JIKA dipikir-pikir, Teruna Teruni Denpasar cukup konsisten dalam menjaga kemeriahan acara mereka, terutama saat Malam Grand Final yang menjadi acara puncak dari seluruh rangkaian pemilihan yang diadakan. Tahun 2024 kemarin, mereka sukses menyuguhkan kesakralan tradisi ngerebong di atas panggung.
Tahun 2025 ini, mereka berhasil menghidupkan suasana bawah laut yang indah. Malam itu, Sabtu, 21 Februari 2025, bertempat di Gedung Dharma Negara Alaya, Denpasar, Grand Final Pemilihan Teruna Teruni Denpasar 2025 menghadirkan kemeriahan dari kedalaman samudra di Bali.
Kebetulan, tema yang diangkat adalah Kalyaning Yowanam Segara Raksa, yang berarti eksistensi dan upaya generasi muda untuk menjaga laut dan melestarikan kearifan lokal demi melindungi harmonisasi lingkungan dan budaya Kota Denpasar, sekaligus menjadi bentuk dari implementasi Tri Hita Karana, sebuah filosofi masyarakat Hindu dalam mengamalkan harmonisasi antara Tuhan, manusia, dan lingkungan.



Finalis Teruna Teruni Denpasar 2025 mempersembahkan Opening dance bertajuk The Spirit of Ngaro | Foto: @krisnadiwira
Suasana panggung malam itu seolah-olah mengajak para penonton untuk menyelam ke dasar laut. Cahaya lembut berwarna biru menyorot keseluruhan background panggung. Beberapa lighting berwarna cerah di langit-langit sengaja dipancarkan ke lantai panggung, terlihat seperti cahaya matahari dari permukaan yang menyusup turun melalui lapisan-lapisan air, kemudian membias menjadi sulur-sulur cahaya yang menari-nari. Suasana laut tersebut akan lebih hidup jika gayor warna-warni di tengah-tengah panggung di buat seperti terumbu karang, lengkap dengan tumbuhan-tumbuhan laut yang bergoyang-goyang. Mantap nggak tuh?
Nah, jika penonton memiliki imajinasi yang tinggi, panggung Grand Final Teruna Teruni Denpasar 2025 malam itu bisa dibayangkan sebagai sebuah Istana Bawah Laut milik Ao Guang, raja naga penguasa laut timur yang muncul dalam lagenda Perjalanan ke Barat atau Journey to the West. Para finalis yang berjuang menyabet gelar juara adalah naga-naga yang sedang memperebutkan senjata pusaka. Para panitia adalah lumba-lumba yang bekerja mempersiapkan acara.
Para dewan juri dan dewan penasehat adalah kura-kura, penyu, dan gurita penuh kebijaksanaan. Para undangan dari jajaran pemerintah adalah ikan paus yang memeriahkan acara. Para undangan dan penonton yang duduk di kursi-kursi adalah mahluk-mahluk eksotik penghuni kedalaman laut, seperti udang, kepiting, bintang laut, kuda laut, cumi-cumi, ubur-ubur, umang-umang, dan lain sebagainya. Klee, seru nok.
Mahluk-mahluk laut tersebut menyelam ke dasar samudra untuk menyaksikan putra-putri terbaik Kota Denpasar dinobatkan sebagai Teruna Teruni Denpasar 2025.
The Spirit of Ngaro – Opening Dance TTD 2025
Selain konsisten menjaga kemeriahan acara, Teruna Teruni Denpasar juga konsisten dari tahun-tahun selalu mengusung tradisi yang ada di Kota Denpasar.
Pemilihan Teruna Teruni Denpasar 2025 mengangkat tradisi “Ngaro”, sebuah tradisi turun temurun sejak ratusan tahun lalu yang diselenggarakan oleh warga Banjar Madura, Desa Adat Intaran Sanur, Denpasar.

