26 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Kenapa Harus Dokter Spesialis?

Putu Arya NugrahabyPutu Arya Nugraha
February 22, 2021
inEsai
Kenapa Harus Dokter Spesialis?

Dokter Arya (penulis) memeriksa pasien

Saat ini, lulusan dokter umum di Indonesia mempunyai beberapa jalur karir untuk dipilih. Kalau dilihat pada umumnya, ada empat jalur karir pilihan mereka meliputi, tetap sebagai dokter umum, melanjutkan pendidikan dokter spesialis, menjadi dosen preklinik/peneliti di universitas atau bergabung dengan TNI/POLRI sebagai dokter militer. Yang pertama adalah yang terbanyak, mereka antara lain berpraktek sebagai dokter umum atau saat ini mengarah sebagai dokter keluarga yang bekerja di puskesmas atau praktek mandiri. Dokter umum juga dapat bekerja di instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit, menjadi pegawai struktural di rumah sakit atau dinas kesehatan juga sebagai staf medis pada perusahaan farmasi, asuransi dan lain-lain seperti tambang dan industri. Pilihan untuk melanjutkan pendidikan ahli merupakan primadona saat ini, namun terkendalan keterbatasan daya tampung universitas. Pilihan sebagai dosen, tidak sekencang daya tarik menjadi dokter spesialis meski kebutuhan dosen sebetulnya cukup tinggi. Yang terakhir, menjadi dokter militer tampaknya paling kecil proporsinya, karena memang kuotanya tidak terlampau banyak dan mereka bekerja pada rumah sakit TNI/POLRI dengan mobilisasi yang sangat cepat.

Harus diakui, dari ketiga pilihan karir tersebut, pada umumnya penghasilan sebagai dokter ahli masih paling tinggi. Bahkan pada beberapa keahlian, pendapatannya sedemikian fantastik jauh di atas pendapatan rata-rata kedua pilihan karir dokter yang lain. Penghasilan yang sangat besar tersebut didapatkan dari jasa medis bekerja di rumah sakit ditambah penghasilan praktek rawat jalan, yang dapat meliputi di tiga tempat kerja. Bahkan untuk dokter spesialis konsultan, selain tiga tempat kerja tadi, masih diizinkan di beberapa tempat tambahan lagi mengingat keahliannya yang lebih spesialistik karena diperlukan oleh masyarakat. Di luar itu, seorarng dokter ahli tak jarang mendapat job tambahan sebagai pembicara dalam pertemuan-pertemuan ilmiah medis seperti seminar atau pelatihan. Maka saat ini, menjadi seorang dokter spesialis umumnya adalah semacam protap karena telah menjanjikan penghasilan yang wah untuk bisa hidup nyaman atau mungkin mentereng. Sebuah harapan alamiah pada diri setiap manusia.

Menjadi dokter umum sesungguhnya dapat memberikan penghasilan yang cukup memadai. Apabila pasien di praktek sore banyak, penghasilan dokter umum kadangkala dapat melebihi income dokter ahli. Jika misalnya pasien umum sedikit, saat ini dengan skema kapitasi pasien BPJS, terjadi peluang pemerataan penghasilan di kalangan dokter umum yang melayani pasien BPJS. Dibandingkan dengan pegawai pemerintah yang lain pada golongan yang sama, tentu seorang dokter akan memiliki potensi penghasilan tambahan dengan kompetensinya menjual jasanya sebagai dokter praktek. Demikian pula pilihan menjadi dosen dan peneliti di universitas atau staf medis pada perusahaan farmasi dan asuransi, umumnya merupakan pilihan kedua setelah prioritas pertama untuk menjadi dokter spesialis tidak terwujud. Sistem yang berlaku saat ini di Indonesia, memberikan kesempatan kepada seorang dokter dosen untuk juga bisa berpraktek sebagai dokter praktek mandiri di sore atau malam harinya. Bahkan bisa bekerja pada klinik atau mengambil jaga malam di IGD rumah sakit.

Daya tarik yang sangat memikat untuk menjadi seorang dokter spesialis dapat menciptakan potensi praktek-praktek tidak fair di masa depan. Dan ini bukanlah hal sederhana namun dapat menjadi sumber permasalahan yang besar dan serius bagi kalangan medis di Indonesia. Dalam persaingan yang sangat ketat, berbagai cara dapat dilakukan dan bukan tidak mungkin mengarah pada komersialisasi pendidikan. Dengan demikian, peluang mereka yang sesungguhnya qualified semakin kecil jika tak didukung oleh modal dana yang kuat. Maka pemerintah mesti mulai memikirkan hal ini. Sebaiknya ada regulasi yang dapat mengatur pendapatan dokter dengan berbagai pilihan karirnya tersebut agar tidak terjadi kesenjangan yang terlalu tajam. Uang tak kan pernah memuaskan manusia dan ini pun dapat menjauhkan seorang dokter dari tugas mulianya sebagai pelayan sesama. Dengan demikian, seorang dokter akan dapat menentukan pilihan karirnya sesuai dengan bakat dan panggilan jiwanya. Jika ia punya ketertarikan menjadi dosen misalnya, ia tak kan memaksakan diri bersekolah dokter spesialis hanya karena akan mendapatkan uang lebih banyak jika kelak menjadi dokter spesialis.

