12 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Ekspresi Tasawuf dalam Sastra Sufistik – Ulasan Buku Danarto: “Ikan-Ikan dari Laut Merah”

Ferry FansuribyFerry Fansuri
February 2, 2018
inUlasan
8
SHARES

MENGENAL seorang Danarto pasti dihubungkan dengan sastra sufistik, cerita-cerita yang disuguhkan bertema religius sebagai ciri khasnya. Ini juga terlihat pada buku “Ikan-ikan dari Laut Merah”, sebuah antologi kumpulan cerpen yang berisikan 19 cerita pendek dari jejak sastrawan kelahiran Sragen seangkatan Hamsad Rakuti atau Budi Dharma ini. Ekspresi tasawuf Danarto dijabarkan dengan menempatkan nilai-nilai mistis secara simbolik dalam tulisan dan ini terlihat pada “Ikan-ikan dari Laut Merah”, “O,Yerusalem “atau “Pantura”.

Pada cerita “Ikan-ikan dari Laut Merah” dalam antologi yang diterbitkan Diva Press ini, sebelumnya pernah terbit dengan nama Kacapiring, menceritakan seorang pemuda nelayan yang hidup dalam jaman Kanjeng Rasul Muhammad SAW. Begitu cinta pada junjungan ini ia rela mempersembahkan ikan tangkapannya. Bahkan saat pemuda itu pergi melaut didapati seekor ikan besar dan ikan ini meminta ditemukan ke Kanjeng Rasul. Terjadi dialog kecil antara pemuda nelayan dan si ikan

“Untuk apa kamu kepingin banget dipersembahkan kepada Kanjeng Rasul?”

“Supaya Kanjeng Rasul berkenan menyentuh tubuh saya”

“Untuk apa sentuhan tangan Kanjeng Rasul?”

“Suapaya saya bisa masuk surga” hal 98

Lain lagi dengan cerita “O,Yerusalem”. Dalam cerita ini sepertinya terlihat perjalanan spritual Danarto yang dicurahkan di sini. Sebuah cerita menyusuri tentang Yerusalem, tanah suci yang diperebutkan Israel dan Palestina. Melihat masa lalu purba dan mistik dilakoni tokoh utamanya, ada pesan sakral dalam caritanya.

“Yerusalem milik kita bertiga. Jangan ada yang Loba” hal 148

Pada kisah “Pantura” ini mengisahkan banjir melanda kota-kota yang berjajar di jalur pantai utara macam Pati atau Kudus hingga terjebak macet memanjang. Sang tokoh membuat rakit untuk menyusuri banjir demi menemui Kiai Zaman yang diyakini dapat membantu dia dan masyarakat pantura serta jawaban atas bencana ini. Ada kata-kata mutiara yang disematkan pada cerita ini.

“Dalam hati saya mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya atas semua kebaikan kiai yang mumpuni ini. Kapan seoarang awam seperti saya bisa membalas kebaikan dan jasa-jasanya dengan tulus seperti selembar sajadah kepada sebongkah kepala yang sujud diatasnya” hal 162

Danarto selalu menyajikan cerita dengan mencengangkan dan tidak mudah ditebak. Banyak ide-ide cerita yang digarap oleh Danarto, itupun diambil dari peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di negeri ini. Sebuah tanggal Ahad 26 Desember 2004, tsunami yang meluluhlantakkan Aceh kala itu. Ia ceritakan apik dalam “Nistagmus”, “Pohon yang Satu Itu” dan “Laut dari Langit”.

“Nistagmus” menuturkan cerita seorang penulis obituari, profesi menuliskan riwayat hidup seseorang setelah meninggal dunia dalam surat kabar. Profesi yang langka karena harus bergelut masa lalu dan interview keluarga tapi profesi ini membuat sang tokoh dihindari orang-orang sekitarnya. Jika dekat si penulis obituari sepertinya bisa meramal kematian masa depan.

“Mereka berebut duluan menyerahkan selembar kertas diatas meja sehingga sekejap bertumpuk, berserak, lalu semuanya bergegas pergi meninggalkan saya tanpa sepatah kata diucapkan. Lembaran-lembaran apakah ini? Ternyata riwayat hidup dengan tanggal lagir dan Masya Allah..tanggal akhir hayat,Ahad,26 Desember 2004…..

….Entah berapa lama saya pingsan.Waktu saya siuman,seluruh kota telah hancur lebur rata dengan tanah. Mayat-mayat berkaparan di seluruh kawasan…

….Saya berdiri sendirian disamping sebuah kapal yang terdampar di tengah kota. Hal 76

Begitu juga pada kisah “Pohon yang Satu Itu”, sebagai sebuah pohon kehidupan yang hidup setelah tsunami melanda. Tiba-tiba muncul di tengah kota yang luluh lantah diterjang tsunami Ahad tersebut. Berduyun-duyun orang berdatangan ke pohon itu untuk melihat keajaiban setelah bencana bahkan mendirikan tenda dan beranak pinak sekitar pohon kehidupan itu.

