4 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

“Oh Captain My Captain” #Cakil Putu Kusuma Wijaya

Putu Kusuma WijayabyPutu Kusuma Wijaya
February 21, 2018
inEsai
“Oh Captain My Captain” #Cakil Putu Kusuma Wijaya

Adegan akhir film “Dead Poets Society”. /Foto: Google

16
SHARES

DARI sekian banyak film yang pernah saya tonton, adegan akhir “Dead Poets Society” masih terus terpatri di alam bawah sadar saya selama waktu lama. Adegan terakhir ini muncul kembali ke alam sadar, ketika mengetahui Rumah Belajar Mahima, akan memutar film luar biasa ini pada awal Maret depan.

Lama saya merenung dan memutar kembali film itu pada pikiran saya, sambil menatap deburan ombak pantai Lovina, sementara anak perempuan saya sedang bermain pasir. Lamunan itu terbaca olehnya, ketika air mata saya basah.

“Ada apa, Pah?” katanya membangunkan lamunan saya.

Saya langsung menunjuk sebuah sampan yang berlayar. Anak perempuan saya melihat sejenak dan kembali bermain pasir.

Yang saya renungkan adalah bagaimana ketika ayah saya, Agus Sadikin Bakti, dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah saat masa-masa kritisnya. Saya membayangkan bagaimana para perawat yang muda belia, yang terjebak dalam sebuah rutinitas ruang Gawat Darurat. Mereka adalah ujung tombak yang punya relasi khusus dengan malaikat di atas sana.

Dari tangan-tangan itulah, hidup mati para pasien bergantung. Kalau dokter karena terlalu sibuk, hanya akan datang suatu saat saja. Tangan-tangan para perawat yang dituntun dengan cekatan mengganti cairan infus, membersihkan luka, menuliskan tekanan darah, denyut nadi, mengontrol saturation dan segala macam hal. Mereka adalah ujung tombak yang mewakili malaikat untuk menenangkan keluarga pasien yang memang berada di antara kata hidup atau sebaliknya.

Pertanyaan saya terhadap para perawat yang tentu mempunyai segudang cita-cita dan tuntutan hidup itu, yang berhubungan langsung dengan film “Dead Poets Society” adalah, apakah mereka membaca sastra? Di mana mereka menempatkan sastra? Pertanyaan inilah yang membuat saya termenung lepas.

Jangannyakan membaca sastra, membaca koran pun mungkin mereka jarang. Mudah-mudahan saya salah.

Sastra, teater, film, kata-kata inilah yang kemudian ditekankan oleh Mr Keatings, guru pendobrak tradisi kuno sekolah Welton, dalam film garapan Peter Wier ini. Sistem pelajaran yang ada di Indonesia, bahkan mungkin di sebagian besar negara di dunia, hanya terpatri pada sebuah nilai semata. Semua berlomba untuk menjadi yang terpintar dan tujuan pendidikan hanyalah mencetak orang-orang yang siap dalam bekerja, tidak siap untuk mencintai pekerjaan.

Dalam dunia dimana ekonomi adalah barometer, semua ingin menjadi lulusan yang bisa langsung dipinang oleh perusahaan besar. Mereka terfokus pada kitab-kitab ilmu pengetahuan, sementara bacaan sastra dikesampingkan. Tidak berguna.

Membaca sastra, membaca sesuatu yang tertimbun dalam alam bawah sadar. Alam bawah sadar mempunyai hubungan ke hati, empati. Mengetuk hati itulah yang diajarkan oleh Mr Keatings, kepada murid-muridnya dengan cara yang tidak biasa. Cara orang yang tak percaya dengan kurikulum kaku.

Di sini ditekankan bagaimana pentingnya pelajaran Drama, dan membaca sastra untuk murid-muridnya. Sesuatu yang tak lagi tersentuh bagi kebanyakan pelajar saat ini. Saya teringat ketika, Bapak Sunaryono Basuki Ks yang tulisan-tulisannya banyak dipublikasikan di media massa dan novelnya banyak dicetak, dirawat di rumah sakit Sanglah Denpasar. Menurut beliau, dari sekian banyak dokter, hanya satu yang mengenal tulisannya. Ini tentu sangat melegakannya.

