20 April 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Opini
Sumber foto: FB/Baly Putra

Sumber foto: FB/Baly Putra

Macet di Ubud: 10 Hal Sederhana yang Bisa Kita Renungkan

Gustra Adnyana by Gustra Adnyana
February 2, 2018
in Opini
778
SHARES

 

AKHIR-AKHIR ini saya sering mendengar keluhan dari beberapa kawan mengenai kemacetan lalu-lintas di Ubud. Bahkan beberapa hari terkahir ini, kemacetan Ubud sudah masuk dalam berita-berita penting di media massa. Bahkan lagi, seperti kata berita terbaru, terkait kemacetan itu Kadisparda Bali dipanggil pemerintah pusat.

Kemacetan lalu-lintas di Ubud memang tidak separah di kota-kota lain. Namun menurut saya hal ini seharusnya dapat diperbaiki. Dengan apa? Ya tentu saja dengan kesadaran bersama.

Sebagai warga Ubud atau yang mencari pekerjaan di Ubud, Apakah Anda (saya) sudah sadar, bahwa macet ini dapat kita atasi bersama? Mari coba kita pikirkan BERSAMA (jika tidak bisa sendiri).

Menurut saya ada 10 hal yang bisa kita renungkan untuk mengatasi kemacetan di Ubud:

  1. Beberapa titik yang jelas-jelas sudah dipasang DILARANG PARKIR menjadi tempat parkir dadakan orang yang mencari parkir, terutama mobil. Bagaimana sebenarnya aturan area parkir di Ubud?
  2. Jalan Bisma, sebuah jalan kecil nan menanjak ini, kini selalu sibuk oleh mobil, truk, dan lainnya.
  3. Di depan SMP N 1 Ubud, seharusnya di situ dilarang parkir, karena saat murid pulang sekolah, tidak ada tempat jalan kaki bagi para murid. Bagaimana jika lokasi itu khusus untuk parkir bagi para penjemput murid saja?
  4. Pegawai restaurant atau toko di sepanjang jalan raya Ubud, seharunya tidak parkir di depan tokonya sendiri, bahkan kadang lewat garis batas. Bayangkan 20 pegawai membawa motor masing-masing dan parkir di depan restaurant-nya seharian. Tidak ada parkir bagi customer atau pelancong yang ingin menikmati Ubud (Itu pun jika kita masih menginginkan Ubud menjadi tempat wisata).
  5. Perempatan Ubud, jalan raya Ubud sudah dijadikan dua arah semenjak Januari 2017, namun apakah ini sudah mengatasi masalah kemacetan? Naik turun penumpang di perempatan Ubud juga masih menjadi sumber kemacetan.
  6. Apakah Ubud Central Parking sudah menjadi tempat yang memadai?
  7. Pasar Ubud tampaknya belum mempunyai lahan parkir yang memadai. Padahal yang saya ketahui, pasar Ubud diperbaiki untuk mengatasi kemacetan dengan membawa area parkir di dalam pasar. Malah saat ini, perubahan ini mempersulit para pedagang karena bentuknya yang membuat sulit beberapa pedagang untuk berjualan dan mendatangkan pembeli. Bagaimana jika kembalikan pasar tradisional yang dulu?
  8. Jalan Karna? Ini jalan atau Pasar? Apa sebenarnya tujuan dibukanya jalan dari Pasar Ubud ke Jalan Karna? Untuk mengatasi macet atau menambah luas pasar?
  9. Bagi orang yang mempunyai mobil, apakah Anda mempunyai atau menyewa garasi untuk mobil Anda?
  10. Ubud adalah sebuah Desa, jalannya tidak seluas kota. Bus-bus yang masuk Ubud seharusnya lebih memikirkan hal ini.

Mungkin Anda mempunyai beberapa pemikiran tentang masalah ini dan beberapa pihak sudah memulai memikirkan untuk mengatasi macet ini. Mari kita bantu mereka untuk LEBIH SADAR (setidaknya). Jika tidak, Ubud (kita) harus memikirkan kata lain dari PARIWISATA. Ubud pasti mempunyai banyak orang-orang yang cerdas yang bisa kita andalkan dan percayai. (T)

Tags: baliGianyarlalu lintasPariwisataUbud
Gustra Adnyana

Gustra Adnyana

Lelaki Ubud yang kalem, alep, bagus. Pekerjaannya sebagai Program Coordinator di Ubud Writers & Readers Festival membuatnya punya pergaulan luas dengan penulis, bukan hanya di Indonesia tapi juga di dunia. Itu membuatnya makin cinta buku, cinta pada Bahasa, dan tentu saja pada tulisan semacam sastra, esai, dan sejenisnya.

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi dari penulis
Dongeng

Si Manusia Kodok

by I Ketut Suar Adnyana
April 17, 2021
Satia Guna memainkan naskah monolog "Bahaya" karya Putu Wijaya. /Foto-foto: Putu Satria Kusuma
Ulasan

Satia Guna Main “Bahaya”, Teror Cerita Teror Aktor…

Ketika tukang cukur menghunus pisau untuk meratakan godek, aku tersentak. Aku baru menyadari bahwa kehidupan berbahaya. Dunia manusia sama buasnya ...

February 2, 2018
Wayan Redika, Contemplation, 2009, Oil on Canvas, 125x180 cm
Puisi

Muhammad Daffa# Pada Usia 17 Tahun, Menanti Musnah

MENANTI MUSNAH   Aku hampir musnah terlempar api yang memercikku dengan riciknya pijar nyala. Kujalani Titian ilahi Menelungkupkan pelaku dosa ...

February 2, 2018
[Ilustrasi foto: Mursal Buyung]
Esai

Hati-Hati, Jangan “Mati” Karena Ekspektasi

Matahari terbit di ufuk timur. Sinarnya memeluk tubuh tanpa bertanya. Dan ini salah satu pertanda bahwa hari akan dimulai. Sebagai ...

June 5, 2020
Franky Sahilatua dan saudarinya
Esai

Mengenang Kesahajaan Lagu-lagu Franky Sahilatua dan Saudarinya

Kawan lihatlah di ujung perkampungan Perempuan desa beriringan Di desa yang bersemi warna warna indah Rebah di ladang bunga Suara ...

January 29, 2020
Foto: Sugi Lanus
Esai

Berakal Membaca Lontar – Catatan Harian Sugi Lanus

Halaman pembuka lontar umumnya dimulai dengan baris mantra: “Om Avighnamastu”. Dalam doa pembuka ini kita pertama-tama diajak menimbang "vighna". Apa ...

October 4, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Dok Minikino | Begadang
Acara

[Kabar Minikino] – Indonesia Raja 2021 Resmi Diluncurkan Untuk Distribusi Nasional

by tatkala
April 17, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Esai

Gejala Bisa Sama, Nasib Bisa Beda

by Putu Arya Nugraha
April 13, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (69) Cerpen (163) Dongeng (14) Esai (1456) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (11) Khas (353) Kiat (20) Kilas (203) Opini (481) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (10) Poetry (5) Puisi (108) Ulasan (343)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In