19 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Menyusuri Rasa dan Tradisi: Sate Keladi di Pasar Intaran

GiabyGia
February 22, 2025
inKuliner
Menyusuri Rasa dan Tradisi: Sate Keladi di Pasar Intaran

Membakar sate keladi di Pasar Intaran | Foto: Dok. Pasar Intara

SETIAP Minggu pagi, Pasar Intaran yang terletak di Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, menjadi surga bagi para pecinta kuliner, komunitas, maupun individu yang mencari tempat untuk berkumpul. Banyak orang dari berbagai kalangan, baik itu anak-anak, orang tua, anak muda, pelajar, pengusaha, jurnalis, aktivis, dan mahasiswa datang untuk menikmati berbagai acara yang diadakan oleh pasar ini.

Terletak di pedesaan dengan pepohonan rindang dan udara segar, Pasar Intaran menawarkan pengalaman yang lebih dari sekadar tempat berbelanja. Di sini, pengunjung bisa memulai hari dengan olahraga Zumba, mencari sarapan, bertukar gagasan, hingga menikmati hangatnya matahari pagi.

Dari banyak hal yang dapat kita temukan di Pasar Intaran, tetap yang menjadi daya tarik utamanya adalah keberagaman makanan tradisional yang menggugah selera. Bagi generasi yang lebih tua, sarapan pagi di Pasar Intaran bisa jadi kesempatan untuk bernostalgia, mengingat kembali rasa-rasa yang dulu pernah ada, eakk.

Sementara bagi muda-mudi, sarapan pagi di Pasar Intaran bisa jadi ini adalah pengalaman mencicipi kembali hidangan yang semakin jarang ditemukan sekaligus merasakan kedekatan dengan akar budaya melalui kuliner.

Pada hari Minggu, 16 Februari 2025, salah satu makanan yang paling mencuri perhatian adalah sate keladi, primadona baru di antara jajanan Pasar Intaran.  Sate keladi terbuat dari campuran keladi (talas), kentang, dan ikan cakalang yang menghasilkan perpaduan rasa gurih yang unik. Teksturnya lembut namun tetap memberikan sedikit gigitan khas dari keladi.

Dengan hanya satu koin neem (alat tukar/transaksi di Pasar Intaran), setara dengan Rp10.000, pengunjung sudah bisa menikmati lima tusuk sate keladi yang kaya rasa dan sarat sejarah. Lokasinya pun mudah ditemukan, berada di dekat Pojok Literasi, dengan ciri khas meja dan alat pemanggang yang menguar aroma khas sate yang sedang dibakar.

Namun, menikmati sate keladi di Pasar Intaran bukan sekadar soal mencicipi makanan lezat. Ini juga menjadi perjalanan untuk mengenali kembali jejak kuliner khas Bali Utara yang semakin langka. Sebuah pengalaman yang mengajak kita untuk tidak sekadar makan, tetapi juga memahami makna di balik setiap suapan.

Mengapa Sate Keladi Bukan Sekadar Hidangan Biasa?

Konon kuliner adalah jendela untuk memahami sebuah kebudayaan. Lewat rasa, aroma, tekstur, dan tampilan, makanan mampu menghadirkan pengalaman yang lebih dari sekadar mengenyangkan perut. Setiap gigitan mengandung cerita, sejarah, dan nilai-nilai yang melekat dalam suatu masyarakat.

Namun, merasakan sebuah hidangan tidak cukup hanya dengan indera perasa. Di balik setiap makanan, ada kisah yang menjadikannya lebih bermakna. Mengetahui latar belakang suatu hidangan akan memberikan apresiasi yang lebih mendalam terhadap cita rasanya.

Memabakar sate keladi di Pasar Intaran | Foto: Dok. Pasar Intaran

Begitulah pengalaman saya ketika berada di Pasar Intaran. Berawal dari mencicipi sate keladi, percakapan dengan sesama pengunjung pasar yaitu Pak Patut dan Pak Made, membawa saya pada perjalanan mengenal lebih jauh tipologi peradaban di Bali Utara. Hal itu diawali dengan pertanyaan sederhana yaitu, “Apakah sate keladi banyak ditemukan di Singaraja?”.

Dari pertanyaan sederhana itu diketahui bahwa sate keladi bukan sekadar sajian khas, tetapi juga bagian dari identitas kuliner desa-desa di Bali Aga, kelompok masyarakat Bali asli yang mempertahankan tradisi leluhurnya di wilayah Bali Utara.

“Mereka itu yang budayanya Bali sebelum ‘dijajah’, kalau kita kan sudah pernah ‘dijajah’,” jelas Pak Made.

