KINI sudah banyak yang tahu, kamera smartphone bisa menghasilkan foto yang bagus, bahkan sulit dibedakan dengan hasil dari kamera canggih. Namun masih banyak yang gagap menggunakan smartphone untuk memptret agar hasilnya memuaskan.
Saat ini, rata-rata kamera smartphone memiliki resolusi yang relatif tinggi, bahkan lebih tinggi dari 4023 x 3024 piksel sehingga peluang untuk menghasilkan foto-foto dengan kualitas yang baik cukup besar.
Namun harus diingat, resolusi tinggi itu tentu tidak akan ada artinya jika Anda tidak melengkapi diri dengan pengetahuan tentang komposisi dan teknik fotografi yang baik.
Jika Anda serius menjadi fotografer dengan “bersenjatakan” smartphone, belajarlah dasar-dasar dalam komposisi foto, seperti golden ratio, golden triangles dan sebagainya.
Pengetahuan tentang kaidah-kaidah komposisi ini akan sangat membantu membuat foto yang lebih “rapi” dan terlihat lebih kuat. Berikut tips praktis untuk memaksimalkan hasil foto dengan kamera smartphone.
Sebelum melakukan pemotretan, pastikan lensa kamera smartphone dalam kondisi bersih. Sebaik apapun kita memotret dan sebagus apapun objek yang difoto, tapi jika lensa kotor maka hasilnya pastilah jelek.
Rejang Dancers karya I Wayan Sumatika
Mengingat handphone kita lama berada di kantong, maka kotoran lama-kelamaan akan menempel di lensa kamera. Oleh karena itu, sempatkanlah membersihkan lensa dari kotoran sebelum memotret. Gunakan kain lembut untuk membersihkannya. Jika terkena minyak, gunakan cairan pembersih LCD atau kacamata.
Tak kalah pentingnya, kenali waktu jeda shutter. Kamera smartphone memiliki waktu jeda antara saat kita memencet dan saat kamera mulai mengambil foto. Dalam ranah fotografi, kondisi ini disebut shutter lag.
Tidak seperti kamera DSLR yang mampu secepat kilat mengambil foto setelah kita memencet shutter, smartphone umumnya lumayan lelet. Kenali waktu jeda ini dengan baik supaya tangan kita tetap tenang sesaat setelah menekan shutter.
Hindari Menggunakan Zoom
Yang harus diingat, jangan sekali-kali menggunakan zoom. Biasanya, lensa di kamera smartphone memilik panjang focal atau focal lenght 25-28 mm yang dalam ranah fotografi dikenal sebagai lensa sudut lebar. Itulah yang menyebabkan objek menjadi terlihat lebih kecil dibandingkan sebenarnya.
Derap Makepung karya I Wayan Sumatika
Melihat kenyataan ini, anda sering tergoda untuk melakukan pinch to zoom agar objek terlihat lebih besar. Hindarilah menggunakan zoom, karena zooming secara digital seperti ini layaknya anda melakukan cropping foto di komputer. Hasilnya, resolusi foto menjadi turun dan terpotong.
Semakin dahsyat kita melakukan zoom, maka makin besar pula degradasi resolusi foto. Jadi, berusahalah untuk memotret dengan jarak sedekat mungkin dengan objek sehingga tidak perlu melakukan zooming.
Kadal Ekor Rumput karya I Wayan Sumatika
Tak kalah pentingnya, selalu gunakan fasilitas resolusi paling tinggi yang ada pada smartphone. Semakin tinggi resolusi, maka semakin tinggi kualitasnya.
Untuk mendapatkan foto yang tajam, saat menekan shutter kamera, tangan tidak boleh bergetar atau terguncang.
Hal ini juga berlaku mutlak saat anda memotret dengan smartphone. Semakin stabil kamera semakin bagus dan tajam foto kita. Jadi, usahakan agar tangan tidak bergetar saat mengambil foto. Jika perlu, manfaatkanlah benda yang lebih stabil di sekitar anda sebagai sandaran.
Misalnya, meja dan tembok untuk membantu kestabilan tangan. Bahkan bila perlu, pergunakan tripod khusus untuk handphone.
Happiness karya I Made Yasa Winangun
Saat melakukan pemotretan, sebisa mungkin manfaatkanlah cahaya alami yang ada di sekitar untuk memastikan cahaya yang menerangi objek foto mencukupi.
Dengan begitu, Anda tetap berpeluang mendapat foto yang tajam dan jelas. Pastikan juga Anda memahami dari mana cahaya berasal untuk menghindar dari masalah-masalah seperti backlight. Selamat berkreativitas dengan kamera smartphone![T]
- BACA esai dan tips fotografi dari penulis WAYAN SUMATIKA