SESEORANG selalu bilang di penghujung pertemuan dengan kalimat, “ayo foto dulu”. Ya, kalimat itu yang akhirnya sering digunakan untuk mengabadikan momen.
Pernah suatu ketika, sewaktu silaturahim, sudah berpamitan lantas mengendarai motor ke depan perumahan kemudian balik lagi untuk minta foto.
“Lhoo kok balik lagi, ada yang ketinggalan ya?”, “Iya buk, kita ambil foto”. Mereka tertawa mendengar alasan itu, kemudian bersiap diri untuk berfoto.
Dulu sempat berfikir untuk mengabadikan rasa, cukup dengan tulisan. Beberapa tulisan sudah tercipta untuk itu. Seiring berjalannya waktu, ada orang yang memberi masukan. Jika bakat menulismu hanya karena ingin mengabadikan rasa, bisa kok dengan kamera. Malah lebih jelas aktor pemeran dari kisah waktu itu.
Oiya juga ya, dengan begitu memutuskan untuk memunculkan kegemaran baru. Perlahan mempelajari tentang dunia fotografi dan sedikit berkenalan dengan kameramen lokal yang ditemui di jalan.
Hal tersebut kemudian dilakukan, terlebih melihat hasil beberapa kali melakukan teknik foto, hasilnya masih kurang bagus. Tak khayal sering kali di maki-maki orang.
Sebagian dari mereka mengatakan hanya sekedar untuk pencitraan dan gaya-gayaan. Apalagi dengan keterbatasan fasilitas, hanya menggunakan handphone dan camera pinjaman, menjadi salah satu faktor kegemaran tidak terlalu dimunculkan.
Sejauh ini hanya kagum dengan orang-orang yang pandai menggunakan kamera. Kok bisa mereka memainkan kamera dengan hasil yang bagus semacam itu. Percaya diri mengembara di ruang publik untuk mengambil foto.
Alhasil, jika hanya untuk mengabadikan rasa dari kisah setiap momentum dengan kemampuan yang masih biasa-biasa saja. Rasa-rasanya hanya cukup dikonsumsi pribadi. Tidak jadi soal bagaimana perkataan orang, tentang hasil yang ngeblur, tidak sesuai ekspektasi aktor, dan lain sebagainya.
Berjalan keluar, mengunjungi kegiatan, dan memfotonya menjadi refreshing tersendiri. Jelasnya, kegemaran jangan sampai mati hanya karena banyak yang memaki. Siapa tau nantinya bisa sebagai jalan untuk mendapatkan tambahan rejeki. [T]
- BACA tulisan lain dari penulisCherik Ayyash