8 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Betapa “Insecure”-nya Aku Dulu — Kini Kuciptakan Panggung Untuk Diriku Sendiri

Gusti Ayu Made Sri ArianibyGusti Ayu Made Sri Ariani
January 4, 2023
inEsai
Betapa “Insecure”-nya Aku Dulu — Kini Kuciptakan Panggung Untuk Diriku Sendiri

Ilustrasi tatkala.co | Wiradinata

KESEMPURNAAN MENJADI sesuatu hal yang sangat diidam-idamkan bagi setiap orang di dunia. Walaupun hanya menjadi sebuah kata khiasan bagi sebagian orang, namun keinginan untuk bisa “diidam-idamkan” bisa menimbulkan rasa gelisah bagi orang seperti aku.

Aku merasa ada yang selalu salah dalam diri, dihantam kecemburuan dan keraguan, yang kemudian menjadi celah bagi munculnya rasa insecure.

Kata “diidam-idamkan” seringkali memunculkan kata “perbandingan”. Bukan perbandingan dalam matematika atau perbandingan berat belanjaan, misalnya antara belanjaan aku dan belanjaan adikku, melainkan sikap suka membandingkan diri dengan orang lain.

Apa yang salah dengan diriku? Kenapa mereka bisa lebih baik dariku? Ah, andai aku bisa menjadi dia!

Apa yang biasa mereka makan agar bisa sehebat itu? Itulah pertanyaan-pertanyaan konyol yang seringkali muncul melintasi isi pikiran bagaikan kutu yang selalu menganggu di atas kepala.

Penampilan fisik merupakan salah satu hal yang menjadi ajang sayembara dalam kehidupanku. Aku selalu merasa bahwa kebutuhan biologis belum terpenuhi, dan itu seakan-akan menjadi pemicu untuk terus merendahkan diri.

Ya, aku selalu merasa diri ini tidak secantik dan semenarik orang lain.

Lebih parahnya lagi, bertahun-tahunku aku sendiri, semata-mata karena takut kalau orang yang aku anggap istimewa tidak akan mau menerimaku, bahkan menjauhiku. Untuk itulah, akhirnya aku lebih sering memendam perasaan karena merasa hal itu lebih baik bagiku daripada mengungkapkannya ke mana-mana.

Hanya membuat malu saja, pikirku.

Tubuh langsing, kulit putih, hidung mancung, wajah bersih dan mulus, adalah salah satu spesies ideal yang aku dambakan sejak masih sekolah menengah. Segenap jiwa sudah kukerahkan untuk mendapatkan tubuh dambaan itu, bahkan aku bisa menyisihkan uang jajan untuk membiayai keinginanku itu.

Namun selalu begitu. Selalu ketika melihat dia yang kuanggap istimewa melintas di hadapanku, seketika itu juga muncul gejolak insecure. Tiba-tiba ada keinginan menjadi yang sempurna seperti dia.

Sulit rasanya berdiam diri dan membiarkannya begitu saja.

Kadang muncul dugaan-dugaan tak masuk akal. Wahhh.. Kok dia bisa seputih itu? Berapa ya dia ngeluarin uang biar bisa seputih itu? Pasti mahal! Apa mungkin emang mak bapaknya putih?

Kebiasaan membandingkan diri ini pun tidak hanya perihal fisik. Ekonomi, keterampilan, pengetahuan, bahkan mental sekalipun bisa menjadi penyebabnya.

“Ada yang bertanya?”

Itu pertanyaan menakutkanku, seakan pertanyaan itu diciptakan untuk menjatuhkanku.

Aku mulai dihampiri kecemasan akankah namaku disebut, ditodong, agar aku bicara. Sementara di sisi lain, orang-orang tampak ambisius, menunjukan skill public speaking mereka, mengutarakan pengetahuan-pengetahuan umum yang seakan sudah di luar kepala. Aku hanya bisa termenung memikirkan kenapa aku tidak bisa seperti dia?

Kenapa sikap membandingkan ini terus muncul sih?

“Love yourself!”

Mungkin kata-kata itu sudah sering kali kudengar. Namun mau bagaimana lagi, sebagai manusia, keinginan untuk lebih dari yang dimiliki saat ini adalah hal yang sangat wajar. Diriku yang hanya manusia biasa bak debu yang ditiup angin, terbang ke mana-mana tanpa arah dan tujuan.

Percaya atau tidak, ternyata sikap ini seringkali bisa membangkitkan semangatku untuk mempelajari dan memperbaiki apa yang salah dariku. Dan, setelah melalui banyak hal, akhirnya aku sadari bahwa sikap membandingkan diri dengan orang lain bukanlah suatu hal baik, karena ketika sudah terbiasa menjadikan seseorang sebagai patokan, kita akan terus ingin melakukannya.

Jika kebiasaan itu dipelihara, alhasil, jika dulunya hanya membandingakn diri saja, kemudian bisa-bisa berkembang menjadi rasa iri yang memicu perasaan tidak percaya diri, menganggap diri tidak berharga, suka menyalahkan diri sendiri dan hal-hal lain yang buruk.

Lalu bagaimana sebenarnya cara mengatasi rasa insecure ini?

