KEBERHASILAN proses pembelajaran sangat ditentukan oleh learning ownership ( LO) siswa. Sebab LO menjadi kunci keberhasilan pembelajaran. Siswa yang rendah LO-nya akan mengalami kendala dalam pembelajaran. Sebaik apapun lesson plan yang disusun, jika LO siswa rendah, capaian pembelajaran (CP) tidak akan tercapai sesuai dengan harapan.
LO mencakup lima komponen utama: motivasi dan keterlibatan, orientasi tujuan dan pengarahan diri, efikasi diri dan kepercayaan diri, metakognisi dan pemantauan diri, serta ketekunan.
Paradigma pendidikan Student Centered Larning (SCL) yang mengarahkan siswa aktif dalam proses pembelajaran, mendudukkan Guru dalam pembelajaran sebagai fasilitator. Paradigma SCL akan berhasil terimplementasi dalam pembelajaran apabila LO siswa tumbuh dalam diri siswa. Tugas gurulah untuk menumbuhkan LO murid.
LO sangat penting ditumbuhkan pada diri siswa. Guru dan orang tua mempunyai peran yang sangat penting dalam menumbuhkan LO-nya. Diharapkan siswa dengan sendirinya dapat menumbuhkannya. Ibarat pembelajaran itu sebuah perjalanan, siswa diberikan otonomi untuk menempuh perjalanan itu untuk mencapai CP. Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan guru untuk menumbuhkan LO.
Melibatkan siswa dalam penyusunan lesson plan
Ini penting dilakukan untuk mengakomodasi kebutuhan siswa dalam pembelajaran. Kebutuhan siswa dalam pembelajaran tidaklah sama.
Pelibatan siswa dalam menyusun lesson plan untuk mengetahui kebutuhan belajar siswa. Guru dapat merancang pembelajaran berdiferensiasi sehingga kebutuhan masing-masing siswa dapat terakomodasi.
Berikan pilihan kepada siswa
Cara lain untuk meningkatkan LO adalah dengan memberikan pilihan kepada siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Cara belajar siswa tidaklah sama. Ada siswa dalam menyerap pembelajaran dengan cara visual, auditori, dan kinestetik.
Cara belajar berbeda ini hendaknya diperhatikan oleh guru sehingga siswa merasa senang dalam mengikuti pembelajaran karena siswa dapat terlibat dalam pembelajaran dengan caranya sendiri.
Berikan siswa kesempatan untuk berdiskusi dan presentasi
Dalam diskusi, siswa diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya dan memberikan setiap siswa memimpin diskusi. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan rasa percaya diri siswa dalam berbicara di depan teman-temannya.
Memberikan kesempatan siswa untuk melakukan presentasi merupakan cara menumbuhkan kepercayaan diri siswa. Siswa diberikan kesempatan untuk menyampaikan buah pikirannya di depan teman-temannya.
Melibatkan siswa dalam refleksi pembelajaran
Refleksi pembelajaran sangat penting dilakukan untuk mengetahui kendala yang dialami dalam pembelajaran. Apakah metode yang diimplementasikan efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran atau tidak. Siswa diberikan kesempatan untuk melakukan refleksi untuk mengetahui apakah kebutuhan siswa sudah terakomodasi dalam pembelajaran. Refleksi ini dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran berikutnya.
Gunakan strategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatif adalah cara untuk meningkatkan LO siswa di kelas. Strategi ini melibatkan siswa bekerja sama dalam kelompok kecil untuk menyelesaikan tugas atau memecahkan masalah.
Pembelajaran kooperatif dapat membantu siswa untuk meningkatkan interaksi di antara mereka. Mereka dapat saling membantu dalam pembelajaran sehingga siswa yang mempunyai kemampuan yang baik dapat melakukan pendampingan kepada temanya yang mempunyai kemampuan kurang baik.
Kelima hal tersebut jika dimplementasikan dalam pembelajaran, CP pasti tercapai. LO siswa perlu ditumbuhkan untuk menciptakan suasana kelas yang aktif interaktif. Siswa terlibat aktif interaktif dalam pembelajaran karena kebutuhan siswa terakomodasi dalam proses pembelajaran.[T]