BATUK dan bersin merupakan refleks normal tubuh untuk membersihkan lendir atau benda asing yang menyumbat atau mengiritasi dari saluran pernafasan. Batuk dan bersin bukanlah suatu penyakit tersendiri melainkan gejala dari gangguan kesehatan.
Batuk dapat dicetuskan oleh alergi, polusi maupun infeksi akibat proses peradangan pada saluran nafas. Proses peradangan akan memicu peningkatan produksi lendir yang bertujuan melindungi saluran nafas namun pada kenyataannya jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan sumbatan jalan nafas sehingga perlu dievakuasi berupa refleks batuk dan bersin.
Refleks batuk dan bersin inilah yang dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi orang sehat di sekitar penderita karena jika dipraktikkan tanpa etika dapat menjadi media penularan penyakit.
Penyakit yang disebarkan melalui batuk dan bersin antara lain influenza, cacar air, campak, anthrax, tuberkulosis, SARS, pertusis, ebola dan infeksi tenggorokan.
Lalu bagaimana cara agar kita dapat menghentikan penyebaran kuman? Salah satunya adalah dengan memahami etika batuk dan bersin yaitu menutup mulut dan hidung dengan tisu jika batuk dan bersin, dan buanglah tisu bekas pada tempat sampah. Jika tidak memiliki tisu maka dapat menutup mulut dengan lengan baju karena bagian tersebut jarang melakukan kontak.
Banyak orang malah menutup mulut dan hidungnya dengan telapak tangan, meskipun tujuannya baik namun belum tentu benar, karena kuman dapat berpindah ke tangan dan menyebar tanpa kita sadari melalui sentuhan atau bersalaman.
Jangan lupa untuk mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau pembersih tangan yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol agar kuman mati dan mencegah penularan penyakit.
Pengunaan masker juga penting dalam mencegah dan melindungi diri dari penularan penyakit infeksi. Etika batuk dan bersin serta kebiasaan cuci tangan harus dipraktikan oleh semua orang dan tidak terbatas pada petugas kesehatan.
Pasien dan keluarga yang berkunjung di pusat layanan kesehatan pun harus mempraktikkan etika batuk dan bersin agar tidak menyebarkan kuman ke pasien yang sedang mengalami penurunan daya tahan tubuh dan paling penting agar tidak terjangkit penyakit yang berada di pusat layanan kesehatan. (T)