SIAPA yang iseng ke Gramedia mencari list buku idaman? Melangkah tipis di sela-sela rak buku, lalu secara diam-diam merobek bungkusan buku, mencuri kesempatan baca buku, tanpa kewajiban membelinya?
Dalam perspektif agama itu termasuk dosa ringan. Mengintip isi buku tanpa izin dan sembunyi-sembunyi sama dengan mengambil sesuatu yang bukan hakmu. Bukan maksud mendadak berdakwah. Hanya saja dosa yang satu ini terlalu nanggung. Dosa-dosa nanggung seperti ini seringkali membuat orang malas bertobat. Nunggu jadi banyak dulu.
Tapi, bagaimana pun anggapanmu tentang merobek bungkusan buku, ada sesuatu yang wajib segera kamu tahu. Barangkali akan jadi bahan pertimbanganmu untuk segera meninggalkan dosa nanggung itu.
Tidak bisa dimungkiri, enggak semua orang dengan mudahnya bisa mendapatkan buku. Terutama buku dalam kategori best seller, apalagi yang bermutu tinggi. Beberapa memang masih ada yang mengalami ketidakberuntungan dan kesusahan. Bisa karena akses toko buku terlalu jauh, bahkan tidak ada toko buku di kotanya, dan paling umum karena harga buku yang selangit untuk ukuran isi dompet yang terlalu membumi.
Penyampaian hasil bacaan oleh peserta Nusa Membaca | Foto: Panitia
Bagi mahasiswa rantauan, misalnya, yang cuma hidup dari uang bulanan orang tua, itu pun hanya cukup buat makan, untuk mendapatkan buku rasanya penuh dengan jerih payah pengorbanan, mati-matian, dan berdarah-darah.
Di tengah harga rokok dan beras yang tiba-tiba melambung di atas mistar gawang, menabung untuk beli buku pun bisa jadi sesuatu yang sulit dibayangkan oleh mahasiswa. Paling nekat ada yang sampai rela nahan lapar berhari-hari untuk bisa beli buku. “Lambung kosong” memang sahabat seperjuangannya mahasiswa.
Tapi, tenang dulu. Kini ada kabar gembira. Paling tidak kebiasaan menahan lapar bisa dikurangi.
Toko buku Gramedia baru-baru ini memperkenalkan Semesta Buku. Dikutip dari laman gramedia.com, “Semesta Buku adalah festival buku yang diselenggarakan oleh Gramedia, yang menghadirkan sejuta buku dengan diskon hingga 90%. Selain diskon buku, Semesta Buku juga menyediakan aktivitas untuk para pengunjung, seperti booktalk, workshop, dan nonton bareng film-film terbaik”.
Semesta Buku berlangsung dari 16 Februari sampai 03 Maret 2024 di berbagai gerai Gramedia di Nusantara, termasuk di Bali.
Semesta Buku ini semacam festival diskon. Barangkali akan menjadi agenda diskon tahunan dari Gramedia. Setidaknya ada harapan yang bisa mahasiswa nantikan. Nah, ini membantu mahasiwa tak perlu menabung lama atau nahan lapar berhari-hari.
Bisa dengan merabat sebagian uang rokok atau biaya pacaran malam minggu—demi buku favorit. Entah, apakah nantinya buku yang diincar masuk barisan yang mendapatkan diskonisasi. Hanya Tuhan dan Gramedia yang tau.
Satu lagi yang tidak kalah penting untuk diketahui. Melalui Semesta Buku Gramedia juga menghadirkan sebuah gagasan yang dinamai “Nusa Membaca”. Menurut pihak Gramedia, Nusa Membaca adalah Sebuah gerakan bersama yang inklusif, rumah bagi seluruh pihak untuk saling bergandengan tangan melakukan berbagai aktivitas.
