AH, memotret wajah itu gampang dan kurang menantang. Begitu biasanya kata sejumlah fotografer muda jika diminta memotret wajah orang.
Benarkah memotret wajah itu gampang tanpa tantangan? Eh, tunggu dulu.
Untuk dapat menghasilkan foto wajah yang menarik dan berkarakter kuat, seorang fotografer tidak cukup hanya piawai mengarahkan model dalam berpose dan berekspresi. Fotografer juga wajib mengetahui pengaturan kamera yang tepat.
Saat memotret wajah, boleh jadi sebagian besar fotografer akan tergiring untuk mengatur kameranya ke mode portrait agar mendapatkan hasil foto yang optimal.
Keputusan itu memang tidak keliru, namun juga tidak selalu tepat. Sebagai contoh, fitur ini kurang tepat untuk memotret objek yang mudah terisolasi di lingkungan atau ketika kondisibackgroundramai.
Di Antara Wayang karya I Wayan Sumatika
Berikut tips praktis yang bisa diterapkan dalam memotret wajah untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
Biasakanlah memanfaatkan kompensasi exposure saat memotret wajah. Sistem metering pada kamera memiliki peran yang penting untuk pengambilan gambar. Untuk mendapatkan hasil yang pas, maka kita perlu menempatkan pada titik 0.
Jika objek berada di tempat gelap, aturlah exposure ke kanan (positif) dari 0. Sebaliknya jika objek berada di tempat yang terang, aturlah exposure ke kiri (negatif) dari 0.
Pastikan pencahayaan diatur dengan tepat, sehingga hasil foto tidak underexposure (terlalu gelap) maupun overexposure (terlalu terang).
Jangan lupa aktifkan red eye reduction pada kamera. Saat memotret di tempat yang gelap, terkadang penggunaan flash sangat membantu meningkatkan kualitas gambar.
Namun jika kamu mengabaikan fitur red eye reduction, maka mata objek yang difoto akan terlihat menyala.
Penggunaan fiturred eye reductionini sangat penting untuk menghindari mata merah akibat flash yang terlalu kuat.
Balinese Grandma karya I Wayan Sumatika
Selanjutnya, set kamera denganaperturelebar yakni f/2.8 hingga f/5.6.
Penggunaan aperture lebar akan menghasilkan gambar dengan background yang blur sehingga wajah yang menjadi objek utama akan terlihat lebih fokus.
Pengaturan shutter speed yang tepat juga menjadi hal yang penting dalam memotret wajah. Pastikan shutter speed pada kamera lebih tinggi dari daripada focal length lensa yang digunakan untuk menjamin hasil foto tetap tajam.
Sebagai contoh, jikafocallensa 200 mm, maka gunakan 1/250 detik shutter speed atau lebih cepat lagi. Jika menggunakan lensa wide angle dengan focal length 15 mm, aturlahshutterspeed 1/20 detik.
Old Dancer karya I Wayan Sumatika
Pengaturan ISO yang tepat juga sangat penting dalam pemotretan wajah. Terutama saat memotret wajah orang di tengah keramaian. Pasalnya, orang akan bergerak dengan cepat dan akan mengubah ekspresi wajah yang jadi sasaran bidik dengan cepat.
Pada kondisi ini, beberapa kendala yang dihadapi di antaranya hasil foto akan lebih blur.
Kakiang Cenik karya I Wayan Sumatika
Makanya, diperlukanfast shutter speedataushutter speedyang cepat. Untuk meningkatkanshutter speeditu, konsekuensinya kita harus meningkatkan ISO pada kamera sesuai dengan kebutuhan.
Misalnya, dari ISO 100 menjadi ISO 400. Jika berada di tempat pencahayaan yang rendah baik indoor maupun outdoor, ISO harus ditingkatkan menjadi ISO 1.600 atau lebih tinggi lagi. Namun, pastikan jangan sampai gambar tersebut over exposure.
Sebaliknya jika beradadi tempat dengan pencahayaan terang, ISO bisa diatur menjadi lebih rendah seperti ISO 100 atau ISO 200. Keuntungan lain penggunaan ISO rendah ini, tampilan wajah objek akan lebih halus dan bersih dari noise.[T]
- BACA esai dan tips fotografi dari penulisWAYAN SUMATIKA