Finalis Teruna Teruni Denpasar 2025 mempersembahkan Opening dance bertajuk The Spirit of Ngaro | Foto: @krisnadiwira
Seluruh Finalis Teruna Teruni Denpasar 2025 mempersembahkan opening dance bertajuk The Spirit of Ngaro, hasil garapan Sigit Paramartha, S.Sn sebagai penata tari, I Wayan Gede Arsana, S.Sn sebagai penata kerawitan, diiringi para penabuh dari Seniman Polos Siswa Kerawitan SMK Negeri 5 Denpasar yang dibina oleh para guru seni karawitan mereka.
Pertama-tama, mereka menari menceritakan suka cita mempersiapkan tradisi ngaro. Mereka mempersembahkan semangat ngayah dan gotong royong dalam menjunjung tinggi warisan leluhur. Penampilan mereka tak hanya sekadar gerak, tapi juga kisah. Lewat opening dance tersebut, mereka menceritakan asal mula terciptanya tradisi ngaro.
Dikisahkan pada zaman dahulu seorang raja dari tanah Madura yang bernama Raja Arya Kuda Pinolih melaksanakan sebuah upacara untuk para leluhurnya. Dalam upacara tersebut Raja Arya Kuda Pinolih mengundang raja-raja yang ada dalam wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit, seperti Raja Cina, Raja Palembang, Raja Banten, Raja Pasuruan, Raja Bali, dan Raja Makassar.
Raja Bali pada waktu itu adalah Dalem Ketut Sri Smara Kepakisan hadir menjadi saksi dalam upacara tersebut. Dalam perjalanan pulang ke Bali, Dalem Ketut Sri Smara Kepakisan saat itu diantar oleh Raja Arya Kuda Pinolih, tiba-tiba keris milik Dalem Ketut Sri Smara Kepakisan terpental terjatuh ke dalam lautan, dan Raja Arya Kuda Pinolih dengan cekatan menceburkan diri ke dalam lautan untuk mencari keris yang terjatuh tersebut.
Raja Arya Kuda Pinolih merasa sedih ketika keris tersebut tidak ditemukan di kedalaman lautan, hingga ia pun berucap “Jika keris itu ditemukan di tempat tersebut, maka akan didirikan sebuah pura.”

Finalis Teruna Teruni Denpasar 2025 mempersembahkan Opening dance bertajuk The Spirit of Ngaro | Foto: @krisnadiwira
Berselang beberapa saat setelah janji itu diucapkan, datang seekor ikan barakuda menghampiri Raja Arya Kuda Pinolih. Ikan tersebut mengantarnya ke tempat keris itu berada, di lautan sekitar Pantai Karang Intaran, Sanur. Perjalanan Dalem Ketut Sri Semara Kepakisan dan Raja Arya Kuda Pinolih itulah menjadi awal terlaksananya upacara atau tradisi Ngaro.
Tujuannya adalah untuk memohon keselamatan dan kerahyuan, sekaligus mengucap rasa syukur dan terima kasih kepada para leluhur dan kepada para dewata. Tradisi Ngaro dilaksanakan di tengah laut, tepatnya di titik yang diyakini sebagai lokasi penemuan keris oleh Raja Arya Kuda Pinolih.
Lokasi tersebut sering disebut sebagai Pura Dalem Tengah Segara, ditandai dengan dua buah penjor dan bisa dilihat dari Pantai Karang Sanur. Nama “Ngaro” sendiri diambil dari kata “Karo”. Sebelumnya. Tradisi tersebut biasa dilaksanakan pada Purnama Sasih Karo. Namun, karena cuaca kurang bersahabat pada sasih Karo, jadilah tradisi ngaro dilaksanakan pada Purnama Sasih Kapat.
Laporan Ketua Panitia dan Ketua Umum, TTD Kebanggaan Bersama
Alex Krisna, Ketua Panitia Pemilihan Teruna Teruni Denpasar 2025, mengatakan proses pemilihan sudah berjalan sejak November 2024. Tercatat ada 123 anak muda Kota Denpasar yang mendaftar untuk mengikuti ajang bergengsi tahunan tersebut. Proses seleksi dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu Seleksi ke-1, Seleksi ke-2, dan Seleksi ke-3 hingga pada akhirnya terpilih 10 pasang Finalis Teruna Teruni Denpasar 2025.
Mereka kemudian mendapat pembekalan materi dari beberapa instansi dinas di Kota Denpasar, beberapa anak muda inspiratif Kota Denpasar, serta beberapa jajaran sponsor.
“Selain itu, kita juga sudah melaksanakan preliminary yang dilaksanakan minggu lalu. Ada juga deep interview, dan beberapa penilaian, dan sampai juga pada hari ini. Tahun ini kita mengangkat tema Kalyaning Yowanam Segara Raksa dengan mengangkat tradisi ngaro yang terdapat di Sanur,” ujarnya di atas panggung.

