pola hubungan hita karana manusia dan alam. “Suatu intensi kedalaman spirit yang kemudian melahirkan kearifan lokal, yang kini terformalkan dalam dresta desa mawecara, semacam regulasi adat yang menjadi koridor praksis pada masing-masing wilayah praktek kebudayaan,” papar Putrayasa.

Seniman nyentrik yang berasal dari Banjar Tandeg Tibu Beneng, Canggu Kuta Utara menambahkan, kearifan lokal budaya kelautan ini sejatinya adalah modal kultural yang bisa menjadi landasan regulatif dalam mengelola dan menjaga lautan dari bahaya destruksi peradaban, serta landasan kultural dalam upaya mengawal pembangunan berkelanjutan. Bali, pada kenyataannya tidaklah terhindar dari bahaya kerusakan lingkungan, bahkan kasus-kasus kerusakan lingkungan telah memicu berbagai tegangan sosial.

“Bali kini berada pada situasi orkestra kompleks, antara keriuhan ritus ritual, perlombaan eksploitasi sumber daya alam, serta berbagai kepentingan yang beresiko menghasilkan disharmoni peradaban,” ucapnya.

Membangun suatu narasi yang kuat melalui pendekatan seni rupa bukanlah soal yang  sederhana, mengingat tipologi praktek persenirupaan pascamodern saat ini dengan segala kompleksitasnya terasa minus dalam soal spirit bernarasi.

“Gelaran seni rupa instalasi octopus giant, secara kontekstual mecoba menawarkan ajakan  kultural, menggugah kesadaran serta kepekaan masyarakat tentang persoalan kelautan, karena sejatinya nilai kontekstual suatu karya terletak pada kekuatan menimbulkan berbagai dampak, misalnya; dampak sosial, moral, politik, dan sebagainya,” jelasnya.

Gurita raksasa ini dibentuk dari anyaman bambu yang acak menghasilkan drama artistik formal yang unik dan memiliki sense ekologis. Beberapa obyek lain, seperti ikan juga dari anyaman bambu, masing-masing wujudnya mengandung rasa metaforik, terdisplay secara acak melengkapi nuansa  ekologis kelautan.

“Pemilihan gurita sebagai objek utama, karena memiliki alasan inspiratif. Wujud alamiahnya yang unik, memiliki potensi metaporik dan simbolik yang luas,” ujarnya.

Sebagai elemen interaktif, gurita rakasasa itu diekploasi dengan tarian kolosal yang tata tariannya bersifat merespon secara bebas objek, ruang dan area ivent. Inilah visual art projek yang secara keseluruhan, hadir sebagai lanskap visual yang total.

Pantai Berawa sebuah ruang normal“ tersubversi” menjadi ruang seni rupa pertunjukan yang interaktif, mampu meng-advertais ruang dan audien, yang pada galibnya akan memicu efek lanjutan, yaitu munculnya ruang-ruang kesadaran sebagai bagian dari bangkitnya spirit kelautan.

Putrayasa berharap, acara ini bisa menggugah partisipasi masyarakat abad digital yang tentunya potensial memperkaya ruang-ruang kesadaran ekologis kelautan dalam realitas virtual. Sebagai karya outdoor, dari idiasi konsep  memakai pendekatan seni rupa pertunjukan dengan penekanan pada aspek interaktif.

Sebagai fokus utama adalah objek gurita raksasa dari anyaman bambu yang berukuran sangat gigantik, dengan juluran kaki yang panjang memungkinkan meng-instalasi area pantai yang luas. Objek diperluas kontennya menjadi ruang/stage pertunjukan. [T]

Tags: BadungKutaSeni InstalasiSeni Rupa
Previous Post

“Injury Time Call” –Kisah Lucu Dokter Siaran di Radio Guntur FM

Next Post

Moral Kita Dalam Mentimun

Leonk Surya Adi

Leonk Surya Adi

Wartawan dan pemerhati kegiatan seni dan budaya. Tinggal di Denpasar

Next Post
Nyepi: Terapi Kesehatan, Terapi Kita, Bumi dan Peradaban

Moral Kita Dalam Mentimun

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co