“Untuk sejenak,kesedihan dilupakan.Hidup sebenarnya tidak sesederhana malapetaka tsunami.Hidup adalah sebuah pertanyaan panjang” hal 83

Cerita Tsunami ditutup dengan “Lauk dari Langit” berkisahkan hujan ikan di bukit yang ditempati keluarga kecil. Hal yang ajaib yang tidak pernah mereka lihat, lauk yang melimpah dari langit. Apakah ini pemberian Tuhan bagi mereka? Karena begitu melimpahnya ikan itu, rumah mereka penuh. Sang kepala keluarga mencetuskan ide brilian untuk menjual tapi saat turun dari bukit ke kota didapati sebuah kenyataan yang mengejutkan.

“Begitu sampai di bibir bukit dan menatap kota di depannya, sang ayah dan anaknya jatuh terduduk, kekuatan mereka terlolosi.

Ikan yang dipanggulnya berserakan di tanah. Keduanya meraung sejadi-jadinyanya, kota telah musnah,ribuan mayat bergelimpangan di mana-mana. Hal 92

Tapi dari semua cerpen yang ditulis dalam antologi, ada cerpen “panjang” dan ini yang saya suka dalam judul “Alhamdulillah, Masih Ada Dangdut dan Mi Instan”. Ini layaknya berkisah sejarah Danarto yang hidup empat jaman mulai dari 1945,1949, 1965 sampai 1998 yang dimana tahun-tahun terjadi kejadian bersejarah di republik ini.

Danarto berandai-andai dirinya ada dalam 4 masa ini dalam tubuh sebuah anak bernama Slamet. Bocah ini menjelajahi masa lalu sampai masa depan, pertemuannya dengan founder negeri ini Soekarno sebagai pembawa surat dari jendral Sudirman. Mengikuti pergerakan nasional mulai proklamasi kemerdekaan di Jakarta sampai agresi Belanda setelah melanggar perjanjian Renville. Bergelut dengan kerasnya kehidupan, menemukan tambatan jodohnya Sri Rejeki, membuka usaha dari sate sampai orkes dangdut. Tidak memiliki tempat tinggal permanen dari rela digusur sana digusur sini

“Hari itu memang hari akhir warga untuk pindah karena batas waktu untuk tinggal dikolong tol sudah habis.Slamet,yang mencoba menghalangi-halangi petugas, diringkus. Ia diseret pergi. Slamet, si kakek buyut yang gigih, 77 tahun (pada tahun 2007) terkapar pingsan…..”Alhamdulillah, kita digusur lagi” bisik Slamet setelah sadar.“ Hal 208

Umur 77 tahun itu sama dengan history Danarto dalam dunia penulisan. Danarto menjelaskan dengan gamblang peristiwa-peristiwa dalam kisah itu. Bak mini novel, pembaca diajak untuk menyelami getirnya perjalanan Slamet dari masa ke masa tapi tetap tegar.

Bahkan Danarto sendiri berharap dan berdoa kepada penciptanya berkenan menambahkan sepuluh tahun lagi untuk bisa melihat dunia dan menuliskan yang tersirat dalam tersurat dalam cerpen-cerpen hingga para pembaca bisa mengalami hikmah dan langgam nilai melimpah ruah didalamnya. Apakah anda siap menerima kasyful wujud (penyingkapan realitas)? (T)

Tags: BukuCerpenDanartokumpulan cerpenresensi
Previous Post

Film Dokumenter sebagai Perangkat Penelitian Antropologi

Next Post

Guru Inspiratif Masa Kini: Pemberi Nilai Kehidupan, Bukan Sekadar Nilai ABCD

Ferry Fansuri

Ferry Fansuri

Lahir di Surabaya, 23 Maret 1980. Penulis, fotografer dan entreprenur lulusan Fakultas Sastra jurusan Ilmu Sejarah Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya. Pernah bergabung dalam teater Gapus-Unair dan ikut dalam pendirian majalah kampus Situs dan cerpen pertamanya "Roman Picisan" (2000) termuat. Mantan redaktur tabloid Ototrend (2001-2013) Jawa Pos Group. Sekarang menulis freelance dan tulisannya tersebar di berbagai media Nasional

Next Post

Guru Inspiratif Masa Kini: Pemberi Nilai Kehidupan, Bukan Sekadar Nilai ABCD

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more

Pulau dan Kepulauan di Nusantara: Nama, Identitas, dan Pengakuan

by Ahmad Sihabudin
May 12, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

“siapa yang mampu memberi nama,dialah yang menguasai, karena nama adalah identitas,dan sekaligus sebuah harapan.”(Michel Foucoult) WAWASAN Nusantara sebagai filosofi kesatuan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deeflearning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deeflearning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co