Ketua Pantia Pemilihan Teruna Teruni Denpasar 2025 dan Ketua Umum Semeton Teruna Teruni Denpasar memandu hadirin untuk menyerukan jargon Teruna Teruni Denpasar | Foto: @krisnadiwira.
Ketua Umum Semeton Teruna Teruni Denpasar, Made Tarayana Amada Putra, juga berkesempatan memberikan sambutannya kepada hadirin yang datang memenuhi Gedung Taksu, Dharma Negara Alaya, Denpasar.
“Selamat datang di Kota Denpasar,” ucapnya kepada seluruh undangan Duta Wisata Se-Provinsi Bali dan Indonesia, setelah ia menyampaikan rasa hormatnya kepada undangan dari jajaran pemerintah dan jajaran instansi.
Ia mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Denpasar yang selalu ikut serta mendukung Semeton Teruna Teruni Denpasar dalam berkreativitas dan berinovasi. Terkhusus kepada Bapak Walikota Denpasar yang selalu mendengar aspirasi mereka dan mendukung segala kegiatan.
“Terima kasih kepada rumah kami, Dinas Pariwisata Kota Denpasar, sekaligus Pembina kami dalam membimbing kami dalam setiap kegiatan yang kami laksanakan,” imbuhnya
Dalam pemaparannya disebutkan, Pemilihan Teruna Teruni Denpasar bertujuan untuk meregenerasi wajah-wajah baru dari Teruna Teruni Denpasar. Di dalamnya tentu terdapat kompetensi-kompetensi yang dinilai, bukan hanya Jegeg dan Bagus, atau Ganteng dan Cantik saja tapi juga mencari bibit-bibit yang anteng dan cerdik.
Pada Malam Grand Final Pemilihan Teruna Teruni Denpasar 2025 tersebut, ia mengundang seluruh hadirin untuk berkolaborasi dan juga bersinergi bersama di dalam mengimplementasikan Vasudhaiva Kutumbakam (seluruh isi dunia adalah keluarga).
“Kami semua adalah keluarga, maka dari itu kami sangat berharap Teruna Teruni Denpasar milik kita bersama, tangung jawab kita bersama, dan yang terpenting adalah kebanggaan kita bersama. Kalau saya berkata Teruna Teruni Denpasar, saya mohon dengan hormat hadirin menjawab dengan lantang Jaya Jaya Jaya,” katanya. Lalu ia berucap, “Teruna Teruni Denpasar..”
“Jaya, jaya, jaya!” seru seluruh panitia, undangan, keluarga finalis, penonton, dan para supporter menggema memenuhi ruangan. Jargon kebanggaan Semeton Teruna Teruni Denpasar menjadi penutup laporan dan sambutan yang mereka sampaikan malam itu.
Sambutan Walikota Diwakili Sekda
Malam itu, Walikota Denpasar Bapak I Gusti Ngurah Jaya Negara, S.E. berhalangan hadir karena baru saja dilantik, begitu juga dengan wakilnya, Bapak I Kadek Agus Arya Wibawa, S.E., M.M. Sambutannya disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Bapak Ida Bagus Alit Wiradana, S.Sos., M.Si.

