3 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Poleng Band Sudah Berani “Poleng” – Catatan Lagu “Percaya Bli”

Made Adnyana OlebyMade Adnyana Ole
February 2, 2018
inUlasan

Personil Poleng Band, Singaraja. /Foto: Istimewa

135
SHARES

 

DENGARLAH single terbaru dari kelompok musik Bali Utara, Poleng Band. Judulnya “Percaya Bli”. Lagu terbaru ini beda dengan lagu-lagunya dulu. Bahkan, jika tak baca nama grupnya, kita mungkin tak tahu itu lagu dari Poleng Band.

Dulu, musiknya terdengar bersih, culun dan tak berani sedikit pun menepi dari alur mainstream pop Bali. Semisal lagu “Tresna Selantang Tuwuh” yang dirilis setahun lalu. Tapi pada lagu “Percaya Bli”, kelompok ini sudah ikut karakter namanya: poleng. Artinya, berani menorehkan warna, berani keluar dari jalan lurus lagu-lagu pop Bali, dan tentu yang paling penting berani “menjadi diri sendiri”.

Di Bali, Poleng biasa diartikan sebagai simbol hitam-putih. Tapi sesungguhnya bisa juga diartikan sebagai sesuatu bidang banyak warna, bisa terkesan kotor dan bisa juga terkesan tak nyambung. Jika seseorang menyebut bajunya poleng, artinya bisa dikata orang itu memakai baju dengan corak warna-warni.

Namun, jangan salah. Banyak orang berani berpakaian poleng di antara orang-orang berpakaian polos. Banyak orang berani keluar dari pandangan umum. Dan keberanian semacam itu ditunjukkan oleh Poleng Band. Ya, seperti keberanian Poleng untuk jadi poleng.

Keberanian Poleng Band muncul justru setelah menghadapi guncangan kecil selama setahun vakum. Di tengah kevakuman itu, Yudi, sang gitaris, mengundurkan diri. Lalu, personil yang lain gelisah setelah menghadapi sejumlah pertanyaan dari penggemar dan kawan-kawan sesama pemusik. Pertanyaan yang paling menggelisahkan: apakah Poleng Band bubar?

Memang, setahun tak berkarya, banyak yang menyangka Poleng Band bubar. Penampilan terakhirnya, jika tak salah, saat kelompok ini menjadi band pembuka di peluncuran lagu single “I Love Bali” BHIK di Denpasar, Desember 2016.

Kegelisahan ini, akhirnya menjadi pemicu untuk melahirkan karya baru. Beberapa karya lagu pun terlahir dari De Gust, sang vokalis. De Gust yang memang menjadi motor pencipta di Poleng Band punya andalan lagu “Percaya Bli”.

Lagu “Percaya Bli” berisi sapuan musik tecno untuk memberi rasa renyah pada totalitas lagu. Menyapukan musik tekno memang bukan hal baru dalam kreatifitas pemusik di Bali, apalagi di Indonesia. Di Bali, sejumlah grup musik, salah satunya XXX, sudah lebih dulu melakukannya. Tapi apa yang dilakukan Poleng Band adalah upaya yang patut dihargai, setidaknya untuk memberi tanda pada ciptaan-ciptaannya, apalagi (menurut De Gust) upaya itu akan dijadikan semacam ciri khas.

Perlu dicatat, dan harus disadari, unsur tecno dalam lagu “Percaya Bli” tak bisa disebut sebagai upaya untuk membuat lagu itu menjadi lebih nge-rock, lebih nge-blues, atau lebih nge-rap. Tapi tetap bisa didengar seperti ada rock-nya, seperti ada blues-nya, seperti ada rap-nya. Upaya itu semata-mata untuk membuat lagu menjadi lebih renyah dan nikmat, seperti mengadon singkong, meski sudah dikukus, ia bisa juga digoreng atau dipanggang kembali.

Dengan begitu, maka cocoklah upaya ini disebut sebagai upaya yang berani untuk menjadi poleng, bukan menjadi tunggal warna: rock, blues, rap, atau pop biasa. Itulah ciri Poleng Band, ya, poleng. Yang bisa diartikan sebagai “musik dengan warna tanpa nama”.

