15 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Buku Puisi Kambali Zutas, “Laila Kau Biarkan Aku Majnun”: Syair-syair Penggugah Jiwa

Taufikur Rahman Al HabsyibyTaufikur Rahman Al Habsyi
May 6, 2019
inUlasan
Buku Puisi Kambali Zutas, “Laila Kau Biarkan Aku Majnun”: Syair-syair Penggugah Jiwa
15
SHARES

RASULULLAH SAW bersabda : “Malam itu panjang, maka  jangan kau pendekkan ia dengan tidurmu. Siang itu terang, maka jangan kau gelapkan ia dengan dosa-dosamu”.

Membaca kumpulan syair-syair berjudul “Laila Kau Biarakan Aku Majnun” karya penyair Kambali Zutas, saya dibawa untuk menemui perenungan, memegang ketakutan, dan menghancurkan pertanyaan-pertanyaan. Syair yang ditulis dalam rentang waktu 2015 hingga 2018 memaksa saya untuk mengutip Sabda Rasullah di atas.

Bagaimana tidak? Di sudut-sudut syairnya kental sekali dengan dunia lakon keseharian seorang hampa kepada Tuhannya. Di samping itu kata-kata menetes dan sangat lekat dengan ritus keagamaan terutama Islam. Tentu hal ini tidak bisa dilepaskan dari latar belakang penulisnya yang telah akrab dengan dunia pesantren.

“Dalam kesunyian ku sebut nama, dalam kehampaan ku undang, dalam kepedihan ku harapkan begitu syahdu, dalam ratapan ku bersimpuh, dalam malam aku menghamba”. (Risalah Seorang Hamba;Hal 10)


Esai ulasan karya Taufikur Rahman Al Habsyi ini akan disampaikan dalam acara Bedah Buku “Laila Kau Biarkan Aku Majnun” dan Buka Puasa Bersama di Rumah Belajar Komunitas Mahima, Singaraja, Bali, Sabtu, 11 Mei 2019 pukul 15.00 Wita


Lagi-lagi seorang Kambali Zutas melalui syairnya menggambarkan kepada saya ada keteguhan dari hati seorang hamba untuk meraih keikhlasan hidup, menyemai ketentraman jiwa, mengusir kekhawatiran sekaligus lebih dekat kepada Dzat yang maha, Tuhan Semesta Alam.

Selain itu, kata “Malam, dini hari, kesunyian, dingin, embun, sayap-sayap malaikat mengepak” merupakan penggugah jiwa-jiwa untuk beribadah sebagai pembuktian bahwa hati kita tunduk kepada yang Esa. Bangun pada saat orang lain tertidur, bersujud pada saat orang lain terlentang, munajat pada saat orang lain mendengkur. Semisal “Ash shalaatu khairun minan naum” yang artinya “Shalat itu lebih baik dari pada tidur”

Sebagai seorang muslim kata itu sangat familier saat adzan subuh dikumandangkan dilangit-langit. Allah menginginkan kita agar segera bangun, mengambil air wudhu, dan mengerjakan shalat subuh berjamaah. Karena ada keistimewaan berlimpah yang Allah curahkan pada waktu subuh. Shalat di mana nilainya jauh lebih berharga daripada dunia dan seisinya. Seperti yang dikutip dari Hadist Riwayat Muslim dan Ahmad “Dua rakaat shalat subuh, lebih baik daripada dunia dan seisinya”

Khazanah tarikh (Sejarah) Islam

“Jibril, Mikail, Izrail, israfil, Raqib, Atiq, Ibrahim, Namrud, Abrahah. Nama-nama yang sedari kecil bagi seorang muslim telah ditanamkan atau diajarkan baik sebagai peringatan, pembelajaran, sehingga membuat saya ditarik untuk menyelami keislaman. Mengulas kembali memori dan mengasah hati bahwa jalan terbaik meneguhkan keimanan salah satunya adalah belajar kepada kejadian yang telah dilukiskan dalam Al-Qur`an. Salah satunya peristiwa yang jamak dikenal, khususnya di Negara-negera berpenduduk mayoritas muslim, ialah hari lahir Nabi Muhammad, pemimpin yang dijuluki Al- Amin(dapat dipercaya) di Mekkah. Pada 571 M—sekitar 1446 tahun yang lalu.

Tahun itu disebut “Tahun Gajah”. Sebutan ini bukan tanpa alasan. Kala itu, raja vassal Ethiopia di Yaman, Abrahah, menyerang Mekkah dengan pasukan gajah. Peristiwa tersebut diabadikan dalam Al-Qur`an surah Al-Fil. Diceritakan pasukana Abrahah yang memasuki kota Mekkah dihujani batu yang dilempar burung ababil. Pasukan Abrahah luluh lantak. Ia kalah, Mekkah pun selamat. (Serban Ababil Hal;64).