Sekda Kota Denpasar membacakan sambutan Bapak Walikota Denpasar | Foto: @krisnadiwira
Sebagai Duta Pariwisata dan Budaya, 10 pasang Finalis yang mengikuti kompetisi malam itu telah melalui tahapan mulai dari seleksi, pembinaan, dan pengembangan potensi. Sehingga diharapkan tidak hanya memiliki kecerdasan ritual, tidak hanya memiliki wawasan tentang kepariwisataan dan kebudayaan, tidak hanya memiliki kemampuan public speaking, namun juga memiliki integritas dan wawasan kebangsaan, serta memiliki kepekaan dan jiwa sosial yang tinggi.
Generasi muda diharapkan aktif dalam kegiatan organisasi sebagai dasar pengembangan kreativitas, inovasi, dan membangun diri. Salah satunya adalah melalui wadah Semeton Teruna Teruni Denpasar.
Hal ini sebagai suatu langkah awal untuk ikut mempersiapkan masa depan generasi muda yang tangguh dan siap menghadapi segala tantangan, demi Denpasar Maju: Makmur, Aman, Jujur dan Unggul. Teruna Teruni Denpasar harus berperan serta dalam menjaga adat, tradisi, budaya, dan kelestarian lingkungan alam, yang tidak hanya terpusat pada pariwisata dan budaya, tetapi lebih luas mencakup berbagai aspek kehidupan, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

5 Besar Teruna Denpasar 2025 | Foto: @krisnadiwira

5 Besar Teruni Denpasar 2025 | Foto: @krisnadiwira
Ia berharap upaya mempersiapkan generasi muda yang tangguh sebagai penerus pembangunan seyogyanya menjadi tanggung jawab bersama.
“Saya juga berharap bagi pimpinan instansi, institusi, perusahaan, asosiasi, maupun stake holder pembangunan lainnya dapat merangkul generasi muda dalam wadah Teruna Teruni Denpasar ini untuk dapat lebih banyak dilibatkan dalam kegiatan yang dilaksanakan, sekaligus mempersiapkan mereka melanjutkan estafet pembangunan,” ujar Pak Walikota dalam sambutan yang dibacakan Pak Sekda tersebut.
Ia juga menilai Pemilihan Teruna Teruni Denpasar bukanlah sekadar memilih duta, namun sebuah bentuk tanggung jawab moral bersama untuk mendampingi para generasi muda menuju Indonesia Emas dan masa depan yang lebih baik.
“Pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para pembina hebat, para dewan juri yang berkompeten, para narasumber yang mumpuni, para sponsor yang mendukung panitia yang bekerja keras, dan para orang tua dan keluarga seluruh finalis yang mencurahkan tenaga dan pikiran dalam proses menjadi bagian dari Teruna Teruni Denpasar,” imbuhnya
Ia mengucapkan selamat kepada para seluruh Finalis Teruna Teruni Denpasar 2025 karena sudah sampai pada tahap yang terbaik. Harapannya mereka terus kembangkan potensi diri, serta bersiap turut serta dalam kancah pembangunan Kota Denpasar.
“Akhir kata, dengan mengucapkan om awighnam astu namo sidham, Kami ucapkan selamat berkompetisi, dan semoga kegiatan Teruna Teruni Denpasar berjalan dengan lancar dan bermanfaat bagi kita semua.” ujarnya menutup sambutan.
Peletakan Keris, Pembukaan Grand Final TTD 2025
Ini salah satu bagian yang menarik. Malam Grand Final Pemilihan Teruna Teruni Denpasar 2025 ditandai dengan prosesi peletakan keris yang diawali dengan Tari Baris Kreasi. Keris tersebut diletakan oleh Sekda Kota Denpasar, didampingi Ibu Kadis Pariwisata Kota Denpasar, Ketua Umum Semeton Teruna Teruni Denpasar, Ketua Panitia Pemilihan Teruna Teruni Denpasar 2025, dan Dewan Penasehat Teruna Teruni Denpasar.
Peletakan keris tersebut bukan hanya menjadi tindakan seremonial semata, namun menyimpan makna yang sangat mendalam. Keris dalam tradisi Bali adalah simbol kekuasaan, kehormatan, dan kewibawaan. Dalam konteks Pemilihan Teruna Teruni Denpasar 2025, peletakan keris bisa dimaknai sebagai penyerahan tanggung jawab, semacam restu untuk para finalis yang akan menjadi Duta Pariwisata dan Budaya Kota Denpasar.

