“Sombong banget sih baru segitu doang,biar apasih posting-posting sok keren deh kayak si paling hebat aja!”
Begitulah beberapa pernyataan yang seringkali aku dengar ketika aku memberikan apresiasi kecil kepada diriku dengan memposting pencapaian-pencapaianku di media sosial. Pencapaian yang bagiku terus bertumbuh melalui setiap proses belajarku setiap hari.
Apakah kalian pernah merasakan hal yang sama ketika mulai fokus menjalankan sebuah hobi atau menekuni satu bidang keilmuan yang kalian sukai?
Sederhananya, pernah gak ada yang jealous sama pencapaian kalian?
Aku menyukai ilmu public speaking, aku gemar sekali bertemu banyak orang lalu berbicara di hadapan mereka. Aku mencoba belajar menjadi MC (Master of Ceremony), aku juga belajar untuk mengisi suara pada sebuah konten.
Aku suka, karena bagiku itu adalah hobi sekaligus pekerjaan yang sangat menjanjikan di masa depan.
Kemampuan public speaking adalah soft skill yang penting dalam menunjang kesuksesan karir. Hampir seluruh pekerjaan di dunia ini memerlukan kemampuan berkomunikasi yang baik.
Menurut sebuah artikel yang diterbitkan pada website Kemenkeu Learning Centre, soft skill berkontribusi 82% terhadap peningkatan karir. Itu angka presentase yang sangat besar. Untuk itulah, kemampuan berkomunikasi sangat penting dalam dunia kerja, dan aku mencoba terus menekuninya, selain karena ini memang hobiku.
Aku senang sekali ketika diberi kesempatan untuk menjadi pembawa acara pada event yang diadakan kampus maupun mendapat tawaran menjadi pembawa acara dari luar kampus. Kemampuan public speaking-ku memang belum semahir Najwa Shihab atau Prilly Latuconsina. Namun aku tidak pernah melewatkan satu momen-pun untuk tidak memposting kegiatanku itu di media sosial.
Bahkan aku membuatkan highlight pada akun instagramku sebagai bentuk apresiasi kepada diriku sendiri yang sudah mau terus berjuang untuk sampai dititik ini. Dari yang awalnya gemeteran untuk memegang microphone, hingga sekarang ketika aku sudah menunjukkan progress yang lebih baik.
Apapun kegiatan yang melibatkan hobiku itu, pasti aku posting. Kita tidak harus menjadi juara 1 dulu baru boleh memposting pencapaian. Kita tidak harus menjadi seterang matahari dulu baru bisa bersinar. Kita adalah kita dengan segala proses dan pencapaian masing-masing.
Aku memposting semua kegiatan dan pencapaianku juga merupakan bentuk personal branding yang sedang aku bangun untuk memperkuat identitas dan brand pada diriku. Aku ingin membentuk persepsi orang lain bahwa aku ingin dikenal sebagai apa, aku juga ingin menjadi sosok yang memiliki kredibilitas pada bidang yang aku tekuni. Prosesnya tidak mudah, tapi aku tidak mau menyerah.
Meskipun seringkali aku dihantui rasa takut akan pandangan orang-orang yang melihat postinganku. Setiap kali aku mau posting, aku selalu berpikir apakah postinganku ini menunjukkan aku sombong atau pribadi yang haus validasi dengan kemampuanku yang masih harus terus diasah ini.
Aku sedang membangun identitas, memperkuat karakter, dan mengasah skill dengan fokus pada satu spesialisasi keahlian. Apa yang aku tampilkan di media sosialku adalah apa yang aku kerjakan,dan itu benar adanya bukan mengada-ada.
Aku melakukannya untuk orientasi karirku kedepan,bukan untuk flexing atau sekedar pamer. Aku melakukannya sebagai bentuk apresiasi kecil untuk perjuanganku dan portofolio bahwa aku pernah mengikuti kegiatan ini, lho!
Perlahan, aku mencoba menepis segala rasa takut yang menghantui pikiranku. Aku tidak peduli orang-orang menilaiku flexing, cari muka, dan sombong katanya. Aku tidak memberatkan mereka, aku juga tidak bisa mengontrol pikiran dan sikap mereka karena itu diluar kendaliku.
Lalu yang aku lakukan apa? Ya aku hanya perlu tutup telinga dengan perspektif jealous mereka, melanjutkan perjuangan, mengasah skill dan memperbanyak jam terbang.
Tampilkan hobi dan identitas diri yang apa adanya,jangan dibuat-buat dan jangan berlebihan. Jangan juga takut sama penilaian orang yang menganggap kita flexing karena kita menampilkan hal yang benar-benar kita lakukan dan tekuni, bukan mengada-ada. Tetap rendah hati dan jangan pelit berbagi ilmu, banyak belajar juga sama mereka yang sudah profesional pada bidang yang kalian tekuni.
Semangat membangun personal branding sebagai bekal awal untuk menunjang karir. Buat sebaik-baiknya dan dilatih terus sebanyak-banyaknya. Jadikan media sosial sebagai wadah yang bermanfaat untuk hal-hal positif selain untuk media entertaiment.[T]
BACA artikel lain dari LUH PUTU DILA PERMATA SARI