Takut perasaan ini semakin menjadi-jadi, beberapa hal yang dapat dilakukan semua tergantung diri sendiri. Tahap Love Myself  memang perlu waktu untuk mencapainya. Sebelumnya mengenali diri sendiri penting dilakukan.

Siapa aku? Aku bisa apa? Apa kelebihan dan kekuranganku? Hal spesial apa yang ada dalam diriku?

Aku gali itu, kupelajari, dan, ya, aku memang berbeda dari mereka. Memangnya kenapa? Memang dengan tubuh sendiri yang kumiliki ini aku tidak bisa berkarya? Semua pasti punya kelebihan dan kekurangan, fokus mengembangkan potensi dalam diri dapat membangkitkan semangat dan mengikis rasa insecure ini.

Aku percaya setiap manusia memiliki potensi mengagumkan dalam dirinya dengan versi yang berbeda-beda pula. Tidak semua orang harus tahu potensi apa yang ada dalam diriku. Tapi belajar mengenali potensi diri sendiri itu harus.

Tidak perlu menjadi orang lain, karena jika hal itu dilakukan harapan akan datang menganggu semangatmu. Harapan hanya mendatangkan kejelekan yang dimana sudah diberikan potensi gemilang diabaikan dengan hanya duduk diam, sekedar berharap tanpa aksi.

Meski fisikku tidak seputih, semulus, selangsing bagaikan dia sang dewi, hal ini dapat diimbangi dengan pengetahuan dan skill yang kupunya. Maka dari itu, mengasah kelebihan untuk menarik orang aku rasa lebih baik dilaksanakan ketimbang insecure tanpa batas.

Jika dilihat dengan pikiran terbuka, fisikku saat ini sudah terasa cukup. Harusnya rasa syukur yang menyelimuti. Tetes air mata mengalir jika melihat orang-orang yang tidak dikaruniai kesempurnaan fisik sepertiku. Mungkin buta, tuli, pincang, atau bibir sumbing. Bahkan mereka yang tidak sempat memikirkan penampilan fisik karena untuk makan saja sulit.

Hal-hal tersebut seharusnya dapat membuatku lebih bersyukur atas apa yang telah diberikan Tuhan untuk kita. Rasa syukur dapat membuat seseorang menikmati hidupnya secara positif.

Sadarilah bahwa setiap orang mempunyai festival kehidupan, setiap orang memiliki panggung dan aksi sendiri. Jangan tinggalkan panggung sendiri hanya untuk menonton panggung orang lain. Beranilah beraksi di panggung sendiri, hadapi dan berbanggalah kamu sudah mencapai titik ini.

Perihal sukses atau gagalnya di panggung, bisa kita pikirkan nanti. Karena pasti akan ada hasil yang indah serta terasa lebih berarti kala proses dijalani dan dinikmati. Hal itu akan jauh lebih berarti bagi diri kita sendiri sekaligus ajang evaluasi untuk membenah diri. [T]

Idealnya Begitu, Tapi Bisa Juga Begini
Bicara “Topi Saya Bundar”, Bicara Definisi Kehormatan
Harmonisasi Material-Spiritual | Sebuah Renungan
Tags: insecuremilenialrenungan
Previous Post

Galungan dan Representasi Budaya Bali Dalam Kumpulan Puisi “Menanam Puisi di Emperan Matamu” Karya Wayan Esa Bhaskara

Next Post

Yeh Gatep, Sumber Mata Air Menyali, Sumber Kehidupan Nyoman Nuarta

Gusti Ayu Made Sri Ariani

Gusti Ayu Made Sri Ariani

Mahasiswa STAHN Mpu Kuturan Singaraja

Next Post
Yeh Gatep, Sumber Mata Air Menyali, Sumber Kehidupan Nyoman Nuarta

Yeh Gatep, Sumber Mata Air Menyali, Sumber Kehidupan Nyoman Nuarta

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Wayang Kulit Style Bebadungan, Dari Gaya Hingga Gema

by I Gusti Made Darma Putra
June 7, 2025
0
Ketiadaan Wayang Legendaris di Pesta Kesenian Bali: Sebuah Kekosongan dalam Pelestarian Budaya

JIKA kita hendak menelusuri jejak wayang kulit style Bebadungan, maka langkah pertama yang perlu ditempuh bukanlah dengan menanyakan kapan pertama...

Read more

Efek Peran Ganda Pemimpin Adat di Baduy

by Asep Kurnia
June 7, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

PENJELASAN serta uraian yang penulis paparkan di beberapa tulisan terdahulu cukup untuk menarik beberapa kesimpulan bahwa sebenarnya di kesukuan Baduy...

Read more

Menguatkan Spiritualitas dan Kesadaran Budaya melalui Tumpek Krulut

by I Wayan Yudana
June 7, 2025
0
Tumpek Landep dan Ketajaman Pikiran

TUMPEK Klurut, sebagai salah satu rahina suci dalam ajaran agama Hindu di Bali, memiliki makna yang sangat mendalam dalam memperkuat...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025

AWALNYA, niat saya datang ke Ubud Food Festival 2025 sederhana saja, yaitu bertemu teman-teman lama yangsaya tahu akan ada di...

by Julio Saputra
June 7, 2025
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co