Tari Baris Kreasi mengawali prosesi peletakan keris sebagai simbolis dibukanya Grand Final Pemilihan Teruna Teruni Denpasar 2025 secara resmi. | Foto: @krisnadiwira
Jika dikaitkan dengan tradisi Ngaro, keberadaan keris mengacu pada kisah sejarah ketika Dalem Ketut Sri Smara Kepakisan, seorang raja Bali, kehilangan kerisnya dalam perjalanan pulang bersama Raja Arya Kuda Pinolih. Dalam cerita rakyat dan sejarah lisan Bali, kehilangan keris oleh seorang raja adalah simbol krisis atau momen sakral yang memerlukan pemulihan spiritual dan simbolik.
Peletakan keris dalam acara tersebut bisa menjadi bentuk pengembalia atau pemulihan nilai-nilai luhur yang dulu sempat hilang, atau dalam konteks sekarang, menghidupkan kembali semangat kepemimpinan, kehormatan, dan budaya Bali di tengah generasi muda.
Keris juga bisa dikaitkan dengan cerita istana bawah laut milik raja naga penguasa laut timur. Bagaimana jika keris tersebut bukan hilang di tengah laut melainkan tersimpan di dalam laut? Raja naga menyimpan banyak benda pusaka di istananya.

Prosesi peletakan keris sebagai tanda dibukanya Grand Final Pemilihan Teruna Teruni Denpasar 2025 secara resmi | Foto: @krisnadiwira
Dalam konteks simbolis, keris yang hilang oleh Dalem Ketut Sri Smara Kepakisan bisa dibayangkan sebagai pusaka yang kembali ke laut, tempat asal spiritualnya. Sama seperti Ruyi Jingu Bang (tongkat sakti milik Sun Wukong/Kera Sakti) yang awalnya tersimpan di istana raja naga. Pusaka itu hanya akan muncul jika pemiliknya benar-benar siap secara spiritual dan mental.
Begitu pula dengan keris yang dihadirkan dalam pembukaan Grand Final Teruna Teruni Denpasar 2025. Prosesi peletakan keris menjadi simbol bahwa generasi baru, Teruna Teruni Denpasar 2025, dianggap sudah siap menjadi penjaga nilai-nilai luhur dan warisan budaya. Dalam lagenda Perjalanan ke Barat atau Journey to the West, hal tersebut seperti mengangkat tongkat sakti dari dasar lautan, hanya mereka yang layak yang bisa melakukannya.
Tari Baris sendiri adalah tarian keprajuritan yang mencerminkan keberanian dan tanggung jawab. Mengawali peletakan keris dengan tarian ini menggarisbawahi nilai kesiapan dan keteguhan hati, nilai-nilai yang diharapkan tertanam dalam diri Teruna Teruni Denpasar 2025 sebagai putra-putri terbaik Kota Denpasar.
Last Speech Teruna Teruni Denpasar 2024: “We are not saying good bye, We are saying thank you”
Seiring berjalannya waktu, tidak terasa setahun berlalu. Setiap pertemuan akan bermuara pada perpisahan. Begitu pula dengan perjalanan Putu Krisna Hariyuda dan Ni Kadek Saika Shira Shankari yang akan mengakhiri jabatan mereka sebagai Teruna Teruni Denpasar 2024. Di ajang Jegeg Bagus Bali 2024, mereka berhasil mengharumkan Kota Denpasar mengawinkan gelar Runner Up II Jegeg Bagus Bali dan meraih Best Essay Jegeg Bagus Bali 2024.
“Yadin ririh, liu ane peplajahin” Teruna Krisna mengawalinya dengan sebuah kutipan dari Pupuh Ginada yang berarti walaupun sudah pintar, masih banyak yang harus dipelajari.

