15 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tentang Perupa Bali: Si Eksperimental Wayan Upadana

Savitri SastrawanbySavitri Sastrawan
December 19, 2018
inUlasan
Tentang Perupa Bali: Si Eksperimental Wayan Upadana

Wayan Upadana, The Moon, Yogyakarta

141
SHARES

Sebenarnya baru sempat mengikuti kekaryaan Wayan Upadana dua tahun terakhir, dan beberapa bulan lalu mendapat kesempatan untuk menulis pamerannya di Yogyakarta. Kalau dilihat sekilas, terlihat kalau ia adalah perupa yang cukup berani mengolah berbagai media dalam membuat karya seni rupa.

Dengan pendidikannya Seni Rupa Murni Jurusan Patung di ISI Yogyakarta, terlihat darinya, bahkan diakuinya, bahwa ia suka mengeksplor dimensi-dimensi serta material-material yang selalu berbeda dalam kekaryaannya.

Ia pun berani memasukkan elemensi dua dimensi ke dalam tiga dimensi dan sebaliknya, seperti kombinasi patung dan lukisan. Namun, dari kekaryaannya yang beragam itu, tetap menciptakan karya yang memiliki elemen Bali (entah itu secara gamblang melalui motif khasnya atau secara konsep spiritualitas) yang direpresentasikan.

Sebut saja topeng Barong (mempertanyakan keberadaannya diperlakukan sebagai sebuah karya seni dan sebagai objek yang sakral), binatang babi (yang sering menjadi persembahan atau santapan), dan konsep melukat (pembersihan diri menggunakan air laut atau air suci).

Upadana tidak melihat karya seni itu tentang hasil akhirnya saja, tetapi karya seni memang berproses. Adanya interaksi dengan material yang digunakannya merupakan koneksi batin, pembuatan karya itu sendiri terjadi banyak imajinasi dan gagasan yang terus berkembang.

Beberapa tahun terakhir kekaryaan Upadana bergelut dengan media resin dengan bentuk-bentuk abstrak maupun realis, berdiri sendiri maupun dikombinasikan dengan media lain. Maka, kekaryaan Upadana termasuk yang inovatif di ranah seni rupa Bali. Yang menarik, karya-karya resin ini membicarakan tentang kepercayaan spiritualitas di Bali.

Pamerannya yang saya tulis, berjudul “The Moon”, merupakan bagian dari 6 pameran tunggal yang terjadi di satu event bernama “Peaceful Seeker #2” di Bale Banjar Sangkring, Yogyakarta, pada bulan November 2018. Event ini kelanjutan dari “Peaceful Seeker #1” pada bulan Mei 2018 di Tony Raka Art Gallery, Gianyar, Bali. Pameran “The Moon” fokus pada spiritualitas di Bali itu.

Wayan Upadana melihat satelit bumi ini, moon atau bulan, dan kebudayaan Bali memiliki hubungan yang sangat erat. Bulan dilihatnya sebagai bagian dari representasi kebudayaan yang masih berlangsung turun menurun di pulau ini.

Pameran “the Moon”, Wayan Upadana, Yogyakarta

Dalam pameran ini kembali menghadirkan cahaya biru imaji air yang tembus transparan terhadap tubuh-tubuh manusia yang transparan juga. Sebelumnya, Upadana sempat merepresentasikan ini menggunakan televisi yang memainkan rekaman video deburan ombak di Selatan pulau Bali, sehingga kita dapat merasakan adanya pergerakan terjadi di antara visual yang dihadirkan.

Karya ini sempat dipamerkan di ajang“Art Bali”, Oktober 2018 lalu, dibuka sebulan sebelum “The Moon” dibuka. Karya Upadana berjudul “Manusia Imaji Air dan Cahaya”, 2018, dikatakan di keterangan karyanya,

“…mengulas mitologi Negara Tirtayasa, sebuah negara dengan kekuatan maritimnya yang kuat, yang sekaligus menjadi identitas nusantara: ritme ombak Uluwatu Bali (Samudera Hindia) dilihat dari perspektif mata burung, patung-patung manusia yang berwarna bening sebagai imajinasi mengenal kehidupan pariwisata Bali yang berdampingan dengan nilai-nilai tradisi dan spiritual masyarakatnya secara harmonis.”

