MAU memotret benda yang bergerak cepat? “Sulit!” Begitu biasanya fotografer pemula berkata.
Apalagi jika objek yang dijepret itu berukuran kecil, seperti serangga yang sedang terbang, yang melesat begitu lincah di antara bunga-bunga.
Memotret serangga dalam posisi diam pun pastinya diperlukan kesabaran ekstra tinggi, apalagi memotret saat serangga itu terbang, tentu saja tingkat kesulitannya makin tinggi.
Di kalangan penghobi macro photography, memotret benda kecil yang bergerak cepat itu biasa dikenal dengan istilah freezing macro.
Freezing macro, jika ditekuni dengan sabar, seorang fotografer bisa ketagihan untuk melakukannya terus-menerus.
Ini ada tips praktis yang bisa diterapkan untuk mendapatkan foto-foto serangga terbang yang menawan.
Untuk bisa menangkap gerakan serangga terbang yang bagus, detail dan freez (membeku), menggunakan lensa makro merupakan pilihan yang tepat karena lensa ini memang didesain untuk memotret objek berukuran kecil.
Hoverfly karya Alit Susanta Wirya
Aturlah jarak tembak agak jauh sehingga serangga tidak merasa terganngu saat beraktivitas. Jika tidak memiliki lensa makro, alternatif lain bisa dengan menggunakan extube yang dipadukan dengan lensa fix seperti lensa 50 mm.
Setting kamera dengan format RAW, karena format ini akan sangat memudahkan saat proses editing seperti mengkoreksi warna, meningkatkan detail dan ketajaman foto.
Untuk “membekukan” gerakan serangga yang sedang terbang, gunakan shutter speed atau kecepatan tinggi. Yakni, 1/1000 ke atas. Untuk aperture gunakan bukaan yang cukup untuk merekam bagian dari POI dan sesuaikan dengan besar-kecilnya ukuran serangga.
Penggunaan aperture dengan angka f/11 ke atas akan sangat membantu untuk mendapatkan ruang tajam yang cukup luas. Sedangkan pengaturan ISO disesuaikan dengan kondisi agar foto tidak underexposure maupun overexposure.
Menuju Matahari karya I Putu Sudiarta
Penggunaan mode continous shooting sangat disarankan agar bisa menangkap frame sekaligus tanpa khawatir kehilangan momen. Kemudian setting kamera ke mode al servo untuk mengikuti dan mengunci objek yang bergerak cepat.
Pelajari Karakter Serangga
Sebelum melakukan pemotretan, ada baiknya mempelajari karakter dan pola terbang serangga. Dengan begitu, kita bisa menentukan focusing ke titik yang pas dengan cermat.
Mengumpulkan Madu karya Andiyan Lutfi
Untuk mendapatkan foto yang lebih variatif dan menarik, masukkan juga suasana atau lingkungan di sekitar serangga ke dalam frame foto.
Misalnya, serangga yang sedang mengumpulkan nektar/madu terbang di antara bunga-bunga yang bermekaran tentu akan mencuatkan cerita dan kesan natural yang lebih kuat.
Waktu yang ideal untuk memotret freezing macro adalah siang hari, karena kita akan menggunakan speed tinggi.
Persiapan Landing karya Hendy Lie
Siang hari, ketersediaan cahaya akan sangat memadai sehingga fototidak menjadi underexposure. Keuntungan lainnya, saat matahari bersinar terik, kita juga dapat menggunakan ISO serendah mungkin untuk meminimalisasi terjadinya noise.
Umumnya, serangga akan bergerak atau beraktivitas dengan aktif pada siang hari seperti mencari makan, kawin dan aktivitas menarik lainnya. Berhasil mengabadikan momen-momen “mahal” itu saat serangga terbang tentunya merupakan kepuasan tersendiri bagi para fotografer.[T]
- BACA esai dan tips fotografi dari penulisWAYAN SUMATIKA