MC yang bertugas memandu jalannya acara Grand Final Pemilihan Teruna Teruni Denpasar 2025 | Foto: @krisnadiwira
Teruna Krisna bercerita, membawa nama besar Kota Denpasar di ajang bergengsi Jegeg Bagus Bali adalah salah satu pengalaman terbesar yang pernah ia miliki. Awalnya, ia melangkah dengan penuh percaya diri, namun semakin ke belakang ia pun semakin sadar bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Ia menyadari dirinya memiliki kekurangan, dan ia kehilangan kepercayaan diri karena mendapat tekanan dari sana dan sini.
Bahkan ia pernah hampir menyerah karena tidak dapat memenuhi ekspektasi yang ia harapkan. Namun, di saat merasa jatuh, Semeton Teruna Teruni Denpasar hadir menjadi atap yang menaunginya, menjadi tempatnya belajar dari setiap orang yang ia temui di dalamnya. Baginya, Semeton Teruna Teruni Denpasar adalah rumah yang nyaman untuk seluru anggota keluarganya.
“Berkat dorongan itulah, saya berjuang hingga akhir. Saya berjuang hingga hari ini, yang aka nada seseorang yang menggantikan kami menjadi Teruna dan Teruni Kota Denpasar, membawa nama besar Kota Denpasar hingga ke Provinsi Bali dan hingga ke Indonesia. Maka dari itu, izinkan saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada Pemerintah Kota Denpasar, kepada Semeton Teruna Teruni Denpasar, karena tanpa bimbingan, dorongan, serta pembelajara yang diberikan, kami tidak akan bisa berdiri di atas sini membawa nama Kota Denpasar,” ujarnya di atas panggung.

Last speech Teruna Krisna dan Teruni Saika sebelum mengakhiri masa jabatan mereka sebagai Teruna Teruni Denpasar 2024 | Foto: @krisnadiwira
Karena mengawali speech dengan kutipan dari Pupuh Ginada, maka tak lengkap rasanya jika penutupnya tidak diakhiri dengan kutipan juga. Teruna Krisna pun memberikan sebuah kalimat yang senantiasa menjadi alasannya untuk belajar dan berjuang.
“De ngaden awak bisa, depang anake ngadanin, yang berarti jangan senantiasa kita berpikir bahwa diri kita bisa, teruslah berjuang, teruslah berusaha, teruslah berproses, biarkan orang yang menilai seberapa bisa diri kita.” Teruna Krisna menyudahi pesan dan kesannya.


Penari menarik finalis Teruni Denpasar 2025 yang lolos ke babak 3 besar | Foto: @krisnadiwira
Teruni Saika mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas perjalanannya berproses bersama Semeton Teruna Teruni Denpasar.
“Today, memorable milestone in our journey, as I am standing here for the last time as Teruni Denpasar 2024. Of course, my heart will always be filled with gratitude at unaccountable moments that we created together in this journey. Remember what I always said, that you have to always your voice for kindness, your ears for compassion, your heart for love, and your hands for charity.”
Baginya, kata-kata tersebut bukan sekadar quotes semata, melainkan menjadi sebuah pedoman yang telah mereka berdua jalani sepanjang tahun.
“As we are ready to step down, we are not going to say good bye, but we are going to say thank you for every moment, for every challenge that we overcome together, for every smile that we share to each other.”
Teruni Saika mengajak seluruh hadirin untuk menutup lembaran tersebut dengan penuh kebanggaan, dan menyambut lembaran baru dengan penuh harapan.
“Because at the end, it is not about the title we hold, it is all about legacy off love that we leave behind. For the last time, with gratitude, I am Ni Kadek Saika Sira Shira Shankari”
“And I, Putu Krisna Hariyuda”
“Teruna Teruni Kota Denpasar 2024, pamit undur diri”
Pesan dan kesan terakhir dari Teruna Krisna dan Teruni Saika disambut tepuk tangan meriah oleh para penonton. Lautan masih begitu dalam, perjalanan mereka sebagai individu masing-masing juga masih begitu panjang. Meski jabatan mereka berhasil, inspirasi yang mereka berikan akan tetap berlanjut.
Inilah Pemenang Teruna Teruni Denpasar 2025
Grand Final Pemilihan Teruna Teruni Denpasar 2025 merupakan acara puncak dari serangkaian pemilihan Teruna Teruni Denpasar 2025. Pada tahun ini, pemilihan Teruna Teruni Denpasar merupakan pemilihan ke-23.


