MATEMATIKA. Setelah muncul kata itu, pasti akan banyak tanggapan yang muncul. Matematika membosankan, matematika menyebalkan atau mugkin matematika menyenangkan.
Sebagai seorang mahasiswa yang kuliah di program studi Pendidikan Matematika, saya memiliki tanggung jawab untuk bisa menjadi pendidik matematika yang baik (nantinya). Tentu bagi saya, matematika tidak sesulit yang teman-teman pikirkan. Tapi tidak semudah yang teman-teman pikirkan juga :v
Belajar matematika tidak hanya sekadar menghapal. Banyak yang bisa dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Nah, kalo dari awal sudah berpikir bahwa matematika menyebalkan sehingga tidak ada niatan untuk belajar, bagaimana nantinya?
Oke deh, mari kita mulai dari hal yang sederhana yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian bilangan.
Belajar dari penjumlahan dan pengurangan
Jika kita diberikan persoalan terkait penjumlahan pastinya itu bukanlah hal yang susah. Banyak media yang bisa digunakan juga dalam proses pembelajaran untuk penjumlahan dan pengurangan ini. Coba lihat soal berikut.
1+1=⋯
2+3=⋯
4-2=⋯
5-4=⋯
Empat soal diatas pasti dengan mudah bisa dikerjakan. Kata orang, kalo soal itu dibacakan sambil tutup mata juga bisa jawab. Tapi, coba perhatikan soal berikut.
1-(-1)=⋯
4+(-2)=⋯
Saya yakin, banyak yang masih bingung dengan adanya dua tanda di antara bilangan-bilangan tersebut. Jika dihapal, ini pasti bukanlah hal yang besar. Tapi seberapa kuat otak kita menghapal semua materi yang ada? Mungkin guru-guru sudah banyak menggunakan metode seperti analogi berjalan kedepan dan ke belakang atau mungkin dengan analogi naik turun tangga.
Kali ini, saya akan berbagi bahwa matematika bisa dikaitkan dengan pelajaran budi pekerti juga. Secara teori,
a-(-b)=a+b
a+(-b)=a-b
Hal yang bisa kita ingat adalah:
“Mengurangi hal-hal negatif merupakan perbuatan positif”
“Menambah hal-hal negatif merupakan perbuatan yang negatif”
Terlihat dan terdengar sangat sederhana. Tapi apakah sudah terpikirkan sebelumnya? Jika sudah, baguslah :D. Jika belum, dua kalimat di atas bisa jadi alternatif.
Belajar dari perkalian dan pembagian
Selain penjumlahan dan pengurangan, perkalian dan pembagian juga akan sering kita temui di permasalahan kehidupan sehari-hari. Pengalaman saya ketika dulu menjadi siswa ataupun ketika menjadi guru les, perkalian dari kombinasi bilangan positif (+) atau bilangan negatif (-) masih menjadi hal yang sulit dari belajar perkalian dan pembagian. Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, materi ini bisa dihapal.
(+)×(+)=(+)
(+)×(-)=(-)
(-)×(+)=(-)
(-)×(-)=(+)
(+)÷(+)=(+)
(+)÷(-)=(-)
(-)÷(+)=(-)
(-)÷(-)=(+)
Mari kita coba sederhanakan hapalan di atas.
Perkalian dan pembagian antara dua bilangan positif yang menghasilkan bilangan positif
[ (+)×(+)=(+)dan (+)÷(+)=(+) ]
“Bersikap positif (membenarkan) terhadap hal yang positif merupakan perbuatan yang positif”
Perkalian dan pembagian antara bilangan positif dan bilangan negatif yang menghasilkan bilangan negatif
[ (+)×(-)=(-) dan (+)÷(-)=(-) ]
“Bersikap positif(membenarkan)terhadap hal yang negatif merupakan perbuatan yang negatif”
Perkalian dan pembagian antara bilangan negatif dan bilangan positif yang menghasilkan bilangan negatif
[ (-)×(+)=(-) dan (-)÷(+)=(-) ]
“Bersikap negatif(tidak membenarkan)terhadap hal yang positif merupakan perbuatan yang negatif”
Perkalian dan pembagian antara dua bilangan negatif yang menghasilkan bilangan positif
[ (-)×(-)=(+) dan (-)÷(-)=(+) ]
“Bersikap negatif (tidak membenarkan)terhadap hal yang negatif merupakan perbuatan yang positif”
Empat kalimat di atas bisa jadi alternatif dalam konsep perkalian dan penjumlahan.
Mudah-mudahan dengan ini tidak membuat matematika menjadi lebih menyeramkan. Selamat belajar. [T]