BELAJAR bisa dilakukan dimana saja. Melalui kontak langsung atau melalui kontak tidak langsung. Dari guru atau melalui alam. Di masa COVID 19 saat jarak dekat atau bertemu langsung menjadi suatu risiko terkena penyakit, maka pembelajaran online menjadi pilihan dengan segala tantangannya. Ada beberapa hal yang menarik yaitu istilah hybrid learning atau blend learning. Hybrid learning merupakan kombinasi instruksi melalui face to face serta instruksi melalui bantuan komputer (O’Byrne & Kristine, 2015; Fauzan, 2017).
Tujuannya adalah untuk membantu guru mencapai apa yang menjadi targetnya setiap hari-masing-masing siswa memahami dan bisa mencapai kemampuan pendidikan tertingginya (Powell, Rabbitt & Kennedy, 2014). Ada 6 model dari hybrid learning : F2F, rotasi, flex, online lab, Self-blend, dan online. Hal ini sesuai dengan pendapat Mason (1994) yang berpendapat bahwa pendidikan kedepan ditentukan juga oleh jaringan informasi maupun di dalam kelas ( Fauzan, 2017).
Kelebihan Hybrid learning :
- Modifikasi/manipulasi dari waktu, ruang, dan tempat untuk meningkatkan belajar dan mengajar.
- Asinkronis dan sinkronis proses belajar. Asinkronis (tidak real time) dan sinkronis (real time) sehingga memudahkan siswa dalam mengakses materi pembelajaran.
- Fleksibel
- Memungkinkan pelacakan, absensi, dan administrasi nilai dilakukan secara otomatis. Penelitian Hanifah (2013) dengan menggunakan hybrid learning terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar.
Kekurangan Hybrid learning:
- Dengan sistem online ada bagian yang tidak memungkinkan interaksi langsung maupun pengawasan langsung
- Pembiayaan untuk membeli kuota internet
- Guru harus mengikuti training penggunaan media online pembelajaran serta time managemen pada asinkon tipe learning
- Perencanaan guru kemungkinan lebih panjang
Berdasarkan penelitian meta analisis hybrid learning menunjukkan bahwa metode ini dapat meningkatkan pencapaian belajar anak (Yasar Kazu, Ibrahim; Yalcin, Cemre, 2022). Penelitian lain menunjukkan bahwa secara signifikan pada siswa sains juga menunjukkan terjadi peningkatan nilai post test pada anak dan efektivitasnya (Nisteen, 2016).
Penelitian menarik dilakukan oleh Mugenyi et al, 2017, menunjukkan bahwa sebanyak 33,6% responden memilih pembelajaran face to face setiap akhir bulannya per semester atau di awal semester 27.7%. Selain itu, dari penelitian menunjukkan bahwa motivasi intrinsik menjadi 83.7% jika dikombinasikan Face to face dan online. Yuk !
Daftar Pustaka
O’Byrne, W Ian & Pytash, Kristine E. Hybrid and Blended Learning Modifying Pedagogy Across Part, Time, and Place. Journal of Adolescent & Adult Literacy 59 (2) September/October 2015
Arifin, Fauzan. Hybrid Learning sebagai Alternatif Model Pembelajaran dalam Seminar Nasional Profesionalisme Guru di Era Digital. UIN Syarf Hidayatullah Jakarta, 2017.
Yasar Kazu, Ibrahim; Yalcin, Cemre. Investigation of the Effectiveness of Hybrid Learning on Academic Achiehment: A Meta-Analysis Study. International Journal of Progressive Education, Vol 18 Number 1. 2022).
Thamrin; Hutasuhut, Saidun; Aditia, Reza; Putri, Fauziyah Riyan. The Effectiveness of the Hybrid Learning Materials with the Application of Problem Based Learning Model (Hybryd-PBL) to Improve Learning Outcomes during the COVID-19 Pandemic. International Journal of Recent Eductional Research Vol. 3, No 1, January 2022
Saleh, Nisteen. The Effectiveness of Blended Learning in Improving Students Achievement in Third Grades Science in Bani Kenana. Journal of Education and Practice, Vol 7, No 35, 2016.
Kintu, Mugenyi; Zhu, Chang; Kagambe, Edmond. Blended Learning Effectiveness: the relationship between student characteristics, design features and outcomes. International Jpournal of Educational Technology in Higher Education (2017) 14: 7