7 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tentang Perupa Bali: Si Eksperimental Wayan Upadana

Savitri SastrawanbySavitri Sastrawan
December 19, 2018
inUlasan
Tentang Perupa Bali: Si Eksperimental Wayan Upadana

Wayan Upadana, The Moon, Yogyakarta

141
SHARES

Sebenarnya baru sempat mengikuti kekaryaan Wayan Upadana dua tahun terakhir, dan beberapa bulan lalu mendapat kesempatan untuk menulis pamerannya di Yogyakarta. Kalau dilihat sekilas, terlihat kalau ia adalah perupa yang cukup berani mengolah berbagai media dalam membuat karya seni rupa.

Dengan pendidikannya Seni Rupa Murni Jurusan Patung di ISI Yogyakarta, terlihat darinya, bahkan diakuinya, bahwa ia suka mengeksplor dimensi-dimensi serta material-material yang selalu berbeda dalam kekaryaannya.

Ia pun berani memasukkan elemensi dua dimensi ke dalam tiga dimensi dan sebaliknya, seperti kombinasi patung dan lukisan. Namun, dari kekaryaannya yang beragam itu, tetap menciptakan karya yang memiliki elemen Bali (entah itu secara gamblang melalui motif khasnya atau secara konsep spiritualitas) yang direpresentasikan.

Sebut saja topeng Barong (mempertanyakan keberadaannya diperlakukan sebagai sebuah karya seni dan sebagai objek yang sakral), binatang babi (yang sering menjadi persembahan atau santapan), dan konsep melukat (pembersihan diri menggunakan air laut atau air suci).

Upadana tidak melihat karya seni itu tentang hasil akhirnya saja, tetapi karya seni memang berproses. Adanya interaksi dengan material yang digunakannya merupakan koneksi batin, pembuatan karya itu sendiri terjadi banyak imajinasi dan gagasan yang terus berkembang.

Beberapa tahun terakhir kekaryaan Upadana bergelut dengan media resin dengan bentuk-bentuk abstrak maupun realis, berdiri sendiri maupun dikombinasikan dengan media lain. Maka, kekaryaan Upadana termasuk yang inovatif di ranah seni rupa Bali. Yang menarik, karya-karya resin ini membicarakan tentang kepercayaan spiritualitas di Bali.

Pamerannya yang saya tulis, berjudul “The Moon”, merupakan bagian dari 6 pameran tunggal yang terjadi di satu event bernama “Peaceful Seeker #2” di Bale Banjar Sangkring, Yogyakarta, pada bulan November 2018. Event ini kelanjutan dari “Peaceful Seeker #1” pada bulan Mei 2018 di Tony Raka Art Gallery, Gianyar, Bali. Pameran “The Moon” fokus pada spiritualitas di Bali itu.

Wayan Upadana melihat satelit bumi ini, moon atau bulan, dan kebudayaan Bali memiliki hubungan yang sangat erat. Bulan dilihatnya sebagai bagian dari representasi kebudayaan yang masih berlangsung turun menurun di pulau ini.

Pameran “the Moon”, Wayan Upadana, Yogyakarta

Dalam pameran ini kembali menghadirkan cahaya biru imaji air yang tembus transparan terhadap tubuh-tubuh manusia yang transparan juga. Sebelumnya, Upadana sempat merepresentasikan ini menggunakan televisi yang memainkan rekaman video deburan ombak di Selatan pulau Bali, sehingga kita dapat merasakan adanya pergerakan terjadi di antara visual yang dihadirkan.

Karya ini sempat dipamerkan di ajang“Art Bali”, Oktober 2018 lalu, dibuka sebulan sebelum “The Moon” dibuka. Karya Upadana berjudul “Manusia Imaji Air dan Cahaya”, 2018, dikatakan di keterangan karyanya,

“…mengulas mitologi Negara Tirtayasa, sebuah negara dengan kekuatan maritimnya yang kuat, yang sekaligus menjadi identitas nusantara: ritme ombak Uluwatu Bali (Samudera Hindia) dilihat dari perspektif mata burung, patung-patung manusia yang berwarna bening sebagai imajinasi mengenal kehidupan pariwisata Bali yang berdampingan dengan nilai-nilai tradisi dan spiritual masyarakatnya secara harmonis.”

