10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pelestarian Bahasa Bali itu Bernama Teater – Catatan Sutradara Sebelum Pentas

Wayan SumahardikabyWayan Sumahardika
February 28, 2019
inEsai
Pelestarian Bahasa Bali itu Bernama Teater – Catatan Sutradara Sebelum Pentas
39
SHARES

Pertama kali diberitai untuk menjadi penutup acara Festival Bulan Bahasa Bali Dinas Provinsi 2019, tentu saja ini menjadi hal yang begitu mengejutkan bagi kami, khususnya sebagai sebuah kelompok teater. Sebab biasanya, pada kebanyakan festival, teater hampir tak pernah ‘dipercaya’ menjadi menu pembuka atau penutup acara.

Entah karena formatnya yang tidak cocok diisi dengan pertunjukan teater, atau sang penyelenggara lebih tertarik pada euphoria sorak-sorai band, sendratari, atau pertunjukan kolosal sejenis. Paling tidak, festival Bulan Bahasa Bali ini terasa tengah berusaha mendefinisikan identitasnya sendiri, yakni sebuah festival pengusung tema, acara dan bintang tamu yang tak laku!

Sebagai orang Bali, di tengah dunia yang meng-Internasional ini, siapa yang rela capek-capek me-lokal-kan dirinya lagi menggunakan bahasa Bali? Begitu pepatnya waktu menjalani hidup sehari-hari, hingga tak ada alasan lagi buat mempelajari Bahasa Bali.

Maka cukuplah orang Bali ongkang-ongkang berlindung di balik kata “Ajeg Bali”. Sebuah gerakan instan nan politis yang menyeret umatnya pada pandangan sempit tentang pelestarian budaya Bali (baca: Bahasa Bali). Membuat masyarakatnya silau pada hingar bingar, kerlap-kerlip ornamen kebahasaan yang tampak di permukaan.

Sayangnya, pola gerak semacam ini bukannya membuat orang lebih ingin mempelajari, namun justru kian berpotensi menjauhkan nilai dan fungsi bahasa Bali sebagai media komunikasi, gerbang pintu mengenal kebudayaan Bali lebih dalam.

Hal tersebut kemudian saya sadari saat menggarap pentas “Sukreni Wang Sistri Listuayu”. Sebuah drama musikal bahasa Bali yang digubah dari Novel Sukreni Gadis Bali karya A.A. Pandji Tisna. Meski kawan-kawan yang tergabung dalam pentas ini adalah mereka yang hidup dan tinggal di Bali, namun hanya sedikit yang benar-benar menguasai bahasa Bali. Beberapa diantaranya ada juga orang dari luar Bali atau orang Bali yang berjarak dengan bahasa Bali.

Walhasil, pertama kali latihan (dan mungkin saat pentas), betapa kata-kata keluar begitu terbata.

Ulak-alik antara bahasa Bali yang terlontar, maksud dialog, lagu, lalu sinergi antara tubuh aktor itu sendiri jadi pekerjaan yang cukup melelahkan dalam proses drama musikal ini. Pola latihan yang semula saya maksudkan untuk mencari kemungkinan ulak-alik ini, justru berganti menjadi latihan berbahasa Bali.

Semua pemain sedari mulai latihan saya wajibkan ngobrol menggunakan bahasa Bali. Yang kemudian membuat jarak bahasa yang dulunya begitu curam sedikit demi sedikit jadi landai mereka lafalkan dengan leluasa. Pada titik inilah, betapa lapis teater tak hanya menyoal tentang pemanggungan saja, melainkan berpotensi menjadi tempat latihan berbahasa bagi para anggotanya.

Maka bayangkanlah, apabila ada banyak kelompok teater yang diberi kesempatan bermain drama berbahasa Bali, berapa banyak orangkah yang mempunyai kesempatan mempelajarinya?

Naskah Adaptasi

Yang justru membuat gerak teater semacam ini jadi berbeda dengan kualitas pertunjukan lainnya, dikarenakan titik berangkat berpikir teater yang begitu luwes. Tak seperti jenis kesenian yang berpedoman pada pakem dan bentuk-bentuk pengulangan mekanis lainnya.

Pada teater, penyikapan terhadap sesuatunya cenderung cair. Pun dengan bahasa. Pun dengan naskah. Cobalah tengok cerita-cerita pertunjukan berbahasa Bali biasanya. Pada satu dekade terakhir ini kebanyakan cerita tampak berputar pada etos Ramayana dan Mahabarata saja. Jika kita percaya, teater adalah representasi sejarah hidup masyarakatnya, apakah sejarah Bali hanya mandek pada etos Ramayana dan Mahabarata saja? Apakah sesilangan kebudayaan Bali hanya antara India dan Jawa saja?

            Dalam konteks ini, adaptasi naskah bahasa Bali mau tidak mau tentu menjadi penting artinya. Saya pribadi jadi membayangkan bagaimana interkulturalisme yang hadir dalam pentas “Gambuh Machbeth” oleh Kadek Suardana (alm), atau konsep nasionalisme “Koetkoetbi” karya Soekarno yang digubah jadi drama gong oleh Putu Satriya Kusuma. Betapa ketegangan sejarah dan kebudayaan Bali dengan dunia luar diikat dan dipertaukan lewat bahasa Bali.

Meski dengan bentuk yang berbeda, kesadaran semacam ini yang menjadi titik berangkat kami dalam mementaskan drama musikal “Sukreni Wang Sistri Listuayu”. Jarak budaya yang begitu jauh antara hari ini dengan zaman Pandji Tisna, ditambah penyikapan bahasa, musik, kostum, dan artistik yang beraneka ragam, membuat pentas berada pada dunia antahberantah. Ia begitu cair di permukaan, namun tegang di dalam. Ia begitu Bali namun tak Bali. Bukankah hal tersebut adalah cerminan realitas Bali hari ini juga?

Di tengah kebyar pariwisata Bali yang membuka setiap pintu kehidupan masyarakatnya, mempersilakan dunia untuk masuk di dalamnya, berhati-hatilah! Sebab akan ada yang mengendap menyusup diam-diam. Nyen keh to? Nyen keh to? Cicing keh ane kelayah-layah dot dadi manusa? Apakeh  bikas jele  ane ngruggrugang dendamne  ipidan?

Yatna-yatnain!

Denpasar, 2019

Tags: Bahasa BaliDramaTeater
Previous Post

Aku; Pelacur ini Menemukan Jalan –Catatan Aktor Sebelum Pentas

Next Post

Fenomena Instagram #nusantarafolkloreweek

Wayan Sumahardika

Wayan Sumahardika

Sutradara Teater Kalangan (dulu bernama Teater Tebu Tuh). Bergaul dan mengikuti proses menulis di Komunitas Mahima dan kini tercatat sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Pasca Sarjana Undiksha, Singaraja.

Next Post
Fenomena Instagram #nusantarafolkloreweek

Fenomena Instagram #nusantarafolkloreweek

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Pseudotourism”: Pepesan Kosong dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 10, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KEBIJAKAN libur panjang (long weekend) yang diterapkan pemerintah selalu diprediksi dapat menggairahkan industri pariwisata Tanah Air. Hari-hari besar keagamaan dan...

Read more

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co