RANGKAIAN Grand Opening di Uncle Ben’s 23 di Jalan Sunset Road, Badung, masih belum berhenti. Pada Jumat-Sabtu, 2-3 Februari 2024, di ruang kreatif itu digelar acara Bingar Showcase. Dan ini untuk yang ke-2 kali.
Bingar Showcase adalah sebuah suguhan acara yang mengedepankan kolaborasi meriah dan penuh semangat, tentu saja, untuk merayakan seni dan kebersamaan.
Kolaborasi terasa bukan hanya di atas panggung. Sebelum panggung dinyalakan, kolektif dari grup band ini menyelenggarakan ritual unik. Semua band berkumpul satu jam sebelum showtime untuk makan bersama. Di sela makan bersama itu mereka mengundi rundown urutan perform.
Band-band apa saja yang perform dalam Bingar Showcase ini?
Ada grup Benten 62. Ini sebuah unit group musik dengan genre post-rock. Benten 62 membuka acara dengan membawakan lagu-lagu dari rilisan EP terbaru mereka yang berjudul “Semua, Awan (Semua Hari)”.
Lalu ada Soul And Kith. Mereka tampil dalam format band dan menyajikan tembang “Don’t want to be” dengan aransemen terbaru. Penampilan mereka sungguh memukau.
Kemudian kita sebut Galiju. Ini band baru dengan musisi ternama seperti Reza (drumer Matajiwa), Ian Joshua (ZatKimia/Kaimsasikun), dan Rangga (Hellomicophone). Band ini menyuguhkan genre rock energik dengan membawakan “Let it Bleed”.
Yang terakhir ada Wallaby Project. Kelompok ini adalah unit rock alternatif yang sedang menjadi pembicaraan di kalangan penggemar rock alternative. Wallaby Project menutup rangkaian Bingar Showcase Vol.2 dengan membawakan “When I Die”. Dengan keakraban yang dibangun sejak awal, Wallaby Project mengajak audiens untuk ikut menyanyi bersama.
Bingar Showcase! #Vol2 di Uncle Ben’s 23 | Foto-foto: Dok Uncle Ben’s 23
Suasana Uncle Ben’s 23 saat digelar Bingar Showcase Vol.2 sungguh meriah. Terdapat hampir 300 orang penonton hadir dengan penuh gairah dan kegembiraan.
Richart Volx, pelopor Bingar Showcase, tentu saja merasa bangga. Acaranya sukses dan lancar.
“Semua persiapan berjalan lancar, dan penampilan dari semua musisi berhasil memukau penonton,” ujar Volx.
Apalagi melihat begitu hidupnya atmosfer di venue. Pengunjung dan teman-teman begitu antusias menciptakan hubungan erat antara musisi dan pendengarnya, juga komunitas-komunitas yang tumbuh bersama mereka.
“Sinergi dari Bingar Showcase yang kedua sungguh terasa kuat, baik dari venue, musisi, maupun komunitas. Energi yang berbagi di malam itu merupakan energi yang membuat kami merasakan ekstase dalam berkarya,” ujar Volx.
Bingar Showcase! #Vol2 di Uncle Ben’s 23 | Foto-foto: Dok Uncle Ben’s 23
Uncle Ben’s 23, sebagai tempat penyelenggara acara, menunjukkan dedikasinya sebagai tujuan bagi event semacam ini.
“Kami dari pihak manajemen siap memfasilitasi setiap event yang ada, dengan semua fasilitas yang kami punya di dalamnya. Bingar Showcase menjadi salah satu bukti bahwa Uncle Ben’s 23 dapat menjadi tempat yang ideal untuk acara sejenis,” tambah Ope Dahlan, pengelola Uncle Ben’s 23.
Bingar Showcase terus tumbuh dan bisa menjadi contoh kongkrit bagi musisi dan penggemar untuk bersatu dalam apresiasi seni musik. Seperti keinginan kami akan muncul dan tidak sabar untuk melihat lebih banyak lagi showcase mendatang yang akan membawa kesenangan dan inspirasi bagi semua yang terlibat. [T]
Keakraban dan antusias penampil dalam Bingar Showcase! #Vol2 di Uncle Ben’s 23 | Foto-foto: Dok Uncle Ben’s 23