Memang banyak yang beralasan, dokter ahli wajar menerima pendapatan lebih besar karena pendidikannya yang berat dan pekerjaannya yang penuh risiko. Argumentasi ini cukup logis. Namun jika itu sudah merupakan pilihan seseorang maka kedua tantangan tersebut seharusnya menjadi ringan dengan sendirinya. Lagi pula jika dokter keluarga telah bekerja dengan efektif, maka jumlah pasien yang kemudian menjadi berat dan complicated yang memerlukan dokter ahli akan semakin berkurang. Pada akhirnya akan ada pergeseran pola pelayanan pasien di Indonesia mengikuti pola di negara-negara maju yaitu dokter keluarga dengan risiko dan tingkat kesulitan lebih rendah harus melayani pasien dalam jumlah yang banyak dan sebaliknya dokter ahli akan menangani sedikit pasien dengan tingkat kesulitan dan risiko yang lebih tinggi. Untuk itu keduanya wajar menerima pendapatan yang setara. Maka pilihan untuk menjadi salah satu dari keduanya betul-betul didasarkan oleh minat seorang dokter. Apakah ia lebih suka memberi edukasi kepada masyarakat sebagai dokter keluarga atau lebih tertantang untuk melakukan tindakan medis canggih misalnya.

Tak akan ada lagi gambaran dokter ahli seperti saat ini, “berburu” pasien untuk meraih sebanyak-banyaknya penghasilan meski kemudian berisiko kelelahan dan dijauhkan dari keluarga. Sebab pada dasarnya, seseorang tidak mungkin dan tak etis, berharap menjadi kaya raya hanya dengan menjadi dokter karena mereka berurusan dengan orang sakit. Kalau untuk dapat hidup nyaman dan terpandang, profesi dokter cukup memberi ruang. Namun jika ingin kaya raya, menjadi pengusahalah pilihannya. Demikian pula, pemerintah harus memberi penghargaan yang cukup bagi dokter yang kemudian panggilan jiwanya menjadi dosen atau peneliti. Sehingga kedua pilihan karir ini tidak cenderung menjadi pilihan kedua atau ketiga. Regulasi yang baik dari pemerintah akan dapat menjaga posisi terhormat seorang dokter sekaligus memberikan standar hidup yang cukup baik untuk semua dokter tanpa kecuali. [T]

KOLOM DOKTER SELENGKAPNYA…

Tags: dokterdokter spesialiskesehatan
Previous Post

Semua Kabupaten/Kota di Bali Sudah Bangun Gedung Majelis Desa Adat

Next Post

Ayah, Rumah Pohon, dan Cara Elegan Menghadapi Problematika Masa Muda

Putu Arya Nugraha

Putu Arya Nugraha

Dokter dan penulis. Penulis buku "Merayakan Ingatan", "Obat bagi Yang Sehat" dan "Filosofi Sehat". Kini menjadi Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng

Next Post
Ayah, Rumah Pohon, dan Cara Elegan Menghadapi Problematika Masa Muda

Ayah, Rumah Pohon, dan Cara Elegan Menghadapi Problematika Masa Muda

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Abstrak Ekspresionisme dan Psikologi Seni

by Hartanto
May 25, 2025
0
Abstrak Ekspresionisme dan Psikologi Seni

"Seniman adalah wadah untuk emosi yang datang dari seluruh tempat: dari langit, dari bumi, dari secarik kertas, dari bentuk yang...

Read more

AI dan Seni, Karya Dialogis yang Sarat Ancaman?

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 25, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

“Seni bukanlah cermin bagi kenyataan, tapi palu untuk membentuknya.” -- Bertolt Brecht PARA pembaca yang budiman, kemarin anak saya, yang...

Read more

Catatan Ringkas dari Seminar Lontar Asta Kosala Kosali Koleksi Museum Bali

by Gede Maha Putra
May 24, 2025
0
Catatan Ringkas dari Seminar Lontar Asta Kosala Kosali Koleksi Museum Bali

MUSEUM Bali menyimpan lebih dari 200 lontar yang merupakan bagian dari koleksinya. Tanggal 22 Mei 2025, diadakan seminar membahas konten,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Kala Bukit Kini Berbuku, Inisiatif Literasi di Jimbaran
Khas

Kala Bukit Kini Berbuku, Inisiatif Literasi di Jimbaran

JIMBARAN, Bali, 23 Mei 2025,  sejak pagi dilanda mendung dan angin. Kadang dinding air turun sebentar-sebentar, menjelma gerimis dan kabut...

by Hamzah
May 24, 2025
“ASMARALOKA”, Album Launch Showcase Arkana di Berutz Bar and Resto, Singaraja
Panggung

“ASMARALOKA”, Album Launch Showcase Arkana di Berutz Bar and Resto, Singaraja

SIANG, Jumat, 23 Mei 2025, di Berutz Bar and Resto, Singaraja. Ada suara drum sedang dicoba untuk pentas pada malam...

by Sonhaji Abdullah
May 23, 2025
Pesta Kesenian Bali 2025 Memberi Tempat Bagi Seni Budaya Desa-desa Kuno
Panggung

Pesta Kesenian Bali 2025 Memberi Tempat Bagi Seni Budaya Desa-desa Kuno

JIKA saja dicermati secara detail, Pesta Kesenian Bali (PKB) bukan hanya festival seni yang sama setiap tahunnya. Pesta seni ini...

by Nyoman Budarsana
May 22, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co