Namun, keberanian untuk keluar dari jalur aman tak terjadi pada lirik, syair atau kata-kata. Sebagian besar syair dalam lagu Poleng Band terjebak dalam pusaran klise yang diyakini disukai anak-anak muda yang sedang jatuh cinta. Bahkan, dalam lagu sebelumnya, “Tresna Selantang Tuwuh”, terdapat ungkapan yang sangat klise seperti “tain meong rasa coklat”.

Ke-klise-an semacam itu terjadi juga dalam lagu “Percaya Bli”. Di situ tak ada sedikit pun keberanian untuk “memikirkan” sekaligus “menemukan” kata-kata baru yang lebih segar. Jika bicara soal anak muda, tentu tema sejenis cinta dan rindu tak bisa dihindarkan. Tapi sebaiknya ada keberanian untuk menemukan diksi dan daya ungkap – artinya daya untuk mengungkapkan cinta dan rindu itu, agar terdengar baru dan tak terduga.

Kata-kata semacam “nganyudang hati” (menghanyutkan hati), “ngeranayang inguh” (membuat gelisah), dan “dag dig dug hatin Bli” (dag dig dug hatiku) adalah ungkapan yang sangat-sangat umum dan memiliki makna sangat tunggal. Apalagi pertanyaan-pertanyaan retoris seperti “apakah ini dinamakan cinta” sudah bertebaran di lagu-lagu Bali dan Indonesia. Kata-kata semacam itu, bagi seniman kreatif, bisa disebut sebagai kata mati yang bikin malu untuk digunakan kembali.

Sebelum ditutup, catatan ini ingin sekali memprovokasi De Gust sebagai pencipta lagu sekaligus sebagai seorang kameramen. Bahwa cara membicarakan perempuan dalam lagu, sama seperti membidik perempuan dengan kamera: kita kadang-kadang ingin mengambil sudut yang berbeda agar kecantikan perempuan terlihat sangat unik dan khas.

Dalam lagu “Percaya Bli” cara pandang terhadap perempuan masih konvensional. Bahwa bukan hanya perempuan sujenan (lensung pipit) dengan gigi gingsul saja yang membuat hati laki-laki jadi dag dig dug. Bahkan perempuan dengan pipi menggelembung seperti kue pao dengan gigi kelinci yang rata pun bisa membuat hati laki-laki jadi tergetar. Tergantung bagaimana cara mengungkapkannya.

Akhirnya, tabik, De Gust dan kawan-kawan. Teruslah berkarya… (T)

Tags: balibulelenglagumusik
Previous Post

Bunga Bineka di Taman Penasar RRI Denpasar

Next Post

Gonggong Genggong dari Batuan, Eloknya Pengabdian

Made Adnyana Ole

Made Adnyana Ole

Suka menonton, suka menulis, suka ngobrol. Tinggal di Singaraja

Next Post

Gonggong Genggong dari Batuan, Eloknya Pengabdian

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more

Kita Selalu Bersama Pancasila, Benarkah Demikian?

by Suradi Al Karim
June 3, 2025
0
Ramadhan Sepanjang Masa

MENGENANG peristiwa merupakan hal yang terpuji, tentu diniati mengadakan perhitungan apa  yang  telah dicapai selama masa berlalu  atau tepatnya 80...

Read more

Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

by Ahmad Sihabudin
June 2, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Senyum Rikha dan Cendol Nangka Pertama: Cerita Manis di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Senyum Rikha dan Cendol Nangka Pertama: Cerita Manis di Ubud Food Festival 2025

LANGIT Ubud pagi itu belum sepenuhnya cerah, tapi semangat Rikha sudah menyala sejak fajar. Di tengah aroma rempah yang menyeruak...

by Dede Putra Wiguna
June 3, 2025
Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025

ASAP tipis mengepul dari wajan panas, menari di udara yang dipenuhi aroma tumisan bumbu. Di baliknya, sepasang tangan bekerja lincah—menumis,...

by Dede Putra Wiguna
June 3, 2025
Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025

UBUD Food Festival (UFF) 2025 kala itu tengah diselimuti mendung tipis saat aroma rempah perlahan menguar dari panggung Teater Kuliner,...

by Dede Putra Wiguna
June 2, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co