Wartawan

Kita ketahui bahwa Kambali Zutas adalah seorang Jurnalis, mewartakan sebuah kejadian atau peristiwa menjadi pekerjaannya sehari-hari. Namun, membaca syairnya yang berjudul “Bocah Kecil Itu Bernama Engeline”. (Hal;112). Saya membayangkan bahwa syair itu mula-mulanya adalah sebuah berita yang kemudian disusun menjadi syair oleh penyair. Alih gaya penyampaian sebuah berita yang dibalut dengan diksi-diksi yang begitu sederhana tetapi tidak mengurangi esensi kedunya (baca;syair dan berita).

“Bocah kecil itu bernama Engeline. Tepat di bawah pohon di belakang rumah. Bersebelahan dengan kandang ayam. Ia ditemukan dikubur bersama boneka. Sungguh biadab. Itulah terucap. Keji. Bocah cantik itu tak berdosa dianiaya.

Bocah kecil itu bernama Engeline. Ia telah pergi. Malaikat kecil kami. (Hal;112).

Dialog

Sabagai penikmat puisi atau syair saya tidak pernah belajar tentang teori-teori ataupun tata cara menyusun sebuah kata, menjadi kalimat, larik-larik, sampai pada akhirnya bisa dinikmati. Kambali Zutas menawarkan kepada pembacanya untuk berdialog dengan sajian ringan namun syarat penuh makna.

Siang sebelum hujan. Dia menyapa lalu bertanya.

“Takdir sebenarnya bukan masalah kesempatan, tetapi pilihan. Takdir bukan harus ditunggu, tetapi takdir haruslah diraih.”

Lalu terjadilah dialog.

“Betul, takdir ada dua. Ada yang sudah tidak bisa dirubah, dan ada yang bisa diubah dengan kemauan sendiri. Intinya begini, Tuhan tidak mengubah suatu kaum, apabila kaum itu tidak mengubah sendiri,” kataku.(Hal;92).

Salah satu Sunnahtullah yang berjalan di bumi ini adalah Allah tidak akan merubah kondisi seseorang, kelompok ataupun masyarakat sebelum ada perubahan dari dalam diri sendiri. Maka dialog diatas selaras dengan “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS ar-Ra`a:11).

Sederhananya, perubahan kawan, pemimpin, ataupun lingkungan tidak akan merubah seseorang jika tidak ada niatan dari dirinya sendiri.

Rima

Kambali Zutas dalam bukunya ini menawarkan paket komplit. Selain saya dibawa ke petualangan relegi, sosiologis, dan interaksi dengan alam. Kali ini, keindahan bunyi yang disusun oleh rima yang sempurna diracik utuh dari awal sampai akhir.

Gaduh

Gaduh

Suasana di langit ketujuh

Abdi dalem mengaduh

Lalu mengeluh

Suara-suara buruh

Meronta-ronta pembuluh tubuh

Mereka tidak mau mati apalagi di bunuh

Anak istri dan cucu-cucu mereke terenyuh

Gaduh

Seluruh jalan jauh telah rapuh

Apalagi tangan nasib mereka tak tersentuh

Tak tampak berapa yang sudah terjatuh

Mungkin satu dua atau berpuluh-puluh

Gaduh

Mereka ingin sekali memiliki tempat berteduh

Bukan malah sebagai yang tertuduh

Mereka selalu bersikukuh

Mereka sungguh ingin membuat keruh

Lalu selalu bergemuruh

Hingga waktu menjelang subuh

Gaduh

Tak ada lagi kitab suci menjadi suluh

Bahkan tak ada teluh

Tongkat diri yang teguh

Bangkit setelah terbunuh

Mereka mengayuh

Lalu tumbuh

Langit kembali teduh

2015

NB : Untuk syair yang terakhir: saya sengaja mengutip secara utuh. Karena hati saya tersentuh, kata-katanya sangat ampuh, sebagai pembaca dibuatnya luluh. I Lope Yuh! [T]


BACA JUGA: Buku Puisi “Laila Kau Biarkan Aku Majnun”: Peristiwa dan Kenangan Tak Senilai Berita

Tags: BukuIslamkumpulan puisiMuslimPuisiresensi bukusastra
Previous Post

Pendidikan & Keutuhan Bangsa

Next Post

Raka Sutama, Kegembiraan Usai Pilpres, Bayar Kaul dengan Mendaki 5 Gunung

Taufikur Rahman Al Habsyi

Taufikur Rahman Al Habsyi

Biasa dipanggil Koko Opik. Lahir di Bondowoso, 05-06-1998. Anak kedua dari pasangan Arjas dan Irliya, orang tua yang selalu berjuang membahagiakan anak-anaknya.

Next Post
Raka Sutama, Kegembiraan Usai Pilpres, Bayar Kaul dengan Mendaki 5 Gunung

Raka Sutama, Kegembiraan Usai Pilpres, Bayar Kaul dengan Mendaki 5 Gunung

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

by Hartanto
May 14, 2025
0
‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

BERANJAK dari karya dwi matra Diwarupa yang bertajuk “Metastomata 1& 2” ini, ia mengusung suatu bentuk abstrak. Menurutnya, secara empiris...

Read more

Menakar Kemelekan Informasi Suku Baduy

by Asep Kurnia
May 14, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

“Di era teknologi digital, siapa pun manusia yang lebih awal memiliki informasi maka dia akan jadi Raja dan siapa yang ...

Read more

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co