17 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Di Mana Kertha Gosa, Di Mana Pengadilan Agama dan Adat itu Kini?

Raka Prama PutrabyRaka Prama Putra
February 2, 2018
inEsai

Salah satu lukisan di Kertha Gosa, Klungkung

5
SHARES

SALAH satu bangunan bersejarah di Klungkung, Bali, yang terkenal adalah Taman Kertha Gosa, terletak di jantung Kota Semarapura. Bangunan yang didirikan Kerajaan Klungkung sekitar abad ke-18 ini hingga kini tetap dilestarikan oleh Pemerintah. Hanya saja, fungsinya kini telah berbeda.

Taman Kertha Gosa dulunya adalah bagian dari komplek bangunan kerajaan Klungkung. Komplek kerajaan Klungkung dibangun pada tahun 1686 oleh pemegang kekuasaan pertama yaitu Ida I Dewa Agung Jambe, namun Kertha Gosa dibangun belakangan. Pada tahun 1908, hampir semua bangunan kerajaan Klungkung hancur karena invasi kolonial Belanda. Ada tiga bangunan yang tidak sampai hancur saat invasi kolonial Belanda, salah satunya Bale Kertha Gosa, sehingga bisa dilihat sampai hari ini.

Bangunan Kertha Gosa memiliki arsitektur yang indah serta memiliki keunikan terletak di langit-langit bale yang ditutupi dengan lukisan wayang bergaya Kamasan. Lukisan-lukisan itu menawarkan pelajaran rohani yang berharga.

Pada setiap bagian langit-langit menggambarkan cerita yang berbeda. Terdapat satu bagian yang bercerita tentang hukum karma dan reinkarnasi yakni penjelmaan kembali manusia ke dunia untuk menebus dosa dari perbuatannya. Pada bagian lain juga menggambarkan setiap fase kehidupan manusia dari lahir sampai mati dan kehidupan setelah kematian di suarga neraka.

Pada zaman dahulu fungsi dari Bale Kertha Gosa adalah tempat diskusi mengenai situasi keamanan, keadilan, dan kemakmuran wilayah kerajaan Bali. Kertha Gosa pernah difungsikan sebagai balai sidang pengadilan adat tradisional yang disebut dengan Raad Kerta yaitu selama berlangsungnya birokrasi kolonial Belanda di Klungkung (1908-1942) sejak diangkatnya pejabat pribumi menjadi kepala daerah kerajaan di Klungkung pada tahun 1929.

Kemudian sempat diteruskan pada periode pendudukan Jepang (1043-1945). Bahkan, bekas perlengkapan pengadilan berupa kursi dan meja kayu yang memakai ukiran dan cat prade masih ada yang kini tersimpan rapi di sebuah museum yang berada di areal barat Kertha Gosa.

Saat ini bangunan Kertha Gosa masih tegak bediri, dan beberapa kali renovasi dilakukan untuk tetap melestarikan bangunan ini. Sayang, hanya sebagai objek wisata. Didatangi para turis, dituturkan oleh sang pemandu tentang sejarah masa lalu bangunan itu, dan mereka pun menaruh decak kagum.

Di lain pihak, banyak mahasiswa dan ilmuwan juga menyambanginya, belajar akan nilai-nilai sejarah dan filosofi yang ada pada bangunan kuno ini. Lalu kajian itu mereka bawa ke dalam kelas untuk dibahas dan disimpulkan akan keluhurannya.

Lalu, bagaimana dengan masyarakat Bali sendiri menempatkan Kertha Gosa di masa kini? Jika pada zaman dahulu Bale Kertha Gosa adalah tempat diskusi mengenai situasi keamanan, keadilan, dan kemakmuran wilayah kerajaan Bali, kini, di manakah diskusi itu? Jika pada zaman dahulu Kertha Gosa juga difungsikan sebagai tempat pengadilan khususnya menyangkut adat dan agama di Bali, kini di manakah tempat peradilan tersebut?

Nyatanya, sampai hari ini setelah lebih dari 71 tahun Bali (baca: Indonesia) meraih kemerdekaan dari penjajah Belanda, ternyata keamanan, keadilan, dan kemakmuran wilayah Bali, masih belum tampak benar-benar terwujud. Setelah sekian lama, masihkah kurang waktu untuk meneruskan apa yang telah menjadi diskusi-diskusi di Kertha Gosa dulu?