“Oh Captain My Captain” sebuah capaian jenius dunia perfilmkan. Kekuatan skenario yang tak habis dipercaya. Adegan ini begitu menusuk. Sebuah pemberontakan akan segala hal yang kita pelajari. Mungkinkah apa yang selama ini kita pelajari, adalah sesuatu yang salah? Bagaimana jika semuanya benar, dimanakah kita menempatkan diri kita?

Dalam urutan peringkat pendidikan di Asia, universitas yang bagi kita di Indonesia begitu masyur, Universitas Indonesia, dan ITB, hanya menduduki peringkat di luar 200. Sementara tetangga kita, Singapura, dengan Univesity of Singapore-nya menduduki peringkat pertama. Apakah ada yang salah dengan pendidikan kita? Lalu dimana letak peringkat universitas-universitas Indonesia lainnya?

Beberapa universitas ternama di dunia, mewajibkan mahasiswanya membaca novel, mentelaah sastra. Ini untuk melatih alam bawah sadar yang punya hubungan khusus dengan hati mereka. Melatih alam bawah sadar hanya bisa dilakukan dengan bermain drama, membaca sastra, mendiskusikan sastra. Ini mungkin yang absen di dunia pendidikan kita.

Seperti ini pula yang absen, saat ayah saya berpulang, tak ada satu perawat, dokter rumah sakit pun yang menguatkan saya. Hanya bau duren yang samar-samar tercium. Padahal saya yakin, kalau mereka pembaca sastra, mereka pasti akan bersikap lain.

“Oh Captain, My Captain”. Rumah Belajar Mahima sekali lagi menegaskan arti sebuah pendidikan bawah sadar. Selamat meneteskan air mata yang segar untuk adegan yang itu dan mari kita sama-sama menjadi pemberontak, pemberontak terhadap diri sendiri yang “selama ini biasa-biasa saja”. (T)

Tags: filmPendidikansastra
Previous Post

Cinta Kasih Bisa “Ngambul”, Kasih Sayang itu Abadi

Next Post

KKN PPM Unud 2018 di Mas Ubud: Dengan Melukis, Perangi Sampah Plastik

Putu Kusuma Wijaya

Putu Kusuma Wijaya

Pembuat film. Pengelola Rumah Film Sang Karsa di Jalan Singaraja-Seririt KM 13.2, Kaliasem, Buleleng

Next Post
KKN PPM Unud 2018 di Mas Ubud: Dengan Melukis, Perangi Sampah Plastik

KKN PPM Unud 2018 di Mas Ubud: Dengan Melukis, Perangi Sampah Plastik

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more

Kita Selalu Bersama Pancasila, Benarkah Demikian?

by Suradi Al Karim
June 3, 2025
0
Ramadhan Sepanjang Masa

MENGENANG peristiwa merupakan hal yang terpuji, tentu diniati mengadakan perhitungan apa  yang  telah dicapai selama masa berlalu  atau tepatnya 80...

Read more

Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

by Ahmad Sihabudin
June 2, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Lawan Sastra Ngesti Mulya
Khas

Lawan Sastra Ngesti Mulya

LAWAN Sastra Ngesti Mulya adalah salah satu kearifan warisan Ki Hadjar Dewantara di Perguruan Taman Siswa Yogyakarta. Sesanti itu bermakna...

by I Nyoman Tingkat
June 4, 2025
Senyum Rikha dan Cendol Nangka Pertama: Cerita Manis di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Senyum Rikha dan Cendol Nangka Pertama: Cerita Manis di Ubud Food Festival 2025

LANGIT Ubud pagi itu belum sepenuhnya cerah, tapi semangat Rikha sudah menyala sejak fajar. Di tengah aroma rempah yang menyeruak...

by Dede Putra Wiguna
June 3, 2025
Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025

ASAP tipis mengepul dari wajan panas, menari di udara yang dipenuhi aroma tumisan bumbu. Di baliknya, sepasang tangan bekerja lincah—menumis,...

by Dede Putra Wiguna
June 3, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co