Dari 16 Februari hingga 03 Maret 2024 Semesta Buku bersama Nusa Membaca diadakan di lebih dari 30 titik di Nusantara dengan menggandeng berbagai komunitas sastra dan literasi. Di Bali, Semesta Buku ada di Plaza Renon, Mall Bali Galeria, Gramedia Bali Gatot Subroto, dan Gramedia Teuku Umar.
Nusa Membaca launching pertama kali di Bali bertepat di Gramedia Matahari Duta Plaza, pada 24 Februari 2024. Diikuti oleh tiga komunitas, yaitu Komunitas Sahaja Sehati, Sosial Project Bali, dan Komunitas Mahima.
Akses Bacaan Bebas tanpa Perasaan Nggak Enak
Nusa Membaca meberikan kesempatan pembaca untuk bebas memilih buku apa saja yang ada di Gerai Gramedia—untuk bebas dibaca di tempat.
Dengan begitu, seseorang tak perlu bersusah payah mengintai petugas ‘gramed’ agar bisa merobek bungkusan buku. Atau cari-cari alasan agar bisa berlama-lama mengintip isi buku kesukaan. Sebenarnya hal seperti itu bukan tindakan kejahatan.
Belum ada kasus seseorang tiba-tiba dimarahin atau diusir dari toko buku gegara begitu. Entah sebenarnya dilarang atau tidak, biasanya di Gramedia sudah ada satu buku percontohan yang bisa dibaca. Bisa juga meminta izin ke putugas untuk membuka yang nggak ada buku percontohannya.
Namun, selain karena pertimbangan dosa nanggung tadi, sering kali perasaan tidak enak mencicipi sesuatu yang bukan hak milik selalu menghantui. Seperti ketika kamu masuk kencing di Indomart/Alfamart tanpa membeli sesuatu, lalu sekadar duduk rehat di kursi yang disediakan di depannya, terus ternyata ada tulisan di tembok “Ini bukan parkir umum. Kursi hanya untuk pelanggan kami.”
Salah satu peserta Nusa Membaca | Foto: Panitia
Ahhhhh… sangat tidak enak. Seolah mata pegawainya memperhatikan kamu dan merasa mereka akan menggosipimu. Seperti perasaan itulah yang sering dialami ketika diam-diam membuka bungkusan buku di Gramedia.
Mulai sekarang perasaan itu bisa dilenyapkan di Nusa Membaca. Tak perlu pura-pura. Tidak ada drama-dramaan lagi. Kamu bagaikan Raja, sebutkan saja nama buku yang ingin dibaca, segera pihak Gramedia akan menyediakannya di hadapanmu. Tercapainya perasaan pembaca yang senang dan bahagia sentosa adalah visi misi petugas Gramedia di Nusa Membaca. Uhuyyy.
“Tujuannya sih untuk menggerakkan literasi. Supaya orang-orang itu mikir membaca itu bukan sesuatu yang berat, tetapi menyenangkan dan bisa dilakukan di mana saja,” kata Ayu Tri Sukma Dewi, penanggung jawab kegiatan lauching Nusa Membaca di Gramedia Duta Plaza, Bali.
Silent Reading
Siapa yang suka bawa buku ke kedai kopi? Mencari suasana damai nan sempurna untuk membaca buku. Saat mulai serius menghayati tiba-tiba teman nongkimu ajak bicara. Atau suara obrolan pelanggan kedai lain yang fa fi fu fe fo di dekat tempat dudukmu. Bukannya bikin kamu serius baca, bisa jadi kamu malah serius emosi.
Nah, di Nusa Membaca menyediakan khusus sekitar 40 menit untuk peserta melakukan Silent Reading (Membaca Hening). Berapapun peserta yang datang tidak akan mengganggu keintimanmu bersama buku. Semua peserta akan fokus dengan buku pilihannya masing-masing.