Elemen-elemen ini merepresentasikan bagaimana ritual masyarakat Hindu Bali tetap berjalan walaupun mereka sudah cukup urban, meng-kota dan kontemporer. Di “The Moon”dihadirkan juga elemen bulan yang tidak beranjak dari pengertian spiritualnya.

Karya Wayan Upadana, The Moon, Yogyakarta

Perputaran bulan menjadi hitungan waktu, mengitari bumi selama 29,5 hari, dan pada hari ke 29,5 itu ia terlihat penuh terang putih dari bumi. Saat itu dinamakan Purnama, bertanda titik merah di kalender Bali, menjadi hari yang biasanya dikatakan hari baik di Bali.

Salah satunya, hari dimana kita dapat “melahirkan diri kembali” dengan air suci. Kali ini cahaya biru imaji air yang tembus transparan melalui tubuh-tubuh manusia itu, dihadirkan diantara banyaknya representatif bulan, merefleksikan spiritualitas penyucian diri. Melahirkan diri kembali dalam ritual yang diyakini, dengan bulan sebagai pemegang waktu.

Lalu yang sangat menarik dan menyentuh dalam proses pembuatan karya-karya “The Moon” adalah bagaimana bulan-bulan yang dibuat dengan teknik bubur kertas, untuk Upadana adalah suatu yang baru dan sifatnya ringan.

Dengan keberanian Upadana bereksperimen, menggunakan materi bubur kertas proses pembuatannya cukup lama karena keringnya cukup lama, ternyata menjadi suatu proses meditatif atau spiritual tersendiri. Material kertas berbeda dengan material resin yang biasa ia pakai pada kekaryaannya seperti orang-orang transparan dan imaji air, yang sifatnya berat dengan pengolahannya yang menggunakan beberapa bahan kimia.

Wayan Upadana, Manusia Imaji Air dan Cahaya, Art Bali, 2018

Dengan pertemuan material ringan dan berat itu, imaji The Moon membawa ke suatu ketenangan dan kedamaian yang dapat dirasakan bersama. Dengan cerita itupun kita dapat juga merasakan adanya proses yang menarik dalam pembuatan sebuah karya.

Sebab, setiap perupa memiliki cara-cara yang berbeda dalam mengekspresikan dirinya dalam kekaryaannya, dan sifat eksperimental Upadana tidak berhenti pada dirinya saja, tetapi mengajak yang melihat karyanya merasakan proses itu juga. Bahkan seperti suatu kajian spiritual secara visual dan dapat diserap secara langsung maupun ditelaah lagi, bahwa kita sebagai penikmat boleh mendekonstruksi ulang apa yang telah disajikan Upadana.

Karya-karyanya bisa menenangkan maupun membuahkan banyak pertanyaan – ia mengajak kita untuk tidak takut bereksperimen juga. (T)

Tags: alambaliPameran Seni RupaSeni RupaYogyakarta
Previous Post

Topik Nan Hot: Keseimbangan Bali Utara dan Selatan – Kok Bali yang Lain Kalah Wacana?

Next Post

Day After The Rain, Kerinduan Akan Berkarya

Savitri Sastrawan

Savitri Sastrawan

Suka menyebut dirinya seorang Bali nomaden dan pekerja lepas di seni dan bahasa. Ia meyakini seni dan bahasa merupakan metode dekonstruksi dan kolaborasi dalammengeksplor kemungkinan-kemungkinan antar disiplin. Intinya, ingin menjadi orang interdisipliner yang bisa mengapresiasi segala hal dalam berkebudayaan.

Next Post
Day After The Rain, Kerinduan Akan Berkarya

Day After The Rain, Kerinduan Akan Berkarya

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

by Hartanto
May 14, 2025
0
‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

BERANJAK dari karya dwi matra Diwarupa yang bertajuk “Metastomata 1& 2” ini, ia mengusung suatu bentuk abstrak. Menurutnya, secara empiris...

Read more

Menakar Kemelekan Informasi Suku Baduy

by Asep Kurnia
May 14, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

“Di era teknologi digital, siapa pun manusia yang lebih awal memiliki informasi maka dia akan jadi Raja dan siapa yang ...

Read more

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co