9 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Kita ini Tempe, Tapi di Ke-Tempe-an Itulah Ada Jawaban dari Persoalan Mutakhir Kita

Azizun HakimbyAzizun Hakim
March 27, 2019
inEsai
Kita ini Tempe, Tapi di Ke-Tempe-an Itulah Ada Jawaban dari Persoalan Mutakhir Kita
12
SHARES

Masyarakat yang pada tahun 1950-an terkhususnya di kalangan orang Jawa kelas menengah (priayi) diberi stigma sebagai “manusia tempe”. Sebuah istilah yang bernada peyoratif bahkan sindiran atau sebuah ejekan bagi mereka yang mengonsumsi tempe, makanan produk lokal yang dianggap rendah, murahan, kampungan dan menjijikkan. Bahkan, Soekarno, presiden pertama RI, juga menyebut bangsa ini sebagai “bangsa tempe” dalam konotasi yang juga peyoratif.

Anggapan itu muncul mungkin karena tempe adalah makanan busuk, karena berdasar hasil peragian, semacam proses inokulasi menggunakan kapang dari berbagai jenis Rhizopus dari kelompok Fungi (jamur). Sayang, priayi Jawa dan Soekarno mungkin belum mengetahui, karena tempe antara lain, menurut almarhum onghokham, kesehatan puluhan juta orang jawa miskin bisa dijaga atau terselamatkan pada masa represif kolonialisme Jepang.

Mereka juga belum mengerti, mengapa kesehatan fisik dan jiwa itu terselamatkan, karena khasiat-khasiat luar biasa tempe. Dari deretan panjang khasiat itu, tempe setidaknya terbukti secara medis dapat menyembuhkan disre menurunkan tekanan darah, mencegah anemia, menolak kanker, infeksi, osteoporosis dan berbagai penyakit degeneratif.

Khasiat yang membuat banyak kalangan di berbagai bangsa dari dulu hingga kini turut mengonsumsinya sebagai pengganti daging. Sejak ilmuwan Belanda Prinsen Geeling melakukan penelitian ilmiah tentang tempe, tahun 1926 pemerintah Jepang menelitinya, dan 1946 ia ditulis dalam jurnal Amerika, The Clinical Nutrition yang berwibawa itu, berbagai bangsa pun membangun riset yang sama hingga saat ini tidak kurang 2.500 buku ditulis secara internasional tentang produk kultural orisinal Indonesia itu.

Dari semula berposisi yang sangat minor bahkan hina, tempe kini sudah merambah ke berbagai dunia, Eropa, Asia, Afrika, Australia hingga Amerika. Dalam catatan tahun 1984 saja, terdapat 18 buah pabrik tempe di Eropa, delapan di Jepang dan 53 pabrik tempe di Amerika! Kita memang adalah bangsa tempe. Bangsa yang bangga dengan produk dan kulturnya yang dibangun tidak dalam hitungan puluhan, tapi ribuan tahun.

Bukan hanya Serat Centhini (awal abad ke-19) mencatat sayur santan tempe sebagai sajian Amongraga dalam kelananya, tapi juga dalam Serat Sri Tanjung (abad XII) kedelai dan peragian itu telah disebutkan. Bahkan, Sastroamijoyo dalam bukunya, The History of Tempeh, mencatat usia kultur tempe sudah berusia 2.000 tahun.

Angka-angka yang menunjukkan betapa budaya kuliner kita bukanlah adab kemarin sore. Bukan seperti sebuah bangsa yang mengaku berperadaban tinggi, tapi kultur kulinernya hanya mampu membuat roti yang dibelah diisi tomat yang di kasih susu mauupun coklat, potongan daging bakar dan sayuran, burger, yang menjadi makanan kebanggaan rakyatnya.

Kutunjukkan siapa kamu dari apa yang kamu makan. Masakan menunjukkan bangsa. Dan tempe hanya salah satu saja dari ribuan produk kultural yang ditemukan dikembangkan dan dipergunakan bangsa ini selama beribu-ribu tahun. Coba renungkan bila 640-an etnik atau suku bangsa menghasilkan produk kuliner yang ratusan ragamnya, betapa kaya nya bangsa ini, betapa tinggi budayanya.

Yakinlah kita, bahwa kita adalah manusia dan bangsa tempe. Bangsa yang dalam proses pemberadabannya menghasilkan produk-produk budaya bernilai tinggi, yang sains kontemporer baru menyadari belakangan. Maka, bila negara ini abai, meremehkan, atau menafikan jeritan puluhan ribu produsen tempe Indonesia, apakah bukan ia meremehkan juga adab dan kebudayaan yang membuatnya ada dan bermartabat?

Membiarkan kekuatan kultural itu dikendalikan oleh bangsa asing, dengan mengimpor sebagian besar kebutuhan kedelai, Anda mengerti, hal itu bukan hanya sebuah dosa kebudayaan, tapi juga ancaman bagi masa depan kekuatan terbaik yang kita miliki itu.

Artinya, betapapun elite sulit menjadi sehat dan keras, tidak loyo atau lembek seperti tape, rakyat yang “tempe” dapat terus berjuang, bergerak, membuktikan kedigdayaannya dalam produk lokal, dan kekuatan lokalnya sendiri-sendiri.

