13 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Bali Berkisah : Apa yang Bisa Dibicarakan tentang Seni Rupa di Bali?

Made ChandrabyMade Chandra
March 30, 2025
inUlas Rupa
Bali Berkisah : Apa yang Bisa Dibicarakan tentang Seni Rupa di Bali?

Diskusi seni rupa dalam acara Bali Berkisah

APA jadinya jika sebuah event sastra diambil alih sementara oleh sekumpulan kecil para begundal seni rupa?

Tentu jika dibayangkan rasanya seakan-akan kita diajak untuk menaiki sebuah wahana roller coaster. Tensi yang naik turun menjadi hal yang cukup saya rasakan selama perbincangan yang dihelat di Gedung Graha Yowana Suci, Sabtu 22 Maret 2025 itu.

Hari itu menjadi hal yang cukup spesial bagi saya sendiri ketika diminta untuk mengisi satu forum diskusi bersama rekan-rekan senior lainnya. Dengan mengusung judul yang agaknya sedikit menantang, sebuah event dua tahunan bertajuk Bali Berkisah mengajak para penikmat sastra dan budaya untuk sejenak melihat dan mendengar tentang apa yang bisa kurator serta para perupa muda katakan tentang bagaimana seni di Bali hari ini dapat dibicarakan.

Sebuah topik yang saya rasa cukup abstrak untuk kemudian dibawa ke dalam perbincangan berdurasi 1 jam 30 menit ini, namun sangat sayang jika hal tersebut dilewatkan begitu saja.

Forum ini sendiri terbilang unik karena menghadirkan kombinasi narasumber yang terbilang baru dalam mengisi per-skena-an seni rupa Bali. Di antaranya tak lain seorang perupa yang kini namanya begitu sering kita jumpai dalam beberapa event seni rupa di jagad Bali, yaitu Kuncir Sathya Viku, dan turut hadir pula dua kurator muda Savitri Sastrawan dan Vincent Chandra. Tak ketinggalan saya sendiri, Made Chandra, menjadi salah satu bagian dari empat pembicara yang hadir dalam panel diskusi ini.

Dwi S Wibowo dan Kuncir Sathya Viku

Untuk melengkapi sesi perbincangan ini, hadir pula seorang penulis yang kerap bersinggungan dengan dunia sastra dan seni rupa, tak lain ialah Dwi S Wibowo, yang langsung ikut andil dalam memoderatori sebuah diskusi kecil yang sedikit tidaknya menjadi hal yang urgentuntuk saya dan 3 pembicara lainnya dalam membicarakan seni di Bali.

Dibuka oleh Dwi S Wibowo selaku moderator, perbincangan yang cukup cair Ini menyasar beberapa poin penting yang kemudian saya catat dalam satu memoar kecil yang terbagi dengan fokus pembahasan oleh masing-masing pembicara.

Diskusi ini dimulai oleh satu pantikan yang dilontarkan oleh Mas Dwi pada perupa Kuncir Satya Vikhu tentang apa yang mendesak untuk dibahas dalam perbincangan seni yang ada di Bali.

Sebagai seorang perupa yang getol menggeluti tradisi dalam ungkapan berkeseniannya, ia menyampaikan kegundahannya tentang kondisi Bali hari ini melalui humor-humor satir yang menjadi fokus dalam karya-karyanya.

“Kita selalu disibukkan dengan tradisi yang seakan tanpa henti, mulai dari perayaan upacara, tradisi membuat ogoh-ogoh, sampai pada semaraknya langit-langit Bali pada musim layangan nanti, ya kadang sampai kita lupa ada beberapa pihak yang mengangkangi kita yang sedang asik ini,” ujar Kuncir kepada kami soal apa yang ia rasakan dengan kondisi Bali hari ini.

Sebagai orang Bali tulen ternyata Kuncir memiliki pandangan yang cukup kritis pada prilaku orang Bali itu sendiri. Ia mengingatkan kita untuk lebih peka dalam menyikapi hal-hal yang sering kali terabaikan dalam pusaran laku tradisi yang seakan tanpa henti.

Di kala kesibukan masyarakat Bali hari ini mereka seakan tak sadar, ada banyak pihak yang mengambil kesempatan untuk mengambil celah dalam mengubah tatanan alam serta sosial yang kini diam-diam melanda sebagian besar wilayah yang ada di Bali.  

Vincent

Menyambung topik tersebut, kini giliran saya yang mencoba untuk mengutarakan pendapat dalam diskusi ini. Selaku perupa yang punya pandangan terkhusus menyoal tradisi, saya mencoba untuk menitik beratkan topik bahasan pada satu paradigma yang sering disematkan pada seni tradisi, dimana kita sendiri cenderung menyikapi tradisi sebagai sesuatu yang primordial, seakan tak layak untuk dilakoni dalam kehidupan modern hari ini.

Bagi saya sendiri anggapan yang terjadi soal seni tradisi ternyata tidaklah sesederhana itu, dimana tradisi ialah lapisan ilmu yang tentu sangat kontekstual dengan ruang dimana tradisi itu tumbuh, ia hanya perlu diselami dan disikapi sebagai mana setaranya ia dengan modernitas itu sendiri.