Tentu yang ia maksudkan dari jajah-dijajah ini merujuk pada proses akulturasi dan asimilasi kebudayaan Bali di era Kerajaan Majapahit (1343), yang mana hal itu tidak terjadi di desa-desa Bali Aga.  

Sate keladi dikenal sebagai makanan khas dari Desa Pedawa. Sebuah desa yang berada di dataran tinggi di Kabupaten Buleleng, di mana keladi menjadi tumbuhan yang bisa tumbuh di mana-mana,  bahkan ia tumbuh liar di pekarangan rumah, hingga menjadi sumber pangan yang vital bagi masyarakat.

Jika keladi pada umumnya direbus atau dikukus, diolah menjadi kue, atau juga dicampur dengan nasi seperti nasi muranan. Uniknya, masyarakat Pedawa mengolah keladi menjadi bahan baku sate lilit. Kok bisa ya?

“Kalau saya sih melihatnya, sate keladi ini spesial karena dia pakai keladi, tidak perlu lagi tepung tapioka atau terigu untuk merekatkan adonannya,” ujar Pak Patut.

Sate keladi siap disantap | Foto: Dok. Pasar Intaran

Sama hal nya dengan kentang ataupun singkong, keladi juga kaya akan pati sehingga tanaman ini merupakan potensi sumber karbohidrat lokal. Selain itu kandungan amilopektin yang tinggi juga membuat talas atau keladi terasa lengket dan pulen.

Bisa dibayangkan bahwa sate keladi merupakan buah pikiran arif dan kreatif dari komunitas Bali Aga, yang kehidupannya penuh dengan kesadaran ekologis. Tidak perlu membeli tepung terigu atau tapioka yang sudah mengalami proses yang cukup panjang, cukup dengan memanfaatkan keladi yang ada di lingkungan sekitar, satu makanan lezat sudah bisa terhidang di meja makan.

Santapan lain yang bisa dinikmati di Pasar Intaran

Tidak hanya sate keladi, di Pasar Intaran kita bisa mencicipi santapan khas Bali Utara lainnya dalam bentuk jaje, di antaranya: nagasari, olen-olen, injin (ketan hitam), dan jaje giling-giling yang dikemas dalam wadah daun pisang.

Selain itu kudapan lain seperti nasi bakar, tipat cantok, siomay, mie asin, dan mengguh dapat ditemukan dengan mudah di pasar ini. Hanya dengan satu koin neem, kita bisa mendapatkan satu porsi dari makanan tersebut.

Jika anda haus setelah mejajaki makanan tradisional yang ada di pasar, ada es daluman yang kaya akan serat dan manis karena gula aren. Dalam proses pembuatannya tidak menggunakan bahan pengawet maupun pemanis buatan. Selain itu ada juga es kelapa muda yang laris manis, dan kopi dari Kedai Kopi Dekakiang yang nikmat sekali disruput sembari bercengkerama.

BACA JUGA:

Di Pasar Intaran, Anak-anak Riang Menyanyi dalam Wimbakara Karaoke Gending Bali, Bulan Bahasa Bali

Tidak hanya sekedar makan, di Pasar Intaran juga kita dikenalkan pada gaya hidup yang berkelanjutan. Karena semua produk, baik itu makanan atau barang-barang yang dijual di Pasar Intaran merupakan hasil kurasi pihak penyelenggara.

Produk-produk di pasar ini sebanyak mungkin harus mengakomodasi penggunaan bahan-bahan alami, dimulai dari bahan baku produk hingga pengemasannya. Seperti daun kelapa dan daun pisang yang dijadikan bungkus, alas, atau piring menggantikan plastik. Ini bukan sekadar nostalgia, melainkan cara belajar dari masa lalu dengan mengadopsi kebiasaan lama yang lebih ramah lingkungan.

Lebih dari Sekadar Pasar, Lebih dari Sekadar Kuliner

Sate keladi di Pasar Intaran adalah lebih dari sekadar jajanan baru yang sedang naik daun. Ia membawa cerita tentang asal-usul, kearifan lokal, dan bagaimana kuliner bisa menjadi jembatan untuk memahami sejarah dan identitas sebuah masyarakat.

Pasar Intaran sendiri bukan sekadar tempat bertransaksi. Ia adalah ruang hidup yang menghubungkan manusia dengan tradisi, mengenalkan kembali kearifan lokal dalam keseharian, serta memberikan ruang bagi komunitas untuk berbagi pengalaman.

