16 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Impresi Payakumbuh

Hasta IndriyanabyHasta Indriyana
November 22, 2018
inKhas
Impresi Payakumbuh

Sastrawan peserta Payokumbuah Literary Festival', 14-16 November 2018,

15
SHARES

MALAM jam 21.00 saya tiba di Payakumbuh setelah sebelumnya naik travel dari Padang selama hampir lima jam. Turun dari mobil saya mencari kedai kopi. Nyeruput segelas kopi saset, saya mendengar orang-orang bercengkerama: Membaca kota yang baru pertama saya singgahi. Udara lumayan dingin. Saya berjalan di sepanjang pinggiran pasar. Orang-orang lalu-lalang. Para penjual ramai pembeli.

Tak berapa lama, pantat saya taruh di sebuah trotoar. Seorang ojek onlen menghampiri. Menawari ojek. Saya bingung mau menjawabnya. Intinya, saya mau ke tempat sebuah acara sastra, tapi tidak tau nama tempat dan jalannya. Saya kirim pesan dan telepon ke panitia tapi belum ada respon. Kepada sopir ojek yang saya hadapi, saya tidak yakin dia mengerti acara yang saya maksud. Tapi tiba-tiba dia bertanya, “Abang mau ke tempat siapa?” Maka saya pun menyebut salah satu nama panitia yang asli orang Payakumbuh.

“Iyut.”

“Iyut Fitra? Da Kuyut?”

“Betul. Uda kenal?”

Dia tersenyum. Sebelum menyilakan saya naik ke motor, telepon saya berdering. Koko, salah seorang panitia menanyakan posisi saya, OTW menjemput. Dengan rasa tidak enak, saya membatalkan ajakan ojek. “Santai saja, Bang,” katanya.

Sesampai di lokasi acara, sebuah panggung sastra sedang berlangsung. Ini malam kedua. Saya sengaja datang di hari kedua karena sesuatu hal. Di sekitar panggung, saya bertemu dengan para sastrawan. Heru Joni Putra, Esha Tegar Putra, Frisca Aswarini, Warih Wisatsana, Zen Hae, Marhalim Zaini, Wayan Sunarta, Riki Dhamparan Putra, Mario F. Lawi, M. Aan Mansyur, Hanna Fransisca, Hasan Aspahani. Usai acara, kami ke penginapan, mess Dinas Peternakan.

Sehari berlalu. Malamnya, saya jalan-jalan ke kota. Hasrat makan sate pariaman dan minum segelas telur lunas sudah. Kota Payakumbuh malam hari melek sampai pagi. Para pedagang dan ingar jalanan membuat saya mengerti bahwa Payakumbuh adalah kota persinggahan. Tiga peminta-minta mendekat.

Selesai makan, saat saya menggeretkan sebatang rokok, pengamen datang meniup saluang. Saya sodorkan selembar uang 20 ribu, tapi saya meminta sebuah lagu. Setelahnya, barulah saya bertanya namanya, tempat tinggal, dan tentang tentu tentang Payakumbuh. Ada yang membuat senang ketika ternyata di tengah dia bercerita, dia menyebut nama Kuyut alias Iyut Fitra. Orang yang dia sebut ini adalah ketua paguyuban saluang di Payakumbuh. Orang yang di acara Festival Literasi Payakumbuh, 2018 sebagai direktur.

Saya membaca sekilas Payakumbuh hanya di malam hari, karena acara festival berlangsung dari pagi sampai sore, dilanjutkan sampai dini hari. Mengenal Payakumbuh tentu tidak lama. Kedai kopi kawa penuh pengunjung. Kedai-kedai kuliner di banyak tempat juga dipenuhi pembeli. Mobil-mobil bersliweran.

Di malam selanjutnya, jadwal menjajal kopi kawa bersama teman-teman peserta dan panitia. Sebelum masuk ke kedai, saya sempatkan cari makan. Nemu penjual mie ayam. Tak apalah, yang penting bisa ganjel perut. Penjual mie ayam orang Kebumen, maka kami ngobrol dengan bahasa Jawa ngapak. “Kerja apa di sini, mas?” dia bertanya. Saya jawab bahwa saya sedang menghadiri acara festival literasi.

“Oh, acaranya Iyut?”

“Yap. Sampeyan kenal?”

“Dia yang menguasai sepanjang jalan ini. Parkir dan keamanan. Dia kenal dengan orang dewan dan orang pemerintahan. Dia yang ngurusi program desa. Semua anak muda mengenalnya. Kuyut itu ketua klub bola dan futsal di Payakumbuh.”