Ataukah memang sekian puluh tahun diskusi telah terputus, sehingga keamanan, keadilan, dan kemakmuran masih sebatas cita-cita tak kunjung menetas. Bahkan isu kesejahteraan masih menjadi jargon menggiurkan yang sangat menjanjikan untuk ditawarkan kepada rakyat ketika hajatan Pemilu dan Pemilukada.

Menyangkut peradilan adat dan agama di Bali, di manakah posisinya kini? Kasus adat-agama di Bali seperti gunung es, yang tampak di permukaan hanyalah beberapa saja, namun di tataran bawah masih sangat melimpah.

Persoalan ini terus bertumbuh seiring perubahan sosial budaya masyarakat Bali. Jangan tanya masalah konflik antar desa adat, konflik perebutan pura, antar soroh/klan, konflik kuburan, masalah perbedaan pelaksanaan upacara yadnya dengan sematan isu aliran atau sampradaya terus saja berulang.

Di sisi lain ada Parisada dan Majelis Desa Adat, yang mempunyai tugas untuk penyelesaian persoalan-persoalan tersebut seperti halnya keberadaan Kertha Gosa di masa lalu.

Coba dihitung-hitung saja, berapa konflik antar desa adat yang terjadi dalam sepuluh atau duapuluh tahun terakhir gara-gara persoalan setra atau pura? Bagaimana pula konflik yang terjadi karena sebuah klan menyepakati untuk menambahkan “titel” pada nama depan mereka seperti gusti, dewa, anak agung, dan sebagainya?

Padahal sebelumnya telah sekian generasi mereka tidak menyandang “titel” itu. Belum lagi persoalan orang Bali yang susah dapat kuburan ketika keluarganya meninggal, bahkan tak diterima di desanya sendiri, sehingga harus mencari kuburan ke desa lain atau bahkan langsung di kremasi di krematorium umum. Dan banyak persoalan lainnya. Di manakah Kertha Gosa itu kini? (T)

Tags: adatagamabalipengadilan
Previous Post

Padi, “Guremisasi Petani”, dan Mengembalikan Pertanian kepada Paradigma Budaya

Next Post

Aku Ambil Hatimu dengan Tanganku Sendiri

Raka Prama Putra

Raka Prama Putra

Nama lengkapnya I Putu Gede Raka Prama Putra. Penulis, wartawan

Next Post

Aku Ambil Hatimu dengan Tanganku Sendiri

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mencari Bali Menemukan Diri — Ulasan Buku “Dari Sudut Bali” Karya Abdul Karim Abraham

by Gading Ganesha
May 17, 2025
0
Mencari Bali Menemukan Diri — Ulasan Buku “Dari Sudut Bali” Karya Abdul Karim Abraham

PULAU Bali milik siapa? Apa syarat disebut orang Bali? Semakin saya pikirkan, semakin ragu. Di tengah era yang begitu terbuka,...

Read more

‘Narasi Naïve Visual’ Ni Komang Atmi Kristia Dewi

by Hartanto
May 16, 2025
0
‘Narasi Naïve Visual’ Ni Komang Atmi Kristia Dewi

KARYA instalasi Ni Komang Atmi Kristia Dewi yang bertajuk ; ‘Neomesolitikum’.  menggunakan beberapa bahan, seperti  gerabah, cermin, batu pantai, dan...

Read more

Suatu Kajian Sumber-Sumber PAD Menurut UU No. 1 Tahun 2022

by Suradi Al Karim
May 16, 2025
0
Ramadhan Sepanjang Masa

TULISAN ini akan menarasikan tentang pentingnya Pendapatan Asli Daerah (PAD), khususnya di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Karena  PAD adalah...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar
Panggung

Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar

AMFLITEATER Mall Living World, Denpasar, ramai dipenuhi pengunjung. Sabtu, 10 Mei 2025 pukul 17.40, Tempat duduk amfliteater yang bertingkat itu...

by Hizkia Adi Wicaksnono
May 16, 2025
Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa 
Kuliner

Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa

ADA beberapa buah tangan yang bisa kalian bawa pulang untuk dijadikan oleh-oleh saat berkunjung ke Singaraja Bali. Salah satunya adalah...

by I Gede Teddy Setiadi
May 16, 2025
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co