DENPASAR | TATKALA.CO – Limbah tandusan (proses pembuatan minyak kelapa secara tradisional ternyata bisa difermentasi untuk makanan ternak.
Inovasi itu ditawarkan oleh akademisi Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa (FP-Unwar) Ir. Luh Suariani, M.Si. “Limbah tandusan sebagai pakan ternak yang potensial,” kata Suarini.
Menurut Luh Suariani, limbah tandusan yang selama ini dianggap sebagai sampah dapat dimanfaatkan menjadi pakan ternak yang bergizi melalui proses fermentasi.
“Limbah tandusan memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk pakan ternak, namun perlu diolah terlebih dahulu agar dapat dimanfaatkan secara optimal.
“Fermentasi pada ampas kelapa akan meningkatkan kandungan protein kasar ampas kelapa dari 5,78% menjadi 11,84% dan menurunkan Serat kasar dari 15,47%menjadi 11,23%” kata Luh Suariani yang juga Kaprodi Peternakan FP Unwar itu di Denpasar pada Rabu (15/5/2024).
Proses fermentasi limbah tandusan melibatkan penambahan starter mikroba yang dapat meningkatkan kualitas nutrisi dan daya cerna bagi ternak. Hasil fermentasi tersebut dapat digunakan sebagai pakan alternatif yang ekonomis dan ramah lingkungan.
“Pemanfaatan limbah tandusan sebagai pakan ternak dapat mengurangi beban lingkungan akibat penumpukan sampah, sekaligus menyediakan pakan yang terjangkau bagi peternak,” imbuh Luh Suariani.
Akademisi FP Unwar ini berharap inovasi fermentasi limbah tandusan dapat diadopsi oleh masyarakat, khususnya para peternak, untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka.
Ke depan, pihaknya juga akan terus mengembangkan teknologi pengolahan limbah pertanian lainnya sebagai upaya mendukung ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan.
Ia mengakui inovasi ini telah disosialisasikan kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Kusuma Dewi, Dusun Segah, Desa Asahduren, Pekutatan, Jembrana. KWT Kusuma Sari dipilih karena kelompok ini memproduksi limbah tandusan secara berkelanjutan, namun pengelolaan limbah belum dilakukan secara optimal.
Ketua KWT Ni Ketut Sadri menyatakan inovasi yang ditawarkan sangat berguna karena selama ini limbah pembuatan minyak kelapa hanya diberikan kepada ternak ayam mereka, dan cepat sekali menjadi rusak.
Melalui inovasi fermentasi maka pemanfaatan limbah ampas kelapa akan menjadi lebih berguna. Selain itu , dengan memfermentasi ampas kelapa dapat meningkatkan kualitas dan daya simpan ampas kelapa sebagai pakan ternak.
Kelapa (Cocos nucifera L) merupakan salah satu hasil yang paling tinggi di Kabupaten Jembrana. Buah kelapa selain dijual sebagai kelapa muda juga dijual sebagai kelapa tua atau dijual setelah dilakukan pengolahan.
Minyak kelapa dapat diolah dengan proses basah maupun kering dan dapat diolah secara tradisional yang dapat menghasilkan minyak dengan kwalitas yang baik.
Salah satu metode yang dapat meningkatkan rendemen maupun kualitas minyak adalah dengan menghidrolisis proteinnya sehingga minyak dapat lepas dari ikatan lipoprotein. [T][Rls/Ado]