Tanya jawab 3 besar Teruna Teruni Denpasar 2025 | Foto: @krisnadiwira
Para undangan dari jajaran pemerintah dan jajaran instansi turut meriahkan malam penentuan tersebut, di antaranya Walikota Denpasar, yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Bapak Ida Bagus Alit Wiradana, S.Sos., M.Si, beserta Nyonya Ida Ayu Widnyani Wiradana, Ketua DPRD Kota Denpasar, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali. Direktur OJK Provinsi Bali, Kepala BPKP Provinsi Bali, Forkompinda Kota Denpasar, Kepala Kadin Kota Denpasar, Kepala BNN Kota Denpasar, Kepala Cabang BPD Kota Denpasar, dan undangan Duta Pariwisata se-Provinsi Bali.
Teruna Teruni Denpasar senantiasa melahirkan putra putri terbaik di Kota Denpasar. Tidak hanya dinilai dari penampilan yang menarik, tapi juga wawasan dan cara bersosialisasi di masyarakat, atau yang dikenal dengan 3B: Brain, Beauty, dan Behaviour. Dalam menilai seluruh kriteria tersebut, para finalis telah melalui berbagai tahapan, meliputi 3 kali seleksi, penilaian selama masa pra-karantina, karantina, dan terakhir pada Grand Final Pemilihan Teruna Teruni Denpasar 2025.

Seluruh finalis Teruna Teruni Denpasar 2025 memasuki panggung sebelum pengumuman juara | Foto: @krisnadiwira
Dalam serangkaian proses penilain yang panjang, tentunya terdapat dewan juri yang sangat kompeten, yang menilai seluruh finalis hingga pada Grand Final Pemilihan Teruna Teruni Denpasar 2025. Para dewan juri yang bertugas dalam Pemilihan Teruna Terun Denpasar 2025 di antaranya:
- Ida Bagus Purwa Sidemen, S.Ag., M.Si – Praktisi pariwisata dan seni budaya, serta akademisi bidang adat, agama, dan tradisi.
- Dr. I Made Adikampana, S.T., M.T – Akademisi bidang pariwisata dan dosen di Fakultas Pariwisata Universitas Udayana
- Komang Rahayu Indrawati, S.Psi., M.Si, Psikolog – Ketua Himpunan Psikologi Indonesia Bali, Assesor Kompetensi Psikologi Badan Sertifikasi Nasional, Ketua Departemen Psikologi Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana.
- Dewi Dyana Putra, Ah.Par., M.Par – Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif, Ahli Muda Dinas Pariwisata Kota Denpasar
- dr. I Made Bagus Cahya Wibawa, S,Ked – Teruna Denpasar 2019, Runner Up I Bagus Bali 2019
- I Gusti Agung Gede Bramasta Ktana – Teruna Denpasar 2020, Bagus Bali 2021, Silver Medal Young Scientist Innovation Exhibition 2019 di Kuala Lumpur, Malaysia
- Ni Putu Paramitha Wulandari – Teruni Denpasar 2022, Jegeg Bali 2022, MC, Public Speaker, Broadcaster di RRI Denpasar, Pembawa Baki Paskibraka Kota Denpasar 2019
Oh iya, mohon maaf apabila terdapat kesalahan penulisan nama dan gelar.

3 Besar Teruni Denpasar 2025 | Foto: @krisnadiwira

3 Besar Teruna Denpasar 2025 | Foto: @krisnadiwira
Pada malam Grand Final Teruna Teruni Denpasar 2025, setelah melalui berbagai tahapan penilaian, babak 5 besar dan juga 3 besar, inilah nama-nama pemenang Teruna Teruni Denpasar 2025 berdasarkan keputusan dewan juri:
Finalis Teruna Denpasar 2025
- Nyoman Tri Arta Wibawa Putra
- I Gede Muliartha Wiguna
- I Made Dwipa Anggara Putra Duwalang
- I Gusti Ngurah Aditya Nugraha Putra
- I Komang Indra Darmawan
- Anak Agung Ngurah Gede Lingga Bhuawana
- Putu Ryan Indra Pratama
- Benediktus Brian Aditya Nyudak
- Anak Agung Ngurah Agung Narendra
- I Gusti Ngurah Bagus Dimas Suryadiningrat
Finalis Teruni Denpasar 2025
- Ni Kadek Cintya Laksmi Dewi
- Ni Wayan Anggita Sekar Ayu Saputra
- Ni Kadek Anggi Olyvia Dewi
- Ni Putu Istara Devi
- Ni Putu Kiara Praba Elysia
- Ordelia Orrel
- Ni Putu Diar Pradnya Purnamiati K.
- Pande Komang Purnama Cahyani Putri
- Anak Agung Istri Alit Rainanda
- Ni Made Ayu Cahaya Dewanti Putri

