PAGELARAN Pemilihan Umum tahun 2024 sudah usai diselenggarakan dan kini memasuki tahap menanti dilantiknya pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan, 2024 sampai 2029.
Sembari menanti pelantikan, ada baiknya kita rehat sejenak sambil memikirkan, kira-kira alasan sepenting apa yang ada di balik penetapan tanggal 14 Februari 2024 sebagai hari pencoblosan?
Mungkin saja KPU ingin memberikan nuansa rasa cinta dan kasih sayang dalam Pemilu 2024 yang lalu. Dan rupanya hal itu terbukti, setidaknya ada empat cerita cinta yang terjadi selama pagelaran Pemilu 2024 ini.
Mantan yang pantang menyerah
Pernahkah kalian mendapati mantan yang sudah diputusi dan ditolak setengah mati tetapi tetap saja muncul terus menerus dengan segala upaya untuk mengorek kenangan masa lalu? Nyatanya, mantan yang seperti itu banyak terjadi di dunia percintaan kita, termasuk dalam Pemilu 2024.
Sebut saja Prabowo, sudah beberapa kali ia menjajal pagelaran Pemilu di Indonesia, dari tahun 2009 sebagai calon wakil presiden hingga pada akhirnya, tahun 2024, nyapres sebagai pendulang suara terbanyak.
Prabowo-Gibran menang di 36 provinsi di Indonesia. Pencapaian ini bahkan diklaim telah mengalahkan rekor dunia sepanjang sejarah pemilu dengan total lebih dari 96 juta suara untuk mendukung pasangan Prabowo dan wakilnya.
Pelajarannya adalah, jangan mudah menyerah. Cinta itu harus diperjuangkan. Selagi ada peluang, maka kejarlah terus hingga berhasil kau dapatkan.
Seringkali pengorbanan berakhir di-PHP
Namanya cinta tak jauh dari rasa pengorbanan. Pengorbanan pun dibutuhkan atas nama cinta ataupun atas nama kepentingan. Sama halnya seperti Mayor Agus Harimurti Yudhoyono yang akraB disapa AHY, anggota TNI Angkatan Darat yang mengorbankan karier militernya untuk mengadu diri di Pemilu 2024 ini.
AHY, yang menjabat sebagai Ketua Umum Partai menggantikan Ayahandanya, digadang-gadang akan mendamping Calon Presiden Anies Baswedan. Namun hasilnya? AHY malah mendapatkan hasil PHP, batal menjadi calon wakil presiden.
Atas perlakuan tersebut, sampai-sampai partai politiknya pun hengkang lalu berpindah haluan ke pasangan sebelah meski hanya menjadi bagian dari makcomblang pasangan mesra Prabowo dan Gibran.
Bukan cinta namanya jika tidak ada konflik
Kata orang, dalam balutan kasih-sayang itu harus ada yang mengalah. Kalau semuanya keras dan egosentris, hubungan bisa menjadi panas bahkan membara. Nah, berangkat dari hasil pemilu kemarin, setidaknya ada hasil yang merepresentasikan bahwa cinta pasti ada konfliknya.
Meski terlihat secara gamblang, paslon nomor 2 menang telak, lebih dari 58% suara hanya dalam sekali putaran, nyatanya pasangan lain tidak langsung menerima hasilnya begitu saja. Dua pasangan lain bersikukuh mengatakan bahwa ada indikasi pelanggaran yang katanya terstruktur, sistematis, dan masif yang telah dilakukan oleh tim makcomblang pasangan nomor 2.
Hasilnya, kedua pasangan calon ini pun mengadukan segala keluh kesahnya, curhat-curhatannya, dan rasa kekecewaannya kepada MK untuk disidangkan apakah pasangan nomor 2 ini layak menjadi pasangan yang sah atau tidak.
Cinta segitiga akan mengorbankan 2 pihak
Tak semuanya jalan cinta berjalan dengan mulus, adem ayem, sesuai dengan prasangka yang kita harapkan. Apalagi cinta segitiga yang rumit. Kadang pada praktiknya, yang telah diperjuangkan mati-matian bisa jadi malah berpindah hati atau mungkin mengorbankan yang lainnya. Korelasi cinta segitiga ini dapat ditemukan pada akhir babak final Pemilu 2024.
Setelah MK secara sah merestui pasangan nomor 2 sebagai pasangan terpilih, beberapa partai makcomblang dari paslon 1 ataupun paslon 3 mundur alon-alon sebagai makcomblang pasangan lama yang telah kalah.
Secara gelagat, dengan implisit maupun eksplisit, partai-partai ini menunjukkan ketertarikannya untuk pindah haluan kepada pasangan mesra nomor 2 yang akan diresmikan pada akhir tahun 2024 ini.
Memang sudah diprediksi bahwa cinta segitiga pada akhirnya akan mengorbankan 2 pihak bagi ikatan cintanya yang sudah mentok tidak tertolong.
Ya begitulah cinta, sangat rumit untuk dibahas. Maka, seharusnya, dari Pemilu kasih sayang 2024 ini kita bisa banyak belajar sehingga pada akhirnya kita dapat berada di pilihan hati yang tepat agar tidak dipermainkan oleh sistem percintaan. Hehe.[T]