21 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Menyatunya Dingin Kintamani, Cipakan Lampu, Kopi dan Jaja Bantal…

Nyoman NadianabyNyoman Nadiana
January 30, 2025
inKhas
Menyatunya Dingin Kintamani, Cipakan Lampu, Kopi dan Jaja Bantal…

Cipakan Lampu di Kintamani | Foto: Nadiana

BAGI masyarakat di kawasan Tejakula, Buleleng—termasuk saya yang berasal dari Desa Les—jalur Kintamani adalah jalur utama dan sangat vital jika hendak menuju Bali Selatan.

Bahkan tak sekadar jalur menuju Bali Selatan dari pesisir utara, jalur Kintamani adalah jalur untuk  melihat kembali konsep nyegara-gunung yang dibangga-banggakan Bali, antara desa-desa di pesisir dengan desa di atas perbukitan.

Keterhubungan secara sosial, budaya dan ekonomi, antara desa-desa pesisir dan desa pegunungan, itu pun jelas masih sangat terasa.

Beberapa waktu lalu, untuk kesekian kali saya lewat jalur Kintamani dari Denpasar menuju wilaah Tejakula di Bali Utara.  Dari Denpasar melewati Kedewatan, Ubud, sampai akhirnya jeda di Desa Batur.

Di Batur, kopi menjadi hal yang paling lumrah dan menjadi tren bagi siapa pun yang melancong atau sekedar lewat di kawasan ini. Bagaimana tidak. Ngopi sih biasa saja. Tetapi menikmati kopi dengan latar tiga gunung di atas danau barangkali tidak sekadar biasa. juga.

Luar biasa, begitulah para pelancong menulis di caption unggahan mereka di media sosial.

Meski kopi kintamani kebunnya agak jauh dari gunung dan  danau, tetapi tetap saja dia harus dinikmati dan dibawa mendekat ke gunung dan danau.

Sebagai orang pesisir saya mempunyai beberapa langganan warung kopi ketika lewat menuju ke Denpasar lewat Kintamani atau sebaliknya. Beberapa di antaranya adalah warung-warung tepi jalan yang menyediakan kopi, bubur kintamani, mujair nyat-nyat, bahkan beberapa dagang bakso di pinggir jalan pun kerap saya singgahi.

Tetapi yang paling spesial bagi saya untuk urusan jaja (kue tradisional Bali). Yakni jaja bantal kintamani. Jaja yang dibuat dari ketan berisi kacang dengan pembungkus janur ini memang memiliki tampilan khas dan rasa yang legit dan unik. Saya mengenal jaja bantal di Desa Les, tetapi dengan bentuk yang berbeda.

Kali ini saya mampir di sebuah warung tepi jalan, tepat di pertigaan yang sekarang dikenal dengan seutan “Cipakan Lampu”.  Tepat di tikungan ada sebuah warung menyatu dengan pohon besar di hutan tepi jalan raya.

Adalah Meme Bobol atau yang dikenal denga nama pena Bu Mega yang menjadi penjual di warung itu. Ibu itu telah 15 tahun berjualan sekaligus tidur di warungnya. Satu persatu jaja bantal saya lahap sambil meneguk kopi tubruk tanpa gula.

Jaja bantal Bu Mega | Foto: Nadiana

Bu Mega memang setiap hari tidur di warungnya, bagaimana pun hujan dan kencangnya angin. Ini yang membuat saya terheran sambil melahap total lima jaja bantal.

Sering juga ketika malam ada orang minta air bahkan minta makan dan Bu Mega akan memberinya lewat lobang kecil di penutup dagangannya.

Ia sudah menyatu dengan suasana dan situasi di sana. Semua logat desa sudah sangat lekat dan hapal buat Meme Bobol. Selama puluhan tahun tidur dan berjualan di tempat itu, “Baik dan aman saja,” ucapnya.

Hujan dan angin terus menyambut, kopi di gelas tinggal ampas.

Saya membungkus jaja bantal kintamani yang baru diambil dari tungku. Masih berasap, lumayan membuat jemari merasakan kehangatan. Bu Mega dengan santai bertanya, “Dingin?”

“Ya, dingin,” kata saya sembari mengencangkan jaket.

“Dari  Jam 5.30 pagi sampai jam 9 malam warung ini akan terus buka,” kata Bu Mega sembari menutup  setengah lipatan jendela terpalnya, menandakan sebentar lagi akan tutup.