Lalu kurator serta penulis Savitri Sastrawan menyambung hal tersebut dengan pembahasan menyoal laku tradisi Ogoh-ogoh yang kini sedang marak dilakukan oleh para Kumpulan anak muda yang tersebar di seluruh Bali.

“Kita kerap kali menganggap remeh perayaan ogoh-ogoh sebagai aktivitas tradisi belaka, sehingga mengesampingkan aspek-aspek vital yang membentuk perkembangan ogoh-ogoh sampai saat ini, dari yang awalnya hanya sebagai patung yang diarak keliling desa, kini dihiasi berbagai macam variasi atas perkembangannya,” kata Savitri.

Seraya ia bercanda kepada kami, tentang begitu gawatnnya seni kontemporer  dengan seni partisipatorisnya, yang ternyata sudah terimplementasi secara  organik merasuk ke dalam setiap lini kehidupan sosial para pemuda di setiap banjar yang ada di Bali, hal yang agaknya cukup remeh untuk kita bayangkan sebelumnya.

Hal itu kemudian dielaborasi lebih lanjut oleh Vincent Chandra selaku kurator dan pekerja museum dalam melihat fenomena tersebut. Ia mengungkapkan bahwa “Upaya untuk membaca Bali adalah upaya untuk melihat tradisi dan modernitas dapat berjalan beriringan.”

Di mana kedua aspek tersebut, kata Vincent,  sesungguhnya tak berada dalam dikotomi oposisi biner. Kita bisa melihat perkembangan tradisi yang ada di Bali khususnya, selalu tak terlepas dari kondisi tarik menarik antara tradisi dan modernitas, sehingga sangat tak bijak untuk menempatkan tradisi sebagai sesuatu yang sudah lalu, usang, dan lapuk. Ia adalah sebuah ilmu yang punya kontekstualisasi paling muktahir dalam menjembatani relasi antar manusia, dan alam itu sendiri, sebuah kenyataan yang mungkin sebagaian dari kita tak pernah cukup berpikir tentang hal tersebut.

Peserta diskusi

Pada akhirnya setelah mengikuti perbincangan yang cukup sangat padat tersebut, saya terkejut menyadari waktu perbincangan yang telah berlangsung cukup lama, sampai-sampai panitia yang berjaga memberi tahu kami bahwa waktu diskusi telah habis.

Tak sangka pembahasan tentang apa yang bisa kami bicarakan tentang seni di Bali harus dibatasi oleh ringkasnya waktu, Namun setidaknya ini bisa menjadi pemantik untuk kita bisa melihat bahwa seni di Bali tak ubahnya jembatan untuk masuk lebih jauh dalam pergulatan sosial yang tengah terjadi di Bali, menyoal tradisi dan modernitas adalah hal yang tak bisa diselesaikan dalam satu perbincangan.

Saya sendiri sebagai penulis berharap diskursus ini harus terus berlanjut dalam memantik perbincangan-perbincangan selanjutnya, sehingga pembacaan atas konteks seni yang ada di Bali hari ini dapat diakses oleh lebih banyak kalangan di luar para pegiat seni itu sendiri. [T]  

Penulis: Made Chandra
Editor: Adnyana Ole

BACA artikel lain dari penulis MADE CHANDRA

Ini Refleksi, Bukan Ramalan : Catatan Pentas Komunitas Aghumi di “Bali Berkisah 2025”
Bali Berkisah: Merayakan Sastra dan Budaya Bali dalam Ruang Perjumpaan Anak Muda
Di “Bali Berkisah”, Mendengar Proses Kreatif Henry Manampiring Menulis “Sajaksel” dan “50 to 20”
Dodit Artawan: Merayakan Bali dalam Hiruk Pikuk Kemacetan
Post Tradisi : Upaya untuk Meletakkan Bali dalam Pembacaan Seni Rupa Indonesia
Tags: Bali berkisahSeni Rupa
Previous Post

Tradisi Menyalakan Colok di Penghujung Ramadan: Menerangi Arwah Leluhur dengan Doa-doa

Next Post

I ❤ Bali : Masyarakat Bali yang Merasa Asing di Tanahnya Sendiri

Made Chandra

Made Chandra

Lahir di Baturaja, Sumatera Selatan, tinggal di Denopasar. Ia merupakan seorang perupa muda yang telah mengembangkan formula visual yang menarik. Ia memadukan ikonografi Kamasan Klasik dengan ekspresi abstrak dan dataran kanvas kosong yang memberikan kesan minimalis pada komposisinya, membedakan suara artistiknya di antara banyak seniman muda pendatang baru dan pionir seni Kamasan. genre Kamasan kontemporer.

Next Post
I ❤ Bali : Masyarakat Bali yang Merasa Asing di Tanahnya Sendiri

I ❤ Bali : Masyarakat Bali yang Merasa Asing di Tanahnya Sendiri

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co