Elemen-elemen ini merepresentasikan bagaimana ritual masyarakat Hindu Bali tetap berjalan walaupun mereka sudah cukup urban, meng-kota dan kontemporer. Di “The Moon”dihadirkan juga elemen bulan yang tidak beranjak dari pengertian spiritualnya.

Karya Wayan Upadana, The Moon, Yogyakarta

Perputaran bulan menjadi hitungan waktu, mengitari bumi selama 29,5 hari, dan pada hari ke 29,5 itu ia terlihat penuh terang putih dari bumi. Saat itu dinamakan Purnama, bertanda titik merah di kalender Bali, menjadi hari yang biasanya dikatakan hari baik di Bali.

Salah satunya, hari dimana kita dapat “melahirkan diri kembali” dengan air suci. Kali ini cahaya biru imaji air yang tembus transparan melalui tubuh-tubuh manusia itu, dihadirkan diantara banyaknya representatif bulan, merefleksikan spiritualitas penyucian diri. Melahirkan diri kembali dalam ritual yang diyakini, dengan bulan sebagai pemegang waktu.

Lalu yang sangat menarik dan menyentuh dalam proses pembuatan karya-karya “The Moon” adalah bagaimana bulan-bulan yang dibuat dengan teknik bubur kertas, untuk Upadana adalah suatu yang baru dan sifatnya ringan.

Dengan keberanian Upadana bereksperimen, menggunakan materi bubur kertas proses pembuatannya cukup lama karena keringnya cukup lama, ternyata menjadi suatu proses meditatif atau spiritual tersendiri. Material kertas berbeda dengan material resin yang biasa ia pakai pada kekaryaannya seperti orang-orang transparan dan imaji air, yang sifatnya berat dengan pengolahannya yang menggunakan beberapa bahan kimia.

Wayan Upadana, Manusia Imaji Air dan Cahaya, Art Bali, 2018

Dengan pertemuan material ringan dan berat itu, imaji The Moon membawa ke suatu ketenangan dan kedamaian yang dapat dirasakan bersama. Dengan cerita itupun kita dapat juga merasakan adanya proses yang menarik dalam pembuatan sebuah karya.

Sebab, setiap perupa memiliki cara-cara yang berbeda dalam mengekspresikan dirinya dalam kekaryaannya, dan sifat eksperimental Upadana tidak berhenti pada dirinya saja, tetapi mengajak yang melihat karyanya merasakan proses itu juga. Bahkan seperti suatu kajian spiritual secara visual dan dapat diserap secara langsung maupun ditelaah lagi, bahwa kita sebagai penikmat boleh mendekonstruksi ulang apa yang telah disajikan Upadana.

Karya-karyanya bisa menenangkan maupun membuahkan banyak pertanyaan – ia mengajak kita untuk tidak takut bereksperimen juga. (T)

Tags: alambaliPameran Seni RupaSeni RupaYogyakarta
Previous Post

Topik Nan Hot: Keseimbangan Bali Utara dan Selatan – Kok Bali yang Lain Kalah Wacana?

Next Post

Day After The Rain, Kerinduan Akan Berkarya

Savitri Sastrawan

Savitri Sastrawan

Suka menyebut dirinya seorang Bali nomaden dan pekerja lepas di seni dan bahasa. Ia meyakini seni dan bahasa merupakan metode dekonstruksi dan kolaborasi dalammengeksplor kemungkinan-kemungkinan antar disiplin. Intinya, ingin menjadi orang interdisipliner yang bisa mengapresiasi segala hal dalam berkebudayaan.

Next Post
Day After The Rain, Kerinduan Akan Berkarya

Day After The Rain, Kerinduan Akan Berkarya

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co