Dalam “ketempean” atau kelokalan itulah sebenarnya jawaban untuk persoalan-persoalan mutakhir kita tersedia. [T]

Tags: IndonesiajawakulinerLokal Geniuslokalitastempe
Previous Post

Setan yang Menggejala Menjadi Ego dan Kepentingan

Next Post

Menulis dengan Riang – Pelatihan Menulis Puisi Bersama Pak Warih

Azizun Hakim

Azizun Hakim

Lahir di amongan 5 juni 1999. Sedang kuliah di Undiksha Singaraja jurusan PPKN

Next Post
Menulis dengan Riang – Pelatihan Menulis Puisi Bersama Pak Warih

Menulis dengan Riang - Pelatihan Menulis Puisi Bersama Pak Warih

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

    ORANG BALI AKAN LAHIR KEMBALI DI BALI?

    by Sugi Lanus
    May 8, 2025
    0
    PANTANGAN MENGKONSUMSI ALKOHOL DALAM HINDU

    — Catatan Harian Sugi Lanus, 8 Mei 2025 ORANG Bali percaya bahkan melakoni keyakinan bahwa nenek-kakek buyut moyang lahir kembali...

    Read more

    Di Balik Embun dan Senjakala Pertanian Bali: Dilema Generasi dan Jejak Penanam Terakhir

    by Teguh Wahyu Pranata,
    May 7, 2025
    0
    Di Balik Embun dan Senjakala Pertanian Bali: Dilema Generasi dan Jejak Penanam Terakhir

    PAGI-pagi sekali, pada pertengahan April menjelang Hari Raya Galungan, saya bersama Bapak dan Paman melakukan sesuatu yang bagi saya sangat...

    Read more

    HINDU MEMBACA KALIMAT SYAHADAT

    by Sugi Lanus
    May 7, 2025
    0
    HINDU MEMBACA KALIMAT SYAHADAT

    — Catatan Harian Sugi Lanus, 18-19 Juni 2011 SAYA mendapat kesempatan tak terduga membaca lontar koleksi keluarga warga Sasak Daya (Utara) di perbatasan...

    Read more
    Selengkapnya

    BERITA

    • All
    • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
      “Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

      “Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

      May 8, 2025
      Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

      Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

      May 7, 2025
      Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

      Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

      April 27, 2025
      Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

      Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

      April 23, 2025
      Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

      Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

      April 22, 2025
      Selengkapnya

      FEATURE

      • All
      • Feature
      • Khas
      • Tualang
      • Persona
      • Historia
      • Milenial
      • Kuliner
      • Pop
      • Gaya
      • Pameran
      • Panggung
        “Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
        Panggung

        “Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

        SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

        by Nyoman Budarsana
        May 6, 2025
        Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
        Khas

        Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

        TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

        by Nyoman Budarsana
        May 6, 2025
        “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
        Khas

        “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

        DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

        by Komang Yudistia
        May 6, 2025
        Selengkapnya

        FIKSI

        • All
        • Fiksi
        • Cerpen
        • Puisi
        • Dongeng
          Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

          Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

          May 8, 2025
          Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

          Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

          May 4, 2025
          Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

          Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

          May 4, 2025
          Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

          Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

          May 3, 2025
          Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

          Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

          May 3, 2025
          Selengkapnya

          LIPUTAN KHUSUS

          • All
          • Liputan Khusus
            Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
            Liputan Khusus

            Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

            SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

            by Jaswanto
            February 28, 2025
            Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
            Liputan Khusus

            Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

            SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

            by Made Adnyana Ole
            February 13, 2025
            Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
            Liputan Khusus

            Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

            BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

            by Jaswanto
            February 10, 2025
            Selengkapnya

            ENGLISH COLUMN

            • All
            • Essay
            • Fiction
            • Poetry
            • Features
              Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

              Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

              March 8, 2025
              Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

              Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

              November 30, 2024
              The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

              The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

              September 10, 2024
              The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

              The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

              July 21, 2024
              Bali, the Island of the Gods

              Bali, the Island of the Gods

              May 19, 2024

              TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

              • Penulis
              • Tentang & Redaksi
              • Kirim Naskah
              • Pedoman Media Siber
              • Kebijakan Privasi
              • Desclaimer

              Copyright © 2016-2024, tatkala.co

              Welcome Back!

              Login to your account below

              Forgotten Password?

              Retrieve your password

              Please enter your username or email address to reset your password.

              Log In
              No Result
              View All Result
              • Beranda
              • Feature
                • Khas
                • Tualang
                • Persona
                • Historia
                • Milenial
                • Kuliner
                • Pop
                • Gaya
                • Pameran
                • Panggung
              • Berita
                • Ekonomi
                • Pariwisata
                • Pemerintahan
                • Budaya
                • Hiburan
                • Politik
                • Hukum
                • Kesehatan
                • Olahraga
                • Pendidikan
                • Pertanian
                • Lingkungan
                • Liputan Khusus
              • Kritik & Opini
                • Esai
                • Opini
                • Ulas Buku
                • Ulas Film
                • Ulas Rupa
                • Ulas Pentas
                • Kritik Sastra
                • Kritik Seni
                • Bahasa
                • Ulas Musik
              • Fiksi
                • Cerpen
                • Puisi
                • Dongeng
              • English Column
                • Essay
                • Fiction
                • Poetry
                • Features
              • Penulis

              Copyright © 2016-2024, tatkala.co