SAYA sedang galau. Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 tinggal 2,5 bulan lagi. Tapi sampai kini saya belum punya pilihan.
Pemilu tahun ini memang agak ruwet. Bukan hanya memilih presiden dan wakil presiden, tapi masih ada empat surat suara lain yang harus dicoblos. Mulai DPRD Buleleng, DPRD Bali, DPR-RI, dan DPD-RI.
Kalau soal Pilpres, ini tidak begitu ruwet. Hanya ada dua pilihan. Bisa pilih nomor urut 01 atau bisa pilih nomor urut 02.
Nah memilih calon anggota legislatif (caleg) ini yang ruwet. Di tempat tinggal saya saja, di Kecamatan Sukasada, ada 49 orang caleg yang berambisi jadi anggota DPRD Buleleng.
Itu baru tingkat kabupaten. Belum lagi tingkat provinsi, tingkat pusat, juga DPD-RI. Jumlahnya pun saya tak ingat, apalagi nama-namanya.
Masalahnya adalah, sebagai pemilih, saya tak begitu mengenal caleg-caleg yang mencalonkan diri. Di penjuru kota, hanya ada baliho yang dipajang. Berisi logo partai, nomor urut, foto caleg, dan nomor caleg. Ada yang menambah motto, kata-kata mutiara, juga pantun.
Sebagai pemilih yang (sok) idealis, yang saya butuhkan sebenarnya bukan hanya sekadar nama, foto, dan nomor urut. Misalnya paparan visi, misi, dan program kerja.
Visi, misi, dan program kerja, baiknya tak hanya disampaikan saat simakrama saja. Tapi dipajang dalam bentuk baliho juga.
Kalau hanya dalam bentuk simakrama, tidak ada waktu untuk mencermati. Masa saya harus mendatangi simakrama caleg satu persatu. Syukur-syukur kalau mereka memang bikin simakrama. Kalau caleg hanya dipasang untuk memenuhi kuota, ya kemungkinan besar caleg itu tidak akan kampanye.
Saat ini setahu saya, baru satu caleg yang memajang baliho yang dilengkapi visi, misi, dan program kerja. Itu pun caleg yang maju sebagai calon anggota DPD-RI. Namanya tak usah lah saya sebutkan. Biar saya tak dikira jadi tim pemenangan.
Ada baiknya para caleg meniru caleg-caleg imajiner yang diusung Koalisi Tronjal-Tronjol Maha Asyik. Meski kesannya cuma main-main, para caleg imajiner ini bukan hanya sekadar jual tampang dan nomor urut. Tapi juga menawarkan program kerja.
Andai caleg-caleg imajiner itu benar-benar masuk dalam daftar calon, bisa jadi saya akan memilih mereka. Biar #SmackQueenYaQueen seperti Nurhadi-Aldo. [T]