UNIVERSITAS Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali, kini punya 84 profesor. Ini setelah lembaga itu mengukuhkan 7 profesor serangkaian Dies Natalis Undiksha ke-31, Senin, 15 Januari 2024, di kampus setempat.
Profesor-profesor itu adalah Prof. Dr. Rai Sujanem, M.Si., bidang ilmu Pendidikan Fisika, Prof. Dr. Ni Made Sri Mertasari, M.Pd., bidang ilmu Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Matematika, dan Prof. Dr. Made Agus Dharmadi, S.Pd., M.Pd., bidang ilmu Pendidikan Olahraga.
Selanjutnya, Prof. Dr. I Made Tegeh, S.Pd., M.Pd., bidang ilmu Teknologi Pembelajaran, Prof. Dr. Ni Komang Arie Suwastini, S.Pd.,M.Hum., bidang ilmu Sastra Inggris, Prof. Dr. Ida Bagus Nyoman Sudria, M.Sc, bidang ilmu Pendidikan/Pengajaran Kimia, dan Prof. Dr. I Gusti Lanang Wiratma, M.Si., bidang ilmu Kajian Pendidikan Kimia.
Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd menyampaikan pengukuhan tujuh profesor kali ini adalah bukti nyata komitmen Undiksha dalam menciptakan dan mendukung keunggulan akademik berkelanjutan, sebagai bagian dari prioritas transformasi dan akselerasi capaian pembangunan dalam bidang pendidikan.
Menurut Lasmawan, titik tertinggi perjalanan panjang seorang dosen ada dua. Pertama, bidang pendidikan, yaitu dengan mencapai pendidikan tertinggi yakni gelar doktor. Kedua, dalam bidang kepangkatan, dengan meraih pangkat jabatan akademik tertinggi yaitu profesor.
“Ketujuh akademisi yang hari ini dikukuhkan sebagai Profesor dan menyampaikan orasinya adalah mereka yang telah meraih ke-2 titik kulminatif tersebut dalam karir akademiknya. Artinya adalah mereka yang telah teruji di segala medan tupoksinya,” katanya.
Kini Undiksha telah memiliki 84 profesor dalam berbagai bidang. Angka ini tentunya sudah semakin mendekati target pada tahun 2025, jumlah guru besar Undiksha sebanyak 100 orang.
“Sehingga di tahun 2024-2025 ini kita bisa minimal mencapai 16 orang lagi,” kata Prof. Lasmawan.
Banyaknya Lektor Kepala yang dimiliki Undiksha menjadi potensi yang sangat promistis untuk menambah profesor dalam jumlah yang cukup banyak.
Menurutnya, raihan jabatan profesor bukan saja merupakan capaian pribadi sebagai seorang akademisi, namun juga menjadi capaian Undiksha yang sangat penting dalam konstelasi akademik pembangunan pendidikan tinggi.
“Bertambahnya jumlah guru besar telah menguatkan konstelasi kapasitas SDM Undiksha yang secara akademis telah teruji keilmuannya. Hal ini, tentunya akan membuat keberadaan Undiksha semakin diakui oleh masyarakat dan dunia,” ujarnya.
Lasmawan berharap setelah pengukuhan, para guru besar ini dapat berkontribusi dalam peningkatan capaian prestasi Undiksha.
“Tentu dengan penambahan jumlah profesor ini bahwa komitmen Undiksha untuk berkontribusi untuk dunia pendidikan nasional bukan suatu yang main-main, tapi betul-betul kita lakukan, kita rancang, bahkan kita berikan prioritas karena dengan bertambahnya jumlah profesor ini bukti bahwa semakin banyak pakar ilmu pendidikan dan ilmu-ilmu lain di luar pendidikan yang dimiliki oleh Undiksha,” katanya.
Lasmawan mengatakan, dalam rangka pengusulan professor, Undiksha memberikan prioritas pada semua akademisi dari fakultas manapun. Oleh sebab itu, ia mengajak para akademisi yang sudah memenuhi persyaratan untuk bisa memanfaatkan kesempatan yang ada.
“Saya berkeyakinan semua akademisi Undiksha mampu melakukan itu. FK baru satu profesor tapi sudah ada 2 lektor kepala dengan gelar Doktor. Tentu harapannya dalam waktu yang tidak lama lagi mereka bisa meraih dan memperoleh predikat profesor. Saya optimis Undiksha bisa mencapai 100 profesor di tahun 2025,” kata Lasmawan. [T]
Sumber: Rilis Humas Undiksha
Editor: Made Adnyana