DI dunia fotografi ada istilah water drop photography. Istilah ini dipakai ketika seorang fotografer mengeksplorasi tetesan air untuk dijadikan foto yang indah dan menawan.
Tentu saja, eksplorasi tetesan air ini memerlukan kreativitas. Jika hanya menjepret begitu saja barangkali hasilnya akan biasa-biasa saja. Jika kreativitas seorang fotografer cukup tinggi, maka tetesan air yang sederhana bisa menjadi karya fotografi yang mempesona dan sangat layak untuk diapresiasi.
Lihat saja karya-karya Andreas Karyadi. Ia mengeksplorasi secara kreatif tetesan-tetesan air sehingga tetesan air itu menjelma menjadi karya fotografi still life yang indah dari segi bentuk, penuh warna dan menggiring imajinasi penikmatnya seolah-olah objek dalam foto itu hidup dan bernyawa.
Merah dan Biru karya Andreas Karyadi
Menurut Andreas Karyadi, untuk menciptakan foto tetesan air yang menarik memang membutuhkan kesabaran ekstra dan harus tekun berlatih.
Tentu saja. Karena dalam setiap pemotretan, bentuk tetesan air yang tercipta sangat sulit diprediksi. Artinya, foto-foto yang dihasilkan tidak mungkin sama persis meskipun menggunakan settingan kamera yang sama.
Jika tertarik untuk memotret tetesan air, Andreas Karyadi biasa berbagi tips praktis bagaimana mendapatkan hasil foto yang menarik dari obyek tetesan air.
Oh, ya, Andreas Karyadi adalah fotografer yang bermukim di Kota Palembang.
Power Ranger karya Andreas Karyadi
Untuk menghasilkan foto-foto tetesan air yang menarik, Andreas Karyadi biasanya menggunakan kamera DSLR dengan lensa makro agar mendapatkan foto-foto yang tajam dengan detail yang maksimal.
Peralatan fotografi lainnya yang wajib adalah satu unit flash yang ditempatkan di belakang background dan tripod yang kokoh untuk menyangga kamera. Sedangkan untuk background, fotografer yang menyukai genre macro photography ini menggunakan akrilik berwarna putih.
Untuk menciptakan tetesan air yang berwarna menarik atau eye catching, air yang menjadi objek utama dalam pemotretan diwarnai terlebih dahulu dengan pewarna makanan. Jangan lupa siapkan juga sebuah sebuah wadah untuk menampung tetesan air tersebut.
Mengatur Jumlah Tetesan
Lantas, peralatan apa yang digunakan untuk menciptakan bentuk tetesan air yang unik dan menarik?
Menurut Andreas Karyadi, ia menggunakan mesin HSP khusus buatan Salahudin Damar Jaya. Dengan mesin HSP, kita bisa mengatur jumlah tetesan, flash delay, dan jarak antara tetesan pertama dan kedua, sehingga memudahkan kita untuk mendapatkan pecahan tetesan air yang memiliki bentuk yang unik.
Water Reflection karya Andreas Karyadi
Bentuk dari pecahan tetesan air atau water drop ini berbeda-beda, tergantung dari pengaturan di awal. Jika tidak memiliki mesin HSP, alat untuk menjatuhkan tetesan air bisa digantikan dengan pipet atau jarum suntik.
Untuk settingan kamera, fotografer yang sudah meraih berbagai penghargaan di kompetisi fotografi bergengsi ini biasanya menggunakan mode manual untuk memudahlan mendapatkan fokus yang akurat.
Sedangkan kecepatan atau speed 1 detik, dengan bukaan lensa/diafragma F/16-F/18 dan ISO 100 – 200. Tentunya, pengaturan kamera ini bisa bergeser sesuai mood yang ingin diciptakan oleh sang fotografer.
Yellow Mushroom karya Andreas Karyadi
Ayo dicoba, dan selamat berkreativitas untuk menangkap pesona keindahan tetesan air di sekitar kita. [T]
- BACA esai dan tips fotografi dari penulis WAYAN SUMATIKA