Juara Best Essay dan Video Promosi Pariwisata Terbaik Teruna Teruni Denpasar 2025 | Foto: @krisnadiwira

Juara Favorite, Juara Photogenic, Juara Persahabatan, dan Juara Berbakat Teruna Teruni Denpasar 2025 | Foto: @krisnadiwira

Runner Up IV dan Runner Up III Teruna Teruni Denpasar 2025 | Foto: @krisnadiwira
Teruna Denpasar 2025
- Putu Ryan Indra Pratama
Teruni Denpasar 2025
- Ni Putu Kiara Praba Elysia

Runner Up II Teruna Teruni Denpasar 2025. Foto: @krisnadiwira


Detik-detik pengumuman pemenang Teruna Teruni Denpasar 2025 | Foto: @krisnadiwira
Runner Up I Teruna Denpasar 2025
- I Gede Muliartha Wiguna
Runner Up I Teruni Denpasar 2025
- Pande Komang Purnama Cahyani Putri
Runner Up II Teruna Denpasar 2025
- Benediktus Brian Aditya Nyudak
Runner Up II Teruni Denpasar 2025
- Ni Putu Diar Pradnya Purnamiati K.
Runner Up III Teruna Denpasar 2025
- I Gusti Ngurah Bagus Dimas Suryadiningrat
Runner Up III Teruni Denpasar 2025
- Ni Wayan Anggita Sekar Ayu Saputra
Runner Up IV Teruna Denpasar 2025
- I Gusti Ngurah Aditya Nugraha Putra
Runner Up IV Teruni Denpasar 2025
- Anak Agung Istri Alit Rainanda


Suasana haru pengumuman juara Teruna Teruni Denpasar 2025 | Foto: @krisnadiwira
Best Essay Teruna Teruni Denpasar 2025
- Benediktus Brian Aditya Nyudak
- Pande Komang Purnama Cahyani Putri
Juara Favorit Teruna Teruni Denpasar 2025
- Anak Agung Ngurah Agung Narendra
- Ni Made Ayu Cahaya Dewanti Putri

Penyelempangan Runner Up I Teruna Teruni denpasar 2025 oleh pendahulu mereka | Foto: @krisnadiwira
Juara Video Promosi Terbaik Teruna Teruni Denpasar 2025
- Nyoman Tri Arta Wibawa Putra
- Ni Kadek Cintya Laksmi Dewi
- I Komang Indra Darmawan
- Ni Putu Kiara Praba Elysia

First Walk Teruna Teruni denpasar 2025 | Foto: @krisnadiwira

First Walk Teruna Teruni denpasar 2025 | Foto: @krisnadiwira
Juara Photogenic Teruna Teruni Denpasar 2025
- Ni Putu Kiara Praba Elysia
Juara Persahabatan Teruna Teruni Denpasar 2025
- Nyoman Tri Arta Wibawa Putra
Juara Berbakat Teruna Teruni Denpasar 2025
- Pande Komang Purnama Cahyani Putri

Foto bersama seluruh finalis Teruna Teruni denpasar 2025 di akhir acara | Foto: @krisnadiwira

Foto bersama seluruh finalis Teruna Teruni denpasar 2025, panitia, dan Semeton Teruna Teruni Denpasar | Foto: @krisnadiwira

Dewan juri yang bertugas dalam Pemilihan Teruna Teruni Denpasar 2025. Foto: @krisnadiwira
Reporter/Penulis: Julio Saputra
Editor: Adnyana Ole
BACA artikel lain tentangJEGEG BAGUSdan artikel lain dari penulisJULIO SAPUTRA