Menunggu kawa di Kedai Kawa Daun

Kurang-lebih seperti itu cerita penjual mie ayam. Usai membayar, kami salaman kenceng. Saya menuju kedai kopi kawa. Di meja kayu, saya sempatkan ngobrol dengan Iyut Fitra. Penguasa Payakumbuh ini bercerita panjang tentang Komunitas Intro dan Payakumbuh secara umum setelah saya pancing dengan satu pertanyaan, “Siapa anak-anak muda ini (panitia)?” jawaban pertama adalah anak muda Payakumbuh yang ingin terlibat dalam festival ini. Di satu kesimpulan disebutkan bahwa Komunitas Intro adalah rumah bagi semua anak muda Payakumbuh.

Tiga hari bersinggungan dengan panitia, saya merasakan kerja-kerja anak muda yang cepat dan teratur. Profesional. Dan yang paling penting bagi saya adalah, mereka memanusiakan para peserta, hangat dan menyenangkan. Kumpulan orang-orang dalam kegiatan nonprofit yang kerja-kerjanya rapi dan cepat hanya bisa dilakukan ketika mereka sudah terbiasa bekerja bersama; saling mamahami satu sama lain; dan yang paling penting adalah peran pemimpinnya.

Saya pikir semua itu adalah modal sosial. Modal seperti ini tidak bisa diuangkan, karena saking berharganya, sehingga disela ngobrol dengan Iyut, saya berseloroh, “Aku yakin jika Da Iyut nyaleg, pasti lolos, bahkan tanpa duit.” Iyut pun tertawa. Betapa dahsyatnya Iyut bisa menggerakkan Payakumbuh dengan banyak komunitas yang disusupinya.

Siang sebelumnya, saya ngobrol dengan Aan Mansyur, bertanya tentang festival sastra Makassar yang sudah berlangsung di tahun kedelapan. Festival sastra itu dipenuhi panitia yang professional dalam bekerja. Tim yang sangat solid. Mau bekerja militan. Mendatangkan para sastrawan flamboyan, bisa bekerja sama dengan hotel, penerbit raksasa, katering, desainer dan pekerja panggung, yang semua didapatkan dengan kerja gotong royong.

Ratusan relawan mendaftar di enam bulan sebelum acara, mereka di masing-masing bidang diberikan workshop yang berkaitan dengan kerja-kerja yang akan dikerjakannya. Dahsyatnya, di saat acara berlangsung para audiens yang memenuhi benteng Rotterdam khidmat menyimak para sastrawan membacakan karya sastranya. Bagaimana festival besar itu bisa dilaksanakan dengan lancar dan rapi? Satu hal utama adalah sumber daya manusianya.

Ada hal yang sempat saya dengar, bagaimana Festival Literasi Payakumbuh dan Makassar International Literary Festival berjalan dengan baik, yaitu: Nekat. Saya pun menerjemahkan kata nekat bukan sebagai kerja ngawur, tetapi ketetapan hati yang kuat untuk menyelesaikan tugas sebaik-baiknya. Dan Festival Literasi Payakumbuh, meskipun baru pertama kali, patut diapresiasi. Serangkaian acara bergizi cukup menyegarkan, apalagi sastrawan generasi terkini mendapatkan porsi besar di dalamnya. (T)

Tags: festivalPayakumbuhsastraSumatera BaratSumatra
Previous Post

Ade Putri Paramadita, Kuliner dan Imaji Rasa yang Tak Terbatas

Next Post

Generasi Zaman Now Harus Sadar Politik, Bukan Mabuk Politik

Hasta Indriyana

Hasta Indriyana

penyair dan esais

Next Post
Generasi Zaman Now Harus Sadar Politik, Bukan Mabuk Politik

Generasi Zaman Now Harus Sadar Politik, Bukan Mabuk Politik

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Sikut Awak : Mengukur Masa Depan Bali

by Mang Tri
May 16, 2025
0
Sikut Awak : Mengukur Masa Depan Bali

SORE itu beruntung hujan tidak turun seperti hari-hari sebelumnya. Krisna Satya atau yang kerap saya panggil Krisna sedang berada di...

Read more

Makan Apa Sih, Kok Masih Muda Bisa Asam Urat?

by Gede Eka Subiarta
May 16, 2025
0
Selamat Galungan, Selamat Makan Lawar! — Ingat Atur Gaya Makan Agar Tetap Sehat

BARU umur 30 tahunan, tetapi sudah mengalami asam urat yang parah, ada juga yang sudah gagal ginjal dan ada juga...

Read more

‘Prosa Liris Visual’ Made Gunawan

by Hartanto
May 15, 2025
0
‘Prosa Liris Visual’ Made Gunawan

SELANJUTNYA, adalah lukisan “Dunia Ikan”karya Made Gunawan, dengan penggayaan ekspresionisme figurative menarik untuk dinikmati. Ia, menggabungkan teknik seni rupa tradisi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co