SUATU ketika ada seseorang yang bertanya kepada saya, “Gimana kok bisa jadi PNS? Berapa nyuap? Siapa backing-nya?” Pertanyaan yang sering saya dengar, hingga kini, yang membuat saya harus menjawab.
Dalam berbagai kesempatan, terkadang dalam waktu yang terbatas, saya selalu usahakan menjawab, dengan tegas dan jelas, karena pertanyaan ini menyangkut kebenaran hidup sekaligus sebagai motivasi bagi orang lain, termasuk anak-anak petani lain di desa seperti saya khususnya, agar selalu percaya diri dan mengikuti apapun dalam hidup dengan fokus, jujur dan apa adanya menyerahkan jalan hidup kepada hukum alam (karma).
Jadi dalam hal ini, jawaban saya mesti tepat.
Jawaban saya sederhana saja dan juga sebagai cermin pembuktian keyakinan dan kepercayaan diri dalam menjalani hidup ke depan, pasti saya jawab intinya seperti ini :
Kalau saya mendapatkan pekerjaan/lulus sebagai PNS, dengan cara yang tidak baik; seperti menyuap dengan uang kepada pihak tertentu untuk bisa lulus, menggunakan jalur khusus backing pejabat atau orang berpengaruh, apalagi menjual diri untuk bisa lulus sebagai PNS maka saya yakin dan percaya hidup saya dan keluarga saya, hingga keturunan saya selanjutnya pasti menjalani hidup tidak baik (jelek), tidak bisa bertahan hidup dengan baik, selalu mengalami hidup sial dan ketidakberuntungan akan selalu menemani hidup selamanya.
Tapi, kalau saya jujur mendapatkan pekerjaan ini, sebagai PNS dengan cara yang baik, tidak menyuap, tidak menggunakan backing/bantuan pejabat/orang berkuasa, dan saya memang lulus murni dengan menggikuti cara seleksi formasi CPNS sesuai aturan berlaku, maka saya yakin dan percaya hidup saya, keluarga saya dan keturunan saya selamanya akan menjalani hidup dengan baik, tetap mampu bertahan hidup dengan cara yang baik, selalu dianugerahi keberuntungan dan diberkati selalu dalam menjalani hidup selamanya oleh seisi kekuatan alam semesta, Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Dengan menjawab begitu, adalah menjadi refleksi, cermin, pembuktian keyakinan dan kepercayaan akan hukum alam, baik bagi diri saya sendiri dan keluarga saya kedepan dan juga bagi orang lain, terutama kepada orang yang bertanya tentang hal itu kepada saya.
Kebenaran tidak bisa diukur dari ketebalannya, tapi dari kedalamannya.
Dirgahayu HUT KORPRI. Semoga membawa kebaikan utk kehidupan berbangsa dan bernegara kita semua