“Tadi ada Silent Reading, itu sesi yang menarik karena jarang banget kita bisa baca bareng-bareng, terus sama-sama hening. Jadi, lebih bisa menghayati dan meresapi isi buku.” Kata Idayati dari Komunitas Sahaja Sehati yang ikut dalam sesi Silent Reading Nusa Membaca.
Ngobrolin Bacaan dengan Kenalan Baru
Hal yang tidak kalah asik adalah kamu bisa menemukan teman baru, bahkan mungkin paket spesial (pacar) bagi yang jomlo. Hehehe. Sudahi jomlomu, Gramedia menantimu.
Setelah melakukan silent reading, masing-masing peserta bisa saling bertukar informasi atau mendiskusikan hasil bacaan.
Berkunjung ke gramedia bukan lagi sekadar beli buku. Nusa Membaca menjadi ruang baru di tengah megahnya gedung mall, mempertemukan sesama pegiat buku. Atau bertemu sesama tukang robek bungkusan buku.
Foto bersama peserta Nusa Membaca | Foto: Panitia
Nusa Membaca berusaha memberikan kesempatan bagi komunitas atau individu untuk saling terhubung. Teman-teman bisa mendaftarkan diri mengikuti Nusa Membaca secara kelompok ataupun pribadi. Yang tertarik dengan komunitas sastra atau literasi bisa banget nih berkecimpung langsung dan lebih jauh berkenalan dengan teman-teman lintas komunitas yang hadir. Siapa tau bisa berkolaborasi untuk menguasai dunia dan semesta raya. Top, pokoknya.
Teknis Kegiatan Baca Buku di Semesta Buku dari Gramedia:
- Komunitas mengajukan/mendaftarkan diri/melakukan konfirmasi keikutsertaan kepada panitia di lokasi yang ditentukan.
- Komunitas dapat berdiskusi bentuk kegiatan apa saja yang akan dilakukan.
- Komunitas bersama anggotanya hadir di lokasi yang sudah disepakati pada waktu yang telah ditentukan.
- Setiap orang membawa buku fisik/digital dan membaca buku bersama-sama di tempat yang ditentukan atau dalam kelompok-kelompok kecil.
- Setelah proses membaca, di dalam kelompok, peserta bisa membicarakan soal buku yang dibaca, mulai dari sinopsis, kesan, pendapat, atau bagian yang menarik, atau hal apa pun yang terkait dengan buku serta aktivitas yang menyenangkan lainnya.
Contoh kegiatan:
- Sesi perkenalan antar anggota
- Membaca bersama selama 45 menit (bisa dari awal atau bab manapun meneruskan bagian yang sudah dibaca).
- Berbagi informasi isi buku yang dibaca selama 20 menit: isi buku, hal-hal yang menarik dari buku tersebut, dll.
- Kegiatan lain: berbagi buku favorit, open mic baca puisi, dongeng/read aloud, dll.
- Jangan lupa, abadikan keseruan baca buku bersama dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam bentuk foto dan video, posting di media sosial dan tag ig @semestabuku juga. Bisa juga melakukan live ig.
- Toko akan menyediakan beberapa buku sample (fiksi maupun nonfiksi) untuk dipinjamkan kepada peserta Baca Buku Bersama yang tidak membawa buku.
Sekarang sudah bisa pergi ke mall tanpa harus mikirin mau belanja apa. Tidak perlu pusing harus motong uang bulanan dan uang jajan jika ingin jalan-jalan ke mall. Tinggal mampir di gerai Gramedia mengikuti Nusa Membaca.
Untuk awal ini masih belum ada jadwal rutin Nusa Membaca di Bali. Menurut Ayu Tri Sukma Dewi, jika ada kesempatan Nusa Membaca ke depan tak hanya akan dibuka di mall. “Kemungkinan nggak hanya di Gramedia aja, tempatnya bisa di mana aja dengan pergerakan yang kita inginkan,” ujarnya.[T]
Reporter: Rusdy Ulu
Penulis: Rusdy Ulu
Editor: Jaswanto