Saya bergegas melanjutkan perjalanan turun dan beberapa pesanan jaja bantal kintamani masuk di gawai.

Dari Meme Bobol saya bisa memetik ilmu tertinggi adalah ilmu dagang. Iya, di dalamnya isi matematika, ekonomi, kuliner, dan paling penting adalah yakin akan ada pembeli meski hujan dan angin terkadang kencang sekali.

Entah siapa yang membuat dan mempopulerkan ingatan jaja bantal kintamani pertama, yang jelas ini pasti lebih sejak dulu kala dan dari generasi ke generasi, sebelum toko-toko modern menjamur di kawasan Kintamani, bahkan hampir menyalip populasi pedagang mujair nyatnyat, bubur kintamani dan jaja bantal kintamani, dan pastinya juga bisa menyalip kopi kintamani itu sendiri. [T]

Penulis: Nyoman Nadiana
Editor: Adnyana Ole

Kopi dan Pemandangan Alam, Kopi dan Kelestarian Alam
Semangat Pagi dari Jogging Track Pantai Desa Les
Soal Wisata Desa, Bali Bisa Belajar dari Banyuwangi
Tags: Baturjaja tradisional baliKintamani
Previous Post

Kampusku Sarang Hantu [5]: Tangisan dari Gudang Tua

Next Post

Pembahasan Buku “Representasi Ideologi Dalam Sastra Lekra” Karya I Wayan Artika

Nyoman Nadiana

Nyoman Nadiana

Anak dari pelosok utara Bali. Suka ke semua penjuru arah mata angin menemukenali semua hal tentang hidup dan kehidupan lewat cerita-cerita

Next Post
Pembahasan Buku “Representasi Ideologi Dalam Sastra Lekra” Karya I Wayan Artika

Pembahasan Buku “Representasi Ideologi Dalam Sastra Lekra” Karya I Wayan Artika

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

HP Android dan Antisipasi Malapetaka Moral di Suku Baduy

by Asep Kurnia
May 21, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

DALAM beberapa tulisan yang pernah saya publikasikan, kurang lebih sepuluh tahun lalu saya sudah memperkirakan bahwa seketat dan setegas apa...

Read more

Mari Kita Jaga Nusantara Tenteram Kerta Raharja

by Ahmad Sihabudin
May 20, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

Lestari alamku, lestari desaku, Di mana Tuhanku menitipkan aku. Nyanyi bocah-bocah di kala purnama. Nyanyikan pujaan untuk nusa, Damai saudaraku,...

Read more

PACALANG: Antara Jenis Pajak, Kewaspadaan, dan Pertaruhan Jiwa

by Putu Eka Guna Yasa
May 20, 2025
0
PACALANG: Antara Jenis Pajak, Kewaspadaan, dan Pertaruhan Jiwa

MERESPON meluasnya cabang ormas nasional yang lekat dengan citra premanisme di Bali, ribuan pacalang (sering ditulis pecalang) berkumpul di kawasan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Menyalakan Kembali Api “Young Artist Style”: Pameran Murid-murid Arie Smit di Neka Art Museum
Pameran

Menyalakan Kembali Api “Young Artist Style”: Pameran Murid-murid Arie Smit di Neka Art Museum

DALAM rangka memperingati 109 tahun hari kelahiran almarhum perupa Arie Smit, digelar pameran murid-muridnya yang tergabung dalam penggayaan Young Artist....

by Nyoman Budarsana
May 21, 2025
I Made Adnyana, Dagang Godoh Itu Kini Bergelar Doktor
Persona

I Made Adnyana, Dagang Godoh Itu Kini Bergelar Doktor

“Nu medagang godoh?” KETIKA awal-awal pindah ke Denpasar, setiap pulang kampung, pertanyaan bernada mengejek itu kerap dilontarkan orang-orang kepada I...

by Dede Putra Wiguna
May 21, 2025
Ubud Food Festival 2025 Merayakan Potensi Lokal: Made Masak dan Bili Wirawan Siapkan Kejutan
Panggung

Ubud Food Festival 2025 Merayakan Potensi Lokal: Made Masak dan Bili Wirawan Siapkan Kejutan

CHEF lokal Bali Made Masak dan ahli koktail Indonesia Bili Wirawan akan membuat kejutan di ajang Ubud Food Festival 2025....

by Nyoman Budarsana
May 20, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co