YAYASAN ANIADI ART berhasil memberi cinta kasih kepada warga Belanda di Panti Jompo Zonnehoeve Kota Hilversum, Sabtu (5/8/2023) lalu. Pemberian cinta kasih itu diberikan dalam bentuk hiburan segar Man Kenyung—tokoh dalam GAMUT (Gamelan Mulut) yang dimainkan oleh I Made Wardana.
Maka tidak mengherankan, jika warga Belanda yang sudah uzur itu sangat antusias menyaksikan tari-tarian Indonesia seperti Jaipong dan Gamelan mulut.
Penonton diajak ikut menari sehingga keakraban terjalin erat dan hanyut dalam alunan melodi nusantara. Sedangkan para penari adalah anggota tetap yayasan yang sebagian besar adalah warga Indonesia.
Sekadar informasi, Yayasan Aniadi Art adalah sebuah yayasan sosial yang bergerak dalam upaya pelestarian, promosi budaya nusantara, yang dipimpin oleh warga Bali asal Kubutambahan, Ni Made Aniadi, yang beralamat di Bilthoven Utrecht, Belanda.
Yayasan ini sangat aktif mengikuti berbagai kegiatan sosial dan juga melakukan pertunjukan tari tradisional dan inovasi tari-tarian Indonesia.
Perkenalan Yayasan Aniadi Art dengan seniman Gamut I Made Wardana membuat aktifitas yayasan ini lebih bervariasi, beragam. Seperti beberapa kegiatan yang dilakukan dalam beberapa hari lalu, misalnya. Seperti pertunjukan tarian Indonesia dan topeng GAMUT pada Pasar Malam Istimewa di Steenwijk Belanda, 31 Juli 2023.
Juga Workshop Bleganjur Janger dan GAMUT pada tanggal 6 Agustus 2023 di kota Utrecht lalu. Kemudian pertunjukan berikutnya adalah Pasar Malam Istimewa dari tanggal 8-10 September 2023 yang akan datang di Kota Goes, Belanda.
Menurut Ni Made Aniadi, upaya yang dilakukan selama puluhan tahun bersama anak dan suaminya telah membawa energi baru dalam hidupnya. “Semakin sayang, dan cinta kebudayaan Indonesia, terutama Bali, yang tidak pernah dilupakan. Walau kami berada di Belanda, hati kami adalah Bali Indonesia,” ujarnya.
Ni Made Aniadi dan Johan (suami), pemilik Yayasan Seni Aniadi Art / Foto: Ist
Sementara itu, Seniman Gamut (Gamelan Mulut) yang melakukan perjalanan budaya Gamut Europe Tour sangat mengapresiasi Yayasan Aniadi Art karena telah ikut mendukung dan menyeponsori pertunjukan selama berada di Utrecht, Belanda.
Wardana mengungkapkan, tiga kegiatan budaya yang dilakukan di Utrecht sangat sukses. “Penonton begitu senang dengan tokoh Nyoman Kenyung yang sangat menggoda publik di setiap pertunjukan,” katanya.
Dalam rangkaian tour Eropa selama 2,5 bulan, Gamelan Mulut ini didukung oleh berbagai pihak, baik perseorangan maupun kelompok (institusi), di antaranya Family Van Haarten Belanda, Aniadi Art Belanda, Saling Asah Belgia, KBRI Brussel, Kemendikbud, BPR Kanti Batubulan, Koperasi Sedana Graha Pegok Sesetan dan LPD Sesetan.[T][Jas/*]