4 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Skripsi dan Si Mahasiswa “Bodo Amat” yang Duluan Tamat

Yoga PermanabyYoga Permana
July 12, 2019
inEsai
Skripsi dan Si Mahasiswa “Bodo Amat” yang Duluan Tamat
92
SHARES

Memasuki semester tua, kecemasan-kecemasan itu muncul ketika sudah berhadapan dengan masalah skripsi yang dimulai biasanya dengan mengajukan ide penelitian atau yang mereka sebut proposal.

Kecemasan ini biasanya datang karena kebingungan menentukan ide penelitian, atau kecemasan berlebihan tentang pembimbing yang maunya gak bisa ditebak, susah dicari dan selalu sibuk sendiri.

Kecemasan lain yang muncul adalah kemungkinan tamat tidak tepat waktu dan terpaksa harus bayar SPP/UKT lagi. Yang secara tidak langsung akan memotong jatah duit beli kuota mereka.

Skripsi ini aneh, ditulis berbulan-bulan, uang habis di foto copy-antapi kadang pada akhirnya berakhir dikiloan. Mungkin saja kampus tak punya tempat tampung yang besar sehingga skripsi-skripsi ini harus berakhir jadi bungkus kacang.

Tapi, ada golongan mahasiswa yangbodo amat dengan hasil karya ilmiahnya, yang penting tamat!

Mahasiswa golongan bodo amat yang penting tamat biasanyasengaja nongkrong di perpustakaan seharian penuh. Ini termasuk  hal yang tabu bagi mereka. Mereka yang biasanya nongkrong online sekarang malah terpaksa atau dipaksa nongkrong di tempat khidmat dan dianggap gak kekinian.

Bukannya mencari buku-buku untuk referensi penelitiannya yang visioner dan cemerlang. Tujuan mereka nongkrong dan tampak khusyuk perpustakaan hanya satu, yakni mencari skripsi kakak tingkat yang mudah dan gampang untuk “ditiru” dengan harapan mempermudah jalan mereka memakai toga nanti.

Yang extreme adalah mahasiswa golongan ini biasanya lebih sibuk mondar-mandir cara jasa buat nulis skripsi, ketimbang misalnya sibuk melakukan penelitian. Bodo amat, yang penting tamat!

Tentu saja mahasiswa yang serius dalam mengerjakan skripsi pasti ada. Tapi jumlahnya tak sebanyak mahasiswa yang menghabiskan waktu seharian di kantin kampus mojok IG-an.

Mahasiswa serius akan terlihat lebih gawat dibandingkan yang lain. Pergi sana-sini cari tanda tangan dosen agar cepat bisa ujian. Anehnya, dan ini yang bikin mahasiswa serius sakit hati: mahasiswa golongan bodo amat yang penting tamat malah lebih mendahului tamat.

Mahasiswa serius kaget. Tiba-tiba saja temannya yang bodo amat itu sudah pasang rentetan foto ujian, lalu pegang bunga yang dikasi teman-temannya (ini biasanya rekayasa), lalu yudisium, lalu wisuda deh.

Dulu, saya punya teman mahasiswa dari jurusan yang berbeda. Dia serius. IP-nya tinggi dan ia punya ambisi membuat skripsi yang bagus dan sempurna. Padahal, siapa pun tahu, jika skripsi bagus, bahkan lebih bagus dari disertasi, ia tak akan langsung bisa jadi doktor.

Awalnya, obyek penelitian untuk skripsinya adalah sekolah-sekolah tertentu di seluruh Bali. Alasannya biar skripsinya benar-benar bisa dipercaya dengan hasil yang memuaskan. Maka ia tampak sibuk, awalnya memang sering tampak keliling kabupaten. Waktu pembuatan skripsinya tentu lebih lama dari teman-temannya yang obyek penelitiannya dekat kos, dekat kampus, atau dekat kampung halaman.

Satu per satu teman-temannya wisuda dan meninggalkannya sibuk di kampus. Lama-lama ia menyerah juga, apalagi  ia juga didesak oleh pacarnya yang satu tingkat berada di bawahnya namun sudah lebih dulu tamat.

Akhirnya, ia mengurangi obyek penelitiannya menjadi sekolah se-Buleleng. Lalu, lama-lama berubah lagi menjadi sekolah se-Singaraja. Akhirnya ia tamat juga dengan skripsi yang kualitasnya sama dengan mahasiswa yang bersikap bodo amat.        

Saya membayangkan suatu saat nanti mahasiswa tak harus membuat skripsi ratusan halaman yang lagi-lagi memotong jatah kuota mereka buat kepoinstatus mantan pacar di media sosial. Coba saja syarat lulus sarjana bukan skripsi, tapi banyaknya like yang didapat pada postingan Instagram, saya yakin tak ada lagi mahasiswa yang terlambat tamat.

Banyak hal sebenarnya yang dapat dipelajari dari mahasiswa golongan bodo amat yang penting tamat.  Mereka tak memiliki beban. Mereka bahkan tak pernah berfikiran untuk menjadikan skripsi sebagai sebuah beban.

Mereka sangat santai dalam menjalani masa-masa menulis skripsi. Mereka malah menghabiskan waktu untuk hal yang lebih berfaedah ketimbang menulis skripsi. Berbeda dengan golongan non bodo amat yang penting tamat. Mereka bolak-balik perpustakaan, cari-cari artikel relevan dan rela melupakan mantan hanya untuk menulis skripsi sebagai sebuah kebanggaan.

Tapi, ketika mendapat pembimbing yang killer, saya rasa semua mahasiswa, entah yang IP-nya tinggi atau tidak, akan bodo amat yang penting tamat! [T]

Tags: kampusmahasiswaPendidikanSkripsi
Previous Post

Kunjungan Studi FOK Undiksha ke FIO Unesa, Laku “Ndeso” dan Pikiran Nakal

Next Post

Pembawa Senja

Yoga Permana

Yoga Permana

Mahasiswa S2 Pendidikan Bahasa Inggris, Undiksha, Singaraja. Suka menonton bola, suka musik, teater dan sastra. Bergabung dengan Komunitas Mahima dengan konsentrasi musikalisasi puisi dan teater. Kini mulai belajar menulis.

Next Post
Pembawa Senja

Pembawa Senja

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more

Kita Selalu Bersama Pancasila, Benarkah Demikian?

by Suradi Al Karim
June 3, 2025
0
Ramadhan Sepanjang Masa

MENGENANG peristiwa merupakan hal yang terpuji, tentu diniati mengadakan perhitungan apa  yang  telah dicapai selama masa berlalu  atau tepatnya 80...

Read more

Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

by Ahmad Sihabudin
June 2, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Senyum Rikha dan Cendol Nangka Pertama: Cerita Manis di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Senyum Rikha dan Cendol Nangka Pertama: Cerita Manis di Ubud Food Festival 2025

LANGIT Ubud pagi itu belum sepenuhnya cerah, tapi semangat Rikha sudah menyala sejak fajar. Di tengah aroma rempah yang menyeruak...

by Dede Putra Wiguna
June 3, 2025
Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025

ASAP tipis mengepul dari wajan panas, menari di udara yang dipenuhi aroma tumisan bumbu. Di baliknya, sepasang tangan bekerja lincah—menumis,...

by Dede Putra Wiguna
June 3, 2025
Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025

UBUD Food Festival (UFF) 2025 kala itu tengah diselimuti mendung tipis saat aroma rempah perlahan menguar dari panggung Teater Kuliner,...

by Dede Putra Wiguna
June 2, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co