IGLOO Glamping Bali terletak di tepi Danau Batur, tepatnya di Desa Songan, Kintamani, Bangli, Bali. Lokasinya yang hanya berjarak 4,2 km dari Gunung Batur menjadikannya tempat ideal bagi para pelancong yang mencari pengalaman menginap yang unik dan berbeda dari akomodasi lainnya. Dengan desain dan gaya tenda berbentuk igloo, properti ini menawarkan suasana yang futuristik sekaligus menyatu dengan keindahan alam sekitar.
Saat tiba di Igloo Glamping Bali, kami disambut hangat oleh salah satu staf bernama Bli Mang. Ia kemudian mengarahkan kami ke area resepsionis untuk proses check-in. Sambil mengisi data, Bli Mang dengan telaten menjelaskan berbagai fasilitas yang tersedia.
Fasilitas Igloo | Foto: Yesika
Ada enam tenda Igloo yang bisa disewa dengan tarif Rp350.000 (weekday) dan Rp400.000 (weekend). Selain itu, terdapat dua rumah kaca dengan tarif Rp450.000 (weekday) dan Rp500.000 (weekend). Jika datang berkelompok dan kekurangan tenda, mereka menyediakan tenda tambahan dengan harga Rp300.000 atau extrabed seharga Rp100.000, sudah termasuk sarapan.
Fasilitas lainnya termasuk sarapan gratis dengan pilihan nasi goreng, pancake, roti bakar, atau indomie, restoran, hot shower, parkir, handuk, dan area api unggun dengan kayu bakar seharga Rp30.000 per ikat. Untuk makan malam seru, tersedia paket BBQ seharga Rp170.000 untuk dua orang, lengkap dengan alat panggang dan bahan seperti ayam fillet, sate ayam, sosis, bakso ayam, nasi, dan bola-bola keju. Jam check-in dimulai pukul 2 siang hingga 10 malam, dan check-out sebelum jam 11 pagi.
Penjelasan Bli Mang yang rinci membuat kami semakin antusias untuk segera menikmati pengalaman unik ini. Setelah itu kami diarahkan ke tenda yang sudah kami booking sebelumnya. Dengan pemandangan langsung ke gunung dan danau, menikmati keheningan yang tak terganggu oleh kebisingan kota.
Suasana Sore Hari | Foto : Yesika
Ketika malam tiba, pengalaman semakin istimewa. Area glamping ini menyediakan fasilitas api unggun, tempat sempurna untuk berkumpul dengan teman atau keluarga. Bara api memancar lembut, membawa aroma kayu terbakar yang khas.
Di sana, kami mulai sesi BBQ. Aroma sosis, beacon, dan sayuran yang sedang dimasak perlahan memenuhi udara. Kami tertawa, bercerita tentang perjalanan hidup masing-masing, sambil mendengarkan musik akustik dari speaker kecil yang kami bawa.
Lagu-lagu itu seolah menjadi soundtrack sempurna untuk malam penuh keakraban. Perpaduan suasana hangat api unggun, aroma makanan yang menggoda, dan dinginnya udara pegunungan menjadikan malam anda di Igloo Glamping penuh kesan dan kebersamaan.
Langit malam tidak mengecewakan. Bintang-bintang bersinar terang, membentang seperti taburan berlian. Kami merasa sangat kecil di bawah keagungan alam ini. Malam berlalu dengan obrolan yang menghangatkan hati, dan akhirnya kami kembali ke tenda untuk beristirahat. Tidur di bawah langit bertabur bintang, dengan pemandangan danau yang terlihat samar dari balik dinding transparan tenda, adalah pengalaman luar biasa.
Keesokan paginya, kami bangun dengan harapan menyaksikan matahari terbit yang katanya luar biasa. Tapi langit berkata lain. Kabut tebal menyelimuti area sekitar, menyembunyikan Gunung Batur dan mentari pagi di balik putihnya. Kabut itu justru membawa kesan sejuk yang indah. Danau Batur terlihat tenang, seperti cermin raksasa yang memantulkan kelembutan pagi.
Pemandangan pagi hari | Foto : Yesika
Kami duduk di depan tenda, menikmati secangkir kopi hangat sambil mengagumi keheningan yang tak tergantikan. Tak ada suara lain selain desiran angin dan gemericik air di kejauhan. Momen itu mengingatkan kami bahwa keindahan alam tak selalu harus sempurna untuk bisa dinikmati. Kami berjanji akan kembali lagi, entah kapan, untuk mengulang kebahagiaan sederhana ini—makan malam hangat, tawa bersama, dan keajaiban pagi di Kintamani.
Makan bersama | Foto : Yesika
Menginap di Igloo Glamping Bali adalah perpaduan sempurna antara kenyamanan modern dan keindahan alami. Tenda-tenda ini dirancang tidak hanya untuk memberikan pengalaman estetis tetapi juga untuk kenyamanan maksimal. Anda bisa tidur di dalam tenda sambil menikmati pemandangan bintang-bintang di langit malam melalui dinding transparan. [T]
Catatan: artikel ini merupakan tugas perkualiahan mahasiswa di Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional dalam Program Studi S1 Pariwisata Semester 3