Mungkin aku tidak bisa melihat
Tapi aku bisa merasa
Tersembunyi di balik cahaya
Dalam gelap semuanya terbuka
Kau dan aku yang terus berbicara
Walau dengan bahasa yang berbeda
Merayakan semua rasa
Cinta yang dibasuh air mata
Bon voyage
Semoga menyenangkan
Bon voyage
Akan kusimpan dalam kenangan
Di dalam genggaman
Entah di mana bintang kan jatuh
Aku berharap itu tak jauh
Merayakan semua rasa
Cinta yang dibasuh air mata
Merayakan semua cinta
Rasa yang dihapus air mata
Bon voyage
Semoga menyenangkan
Bon voyage
Akan kusimpan dalam kenangan
Di dalam genggaman
Bon voyage
Semoga menyenangkan
Bon voyage
Akan kusimpan dalam kenangan
Di dalam genggaman
Entah di mana bintang kan jatuh
Aku berharap itu tak jauh
Untuk menyalakan lilin kecil
Menerangi cinta yang adil
Bon voyage
Semoga menyenangkan
Bon voyage
Akan kusimpan dalam kenangan
Di dalam genggaman
Bon voyage
Semoga menyenangkan
Bon voyage
Akan kusimpan dalam kenangan
Di dalam genggaman
ITU adalah lirik dari lagu berjudul “Bon Voyage” dalam album AIR—album perdana yang ditelurkan Sandrina Malakiano. Ada delapan lagu dalam album itu, semuanya puitis dan menyentuh hati, yang ditulis oleh para musisi papan atas Indonesia.
Sandrina Malakiano, yang mantan jurnalis kawakan itu, sepertinya punya pilihan untuk menyampaikan kedalaman kisah hidupnya yang penuh inspirasi. Bukan melalui berita, atau reportase jurnalistik sebagaimana dunia yang ditekuni selama ini, melainkan lewat lagu.
Album itu akan dirilis 24 November 2024. Hari itu adalah hari yang spesial bagi Sandrina Malakiano. Saat itu ia tepat berusia 53 tahun.
“Saya mengenang masa-masa sulit yang pernah saya alami, sekaligus belajar dari kisah para perempuan lainnya. Album ini adalah bentuk rasa terima kasih saya kepada mereka yang terus berjuang meski dunia tak selalu berpihak pada mereka,” ungkap Sandrina dengan penuh semangat di tengah-tengah jumpa pers yang diadakan di Kubu Kopi, Tanjung Bungkak, Denpasar, Rabu, 20 November 2024.
Sandrina Malakiano (pegang mik) di tengah-tengah jumpa pers yang diadakan di Kubu Kopi, Tanjung Bungkak, Denpasar, Rabu, 20 November 2024 | Foto: Ist
Lewat lagu-lagu dalam album itu, Sandrina mengajak kita untuk menyelami kedalaman kisah hidupnya yang penuh inspirasi, sekaligus sebagai apresiasi atas kekuatan begitu banyak perempuan di Indonesia, saat keadaan kerap kali membuat perempuan dilupakan atau disisihkan.
Proses kelahiran AIR dimulai sejak pertengahan tahun lalu. Terinspirasi oleh pengalaman hidupnya sendiri dan pengamatan terhadap dinamika kehidupan perempuan di sekitarnya,
Sandrina menyusun perjalanan emosional yang terasa nyata dalam setiap lagu. Di balik senyumnya yang hangat, ada cerita-cerita yang dalam—cerita tentang perjuangan, kegigihan, cinta, dan harapan.
Album AIR adalah hasil kolaborasi Sandrina dengan para penulis lagu terbaik di Indonesia. Iga Massardi membuka album dengan lagu “Bon Voyage”. Lagu “Menunggu Tenang” dari Endah Widiastuti, menyuguhkan keindahan dalam kesabaran dan harapan, sementara “YOLO”, lagu indie pop ceria karya Ian J Stevenson, mengajak kita menikmati hidup sepenuhnya.
Ada juga lagu “REALITAS”, karya Dadang Pranoto, menggambarkan tantangan sehari-hari yang sering kita hadapi. Dalam lagu “Baiknya Hidup”, Dewiq menghadirkan refleksi betapa kehidupan adalah baik. Ya dan amin.
“Moving On”, karya Kai Mata, bercerita tentang melepaskan masa lalu dan melangkah maju dengan semangat baru. Lagu “Fajar”, ditulis oleh Robi Navicula, menjadi ode untuk awal yang baru, sedangkan “Mother” dari Rizal Abdul Hadi merupakan penghormatan yang mendalam untuk para ibu dan peran mereka yang tak tergantikan.
Setiap lagu dalam album AIR memiliki ciri khas dan nuansa berbeda, mencerminkan beragam genre dari ballad, indie rock, indie pop, hingga glam rock. Kombinasi ini memberikan pengalaman mendengarkan yang dinamis dan berwarna.
Bagi Sandrina, AIR adalah lebih dari sekadar kumpulan lagu. Album ini adalah surat cinta bagi para perempuan yang merasa lelah dan tertekan oleh ekspektasi sosial, yang sering kali kehilangan suara mereka di tengah hiruk-pikuk kehidupan. Dari ibu yang harus terus tegar, hingga remaja perempuan yang sedang mencari jati diri, lagu-lagu dalam AIR diharapkan bisa menjadi penguat semangat dan pengingat bahwa mereka tidak sendiri.
“Perempuan adalah sosok yang tak hanya kuat, tapi juga spesial. Album ini saya persembahkan kepada semua perempuan yang mungkin merasa sedang terhimpit. Semoga setiap lagu bisa menjadi teman dalam perjalanan mereka, membantu mereka untuk tetap melangkah maju,” tambah Sandrina.
Peluncuran album AIR pada tanggal 24 November 2024 pukul 01.30 dinihari ini bukan hanya soal musik. Ini adalah momen refleksi dan syukur Sandrina atas perjalanan hidupnya yang penuh warna. Dengan usia yang kini memasuki angka 53, ia ingin berbagi kebahagiaan dan harapannya dengan para pendengar yang telah setia mengikuti perjalanannya selama ini.
Album AIR akan tersedia di semua platform musik digital mulai 24 November 2024. Bersiaplah untuk terhanyut dalam setiap melodi dan lirik yang menyentuh, karena album ini akan mengajak kita semua untuk merayakan kekuatan, cinta, dan ketangguhan dalam diri setiap perempuan. Ini sebuah perayaan hidup. [T]
Reporter/Penulis: Rusdy Ulu
Editor: Adnyana Ole