PERMISI PADA PUISI
Pada hari kau pergi
Sebuah sungai meluap naik
Menempuh muara kebun kamarku
Anggur impian berguguran
Buah rindu membusuk
Kenangan mengapung di tubuhku
Membentur karang dinding
Figura fotomu bergetar di situ
Digores garis sunyi retak
Malam lilin sempurna
Meleleh dari mata canting
Kain mori di gawangan selebar dadaku
Membuat titik-titik kesedihan
Hujan gerimis tangis
Rapuh benang pengharapan
Terurai berderai-derai
Kata-kata tercerai berai
Aku permisi pada puisi
Indramayu, 2018
.
LAPIS PELANGI
Dua bola mata mungil
Mengambang di senyuman
Selepas ia terbangun
Ditepuk malaikat subuh tadi
Tubuhnya mekar
Kutatap mata belahan hati
Lapis pelangi begitu legit
Kulepas selapis demi selapis
Begitu bening telanjang
Warna kehidupan
Betapa kau jauh lebih indah dari bulan pagi
Melengkung di antara bongkah bantal
Suara kuda menderu
Di jalanan berumput berkembang
Tawa burung berjingkat di ranting
Mematuki buah-buah ranum
Padang menghijau
Aku terpukau
Matahari pagi hangat memagut
Indramayu, 2018
.
PAGAR PERDU
Kita di rumah batu
Berpagar perdu
Bunga-bunga berlelehan rindu
Tempat bersarang
Burung pemakan madu
Kadangkala angin berdebu
Mengotori meja dan kursi
Lentera redup
Lolongan terdengar
Menggetar dinding hati
Kepada perdu-perdu itu: mulut mamalia,
Ular, dan ulat menjilat.
Memakan daun-daun muda
Indramayu, 2018
.
MAWAR REKAH DI BIBIRMU
Kita telah lama tak tersenyum
Menikmati polusi di ruang tunggu
Asap jam berputar-putar
Di sini dan tak mau pergi
Adakah penyembuh luka?
Seorang juru rawat membawa kotak
Cantik: dengan jarum suntik, cairan obat,
Dan plaster doa.
Langkah kakinya: menuju taman bunga
Memetik sekuntum mawar
Bukan untukku. Ia persembahkan
Untuknya.
Kupandangi wajahmu. Menanti mawar
Rekah di bibirmu.
Aku memetik bunga di senyummu. Gitar-gitar
Mengalunkan melodi. Nyanyi rindu
Sepanjang waktu.
Indramayu, 2018
.
BENDERA CINTA
Naiklah ke bulan pada musim bunga
Bawa biji-bijinya. Bubuk kayu:
Tebar dengan sabar.
Padang hijau. Cahaya pun hijau
—pohon tumbuh. Pada padang rumput kujemput—
Bendera cinta berkibar.
Indramayu, 2018