Tengoklah Kemah Petani atau Farmer Camp di Soewan Garden, Desa Pancasari, Sukasada, Buleleng, Bali, 31 Mei hingga 2 Juni 2019. Itu jika Anda serius ingin tahu betapa serius dan asyiknya anak-anak muda Bali menjadi petani di Bali.
Jika tak ingin tahu, atau hanya sibuk mengeluh dan mengutuk bahwa tak ada anak muda Bali yang mau jadi petani, maka menyingkirlah. Lanjutkan kesibukan mengutuk-ngutuk tak jelas.
Sejak awal, panitia dalam posternya bilang: Selain petani dilarang masuk! Artinya jelas. Yang bukan petani tak diizinkan masuk ke Farmer Camp. Nanti malah bikin keributkan.
Tapi, ngomong-ngomong, siapa sih yang bukan petani di Bali? Anggota DPR RI Gde Sumarjaya Linggih dan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana yang hadir dalam acara itu pastilah juga petani. Jika bukan petani, ya, tak akan diundang masuk. Mereka berdua petani cengkeh, bahkan masih petani cengkeh ketika menjabat jadi anggota DPR dan Bupati.
Ah, ada-ada saja. Tak ada yang pernah melihat mereka berdua mencangkul tanah, membersihkan pohon, menyiangi tanaman, atau memetik bunga cengkeh. Ya, memang tak pernah. Memangnya petani itu kerjaannya hanya mencangkul?
Lihat juga di situ ada tokoh-tokoh muda yang selama ini justru banyak dikenal di dunia luar pertanian. Dwitra J Ariana alias Dadap misalnya. Ia malah dikenal sebagai filmmaker dengan banyak karya dokumenter yang menang dalam lomba dan festival. Tapi ia ternyata juga pengelola kebun vanili serta tanaman lain di desanya di Bangli.
Ada banyak pemuda lain di Farmer Camp nanti yang akan membagi berbagai pengalaman menjadi petani muda yang keren, yang bukan melulu mencangkul dan bergelimang lumpur atau debu tebal, namun kerap juga gentayangan di sejumlah hotel mewah dan ajang-ajang festival besar di dunia. Banyak nama mentereng seperti selebritis di dunia hiburan atau tokoh politik di meja parlemen.
Agung Wedha, salah seorang penggagas Farmer Camp dari JCI, mengatakan Farmer Camp adalah ajang bertemunya para petani muda dalam rangka meningkatkan kualitas produksi pertanian dan peternakan yang ada di Bali. Kegiatan Farmer Camp digawangi oleh JCI Singaraja dan Forum Petani Muda Bali yang selanjutnya akan dilaksanakan pengukuhan kepengurusan untuk masa bakti 2019-2021.
Forum Petani Muda Bali hadir sebagai wadah penyerap aspirasi petani-petani muda Bali serta sebagai media diskusi serta eksekusi bagi para petani muda. Forum Petani Muda Bali nantinya akan diisi oleh petani-petani muda yang tergabung dalam komunitas PETANI MUDA KEREN ! yang masing2 petani berfokus dalam bidangnya masing-masing.
Dalam kegiatan ini, para petani muda Bali akan diberikan edukasi dan pelatihan tentang penerapan SOP dan GAP secara berkelanjutan, bertukar informasi tentang perkembangan harga dan sentra-sentra usaha yang dapat menyerap produk pertanian dalam sekala lokal dan ekspor.
Selain itu, para petani ini akan diberikan materi-materi training dari trainer-trainer nasional antara lain: Leadership, Be a Champion, Basic financial management for farmer, Organik farming, pembuatan sarang lebah di kebun, pengembangan agrowisata, Teknologi Pertanian, Pasca Panen, dll.
Dalam Farmers Camp peserta akan diajak kemah 3 hari 2 malam dalam suasana keakraban dan diisi oleh acara-acara asik seputar pertanian. Dimulai dari training, workshop, testimoni, entertaintment, games, malam keakraban, dll.
Farmer camp dilaksanakan pada tanggal 31 Mei 2019 sampai dengan 2 Juni 2019 bertempat di Soewan Garden Pancasari-Buleleng, acara yang diinisiasi oleh JCI Singaraja dan Forum Petani Muda Bali yang berkerjasama dengan Udayana Community Development Programa (UCDP) Universitas Udayana dan Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Bali Serta di dukung oleh Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng mampu menjadi solusi untuk meningkatkan perkembangan pertanian dan peternakan yang ada di Bali dan Mendukung Pergub Bali No 99 tahun 2018 Tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali.
Nah, keren bukan? Jadi, datanglah. Tak perlu membawa kartu petani, cukup tunjukkan kamu serius. [T] [*]