Di sini, kita tidak hanya makan, tetapi juga belajar. Kita tidak sekadar membeli, tetapi juga mengapresiasi. Dan di antara semua itu, kita diingatkan bahwa makanan bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang perjalanan dan makna di baliknya. [T]

Reporter/Penulis: Gia
Editor: Adnyana Ole

  • Liputan ini terselenggara atas kerjasama Pasar Intaran dan tatkala.co
Pasar Intaran, Pasar Minggu, Pasar Ekonomi Kreatif di Bali Utara
Rumah Intaran, Inspirasi Kearifan Lokal dari Desa Bengkala
Ini tentang Bandara Bali Utara: Bukan Debat Politisi atau Akademisi, Jangan Baper!
Tags: bulelengkulinerPasar Intaran
Previous Post

Pura di Tengah Hiruk-Pikuk Hotel Kawasan ITDC Nusa Dua

Next Post

Gede Suanda aka Sayur, dan Cara Dia Merespon Hari Tumpek Landep dengan Lukisan

Gia

Gia

Seorang peneliti kebudayaan dan komunitas maritim (suku nomaden laut) di Indonesia. Meski sempat mengalami pasang-surut dalam dunia penulisan kreatif, ia senang menulis catatan perjalanannya berkeliling Indonesia di kosongtong.worpress.com.

Next Post
Gede Suanda aka Sayur, dan Cara Dia Merespon Hari Tumpek Landep dengan Lukisan

Gede Suanda aka Sayur, dan Cara Dia Merespon Hari Tumpek Landep dengan Lukisan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tali Pusat, Gudangnya Misteri Sekala dan Niskala — Mulai dari Penangkal Ilmu Gaib dan Sumber Sel Punca Secara Medis

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 18, 2025
0
Tali Pusat, Gudangnya Misteri Sekala dan Niskala — Mulai dari Penangkal Ilmu Gaib dan Sumber Sel Punca Secara Medis

Oleh: dr. Putu Sukedana, S.Ked., AIFO-K., FISQua; Dr. I Putu Mardika, S.Pd., M.Si WAJAH saya serius saat saya mendengarkan materi...

Read more

Diet, Hal Sederhana yang Dibuat Ribet

by Gede Eka Subiarta
June 18, 2025
0
Selamat Galungan, Selamat Makan Lawar! — Ingat Atur Gaya Makan Agar Tetap Sehat

HIDUP sehat itu bisa dijalankan dengan pola makan yang bagus dan teratur, baik itu porsi makan, jam makan, dan jenis...

Read more

Yang Kecil, Yang Tak Selesai Dirasakan

by Emi Suy
June 18, 2025
0
Yang Kecil, Yang Tak Selesai Dirasakan

Di dunia yang riuh oleh teriakan, ambisi besar, dan citra-citra agung, kita sering kali lupa bahwa sesuatu yang kecil bisa...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Piagam Gumi Delod Ceking untuk Pariwisata Berkelanjutan 

Piagam Gumi Delod Ceking untuk Pariwisata Berkelanjutan

June 16, 2025
Pesta Perilisan Buku “(Se-)Putar Musik” dari Beatriff: Ruang Produksi Pengetahuan yang Lebih Inklusif

Pesta Perilisan Buku “(Se-)Putar Musik” dari Beatriff: Ruang Produksi Pengetahuan yang Lebih Inklusif

June 15, 2025
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Wine Knowledge: Sentuhan Global dalam Pendidikan Vokasi
Khas

Wine Knowledge: Sentuhan Global dalam Pendidikan Vokasi

Ke kebun anggur di pagi hari, Langit cerah hati pun senang. Belajar wine sambil tur industri, Ilmu bertambah, skill pun...

by Luh Eka Susanti
June 18, 2025
Jika Desa Tak Ditulis, Siapa yang Akan Mengingat? — Catatan Workshop Menulis Cerita Desa di Tejakula Community Center
Khas

Jika Desa Tak Ditulis, Siapa yang Akan Mengingat? — Catatan Workshop Menulis Cerita Desa di Tejakula Community Center

DI ruang kelas LPK Hishou Tejakula, seorang remaja berdiri dengan seulas senyum, Gede Bayu Pratama, siswa kelas 7 dari SMPN...

by Komang Puja Savitri
June 18, 2025
Bicara-bicara Atas Nama Air di Desa Panji Buleleng
Khas

Bicara-bicara Atas Nama Air di Desa Panji Buleleng

MENJAGA hutan desa, tidak cukup dengan hanya berkoar—atau mengajak sesama mari menjaga hutan dan air; untuk hidup yang sedang berlangsung,...

by Sonhaji Abdullah
June 17, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Teman Sepanjang Perjalanan | Cerpen Putu Gede Pradipta

Teman Sepanjang Perjalanan | Cerpen Putu Gede Pradipta

June 15, 2025
Sajak-Sajak Angga Wijaya | Radio Tidak Kumatikan

Sajak-Sajak Angga Wijaya | Radio Tidak Kumatikan

June 15, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [19]: Mandi Kembang Malam Selasa Kliwon

June 12, 2025
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co