13 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Sumbangan Bung Karno dalam Kesenian Bali – Salah satunya Nama Tari Terunajaya

tatkalabytatkala
June 8, 2020
inEsai

Google

123
SHARES

TAHUN 2017, Soekarno atau Bung Karno, presiden pertama dan Proklamator RI, ikut meramaikan Pesta Kesenian Bali ke-39 di Taman Budaya Denpasar. Tentu saja ia tidak hadir secara fisik, tapi hadir melalui naskah drama berjudul Koekoetbi yang akan dipentaskan dalam bentuk drama gong oleh Komunitas Kampung Seni Banyuning, Singaraja.

Kaget Soekarno bikin naskah drama? Seharusnya tidak. Karena semua tahu Soekarno memang sangat mencintai seni. Selain menjadi penikmat, dia juga menjadi kreator, menciptakan sejumlah karya seni, termasuk naskah drama. Koetkoetbi itu berkisah tentang apa, silakan menontonnya di PKB 23 Juni malam.

Garapan drama gong dengan naskah karya Soekarno oleh Kampung Seni Banyuning dengan sutradara Putu Satria Kusuma bisa dianggap sebagai simbol terima kasih karena selama menjabat sebagai presiden, Soekarno punya perhatian besar terhadap kesenian, termasuk kesenian Bali. Banyak sumbangan yang diberikan Soekarno dalam perkembangan kesenian Bali. Dengarlah cerita seniman-seniman tua yang pernah pentas di Istana Negara maupun di Istana Tampaksiring, mereka pastilah bercerita tentang kenangan manis terhadap Soekarno tentang bagaimana tokoh besar itu memperhatikan seniman.

Penari Kebyar Duduk legendaries, Ida Bagus Oka Wirjana atau Ida Bagus Aji Blangsinga yang meninggal Kamis 3 Februari 2017, pernah bercerita bahwa sikap kesnimannya dipengaruhi oleh Soekarno. Oka Wirjana memang kerap menari di Istana Kepresidenan pada masa pemerintahan Soekarno. Sehingga ia sangat dekat dengan Soekarno.

Kedekatannya dengan Presiden RI pertama itu memberi pengaruh terhadap prinsipnya untuk terus melabuhkan pilihan pada jalan hidup bersahaja dan sederhana, sebagai seorang seniman. “Pak Presiden ngeranaang Aji ten medue napi. Tapi Aji sugih ken nyama braya, timpal, pengalaman, to ne alih, to ne langgeng. (Bapak Presiden yang membuat saya tak punya apa-apa. Tapi saya kaya keluarga, kerabat, teman, dan pengalaman. Itulah yang dicari, karena itu yang langgeng”.

Begitu kata Aji Blangsinga pada satu kesempatan ngobrol dengan Dayu Ani, penari dari Sanggar Maha Bajra Sandhi, sebagaimana pernah ditulis di tatkala.co.

Soekarno mencintai seni bukanlah hal yang mengherankan. Kritikus seni Merwan Yusuf dalam diskusi “Bung Karno dan Seni” pada tahun 2012 sebagaimana dikutip Majalah Historia menyebutkan secara genetik, Sukarno ini berdekatan dengan seni bukan secara kebetulan. Darah Bali ibunya, dalam pandangan Merwan, mengalirkan darah seni pada Sukarno. “Orang Bali itu dan agamanya sudah sebuah seni,” ujarnya.

Yang tak banyak orang tahu, Tari Terunajaya yang diciptakan seniman Buleleng, Gede Manik, ternyata diberi nama oleh Soekarno karena sebelumnya tarian itu tidak punya nama. Sebagaimana ditulis Kadek Suartaya di www.isi-dps.ac.id, Gede Manik berkesempatan ngobrol dengan Soekarno di Istana Tampaksiring sekitar tahun 1950.

Istana Tampaksiring memang menjadi arena yang intim bagi para seniman dimana para seniman terbaik Bali mendapat perhatian istimewa dari Bung Karno. Bung Karno dengan penuh kebanggaan menyuguhkan tari-tarian Bali seperti tari janger, legong keraton, tari-tarian kebyar, kepada tamu-tamu terhormatnya.

Pada suatu hari di tahun 1950, Bung Karno terkagum-kagum dengan sebuah tari ciptaan baru. Kepada I Gede Manik, sang pencipta tari itu Bung Karno bertanya: “Pak Gede Manik, tari ciptaan bapak lain dari pada yang lain, bagus, bagus sekali!Tari apa namanya?” I Gede Manik menjawab polos, “Belum punya nama paduka presiden”.

“Oh, begini Pak Manik, melihat dari gerak gerik semangat, dinamis dan lugasnya tari ciptaan bapak ini, aku melihat adanya gelora generasi muda yang pantang menyerah berjuang memajukan bangsanya. Oleh karena itu, tari ini aku beri nama Tarunajaya, setuju?” Demikian kata Bung Karno.

Bung Karno, sebagaimana ditulis Kadek Suartaya, tidak hanya sebatas membanggakan kesenian Bali kepada tamu-tamunya, namun juga terlibat memberikan saran-saran kepada pelakunya. Misalnya ketika Bung Karno mengundang grup Cak Bona pentas di Istana Tampaksiring untuk menyambut Presiden Uni Soviet Nikita Khrushchev pada tahun 1960.

Sebagai sebuah pementasan seni yang disuguhkan bagi tamu kehormatan negara, dirasakan kurang sopan menampilkan tari ini dengan para pemain yang hanya memakai selembar kain hitam yang menutup bagian vital saja. Bung Karno menyarankan para pemeran tokoh-tokoh seperti Rama, Laksmana, Sita dan lain-lainnya memakai busana meniru busana tari Wayang Wong. Bung Karno juga mengusulkan agar jumlah penari yang awalnya sekitar 50 orang ditambah menjadi 100 orang yang duduk melingkar berlapis-lapis.

Tak hanya ngecak dengan 100 penari, Bung Karno lebih jauh meminta agar dapat ditampilkan cak dengan lebih dari 1000 penari untuk memeriahkan perayaan ulang tahun proklamasi ke-13 Republik Indonesia. Bahkan Bung Karno meminta penarinya harus wanita. Maka pada tahun 1958 itu berangkatlah para seniman Cak Bona I Nengah Mudarya, I Gusti Putu Wates, dan Ni Wayan Manis ke Jakarta melatih 1.500 wanita menjadi penari cak.

Sukses pementasan tari cak wanita itu mendorong Bung Karno menggelarnya kembali pada pembukaan pesta olahraga Ganefo di Jakarta, pesta olahraga dari negara-negara yang dikelompokkan oleh Bung Karno sebagai new emerging forces, di tahun 1962. Pada momentum yang sama, Bung Karno juga memamerkan keindahan kesenian Bali yaitu tari Pendet yang dibawakan oleh 1000 orang gadis-gadis Bali.

Jadi, drama gong Koekoetbi karya Bung Karno yang diadaptasi dan dipentaskan Kampung Seni Banyuning di Pesta Kesenian Bali tahun 2017 ini bisa saja mengundang pemikiran untuk membuat semacam festival persembahan kepada Soekarno, mungkin bisa diselipkan di PKB, mungkin juga bisa dibuat tersendiri. (T/ole)

Tags: bulelengPesta Kesenian BaliSeniSoekarno
Previous Post

Tulisan Terakhir untuk Ayah

Next Post

Mengasah Belati Bermata Dua – Catatan bagi Sahabat Penulis Muda Sastra Bali Modern

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

Next Post

Mengasah Belati Bermata Dua - Catatan bagi Sahabat Penulis Muda Sastra Bali Modern

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co