10 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Merayakan Cinta Merayakan Kehidupan: Mendengar Bagaimana Puisi Bekerja | Catatan Tatkala May May May 2023

Musti AriantinibyMusti Ariantini
June 7, 2023
inKhas
Merayakan Cinta Merayakan Kehidupan: Mendengar Bagaimana Puisi Bekerja | Catatan Tatkala May May May 2023

Made Adnyana Ole dan Kadek Sonia Piscayanti sedang membacakan puisi | Foto: Dok. Tatkala.co

CINTA HENDAKNYA dirawat dan hidup mesti dirayakan dengan cara yang diinginkan, salah satunya dengan bermain kata dalam sebuah sajak cinta.

Bulan Mei seakan membawa semarak cinta, khususnya pada Minggu, 21 Mei 2023, malam. Sedari pukul 18.00 wita, banyak orang sudah memenuhi kursi-kursi kosong di Rumah Belajar Komunitas Mahima, Jl. Pantai Indah III, No. 46, Singaraja, untuk merayakan cinta dan kehidupan

“Hari ini acara yang sangat spesial”, barangkali kata-kata tersebut terpatri dalam benak semua orang yang hadir—bahkan beberapa dari mereka memboyong serta keluarganya.

Tepat pada hari Minggu ketiga bulan Juni—yang menjadi akhir sesi III Tatkala May May May 2023—diadakan pembacaan puisi oleh sepasang suami istri yang mengabdikan hidupnya pada sastra dan memaknai cinta dengan sebait kata dalam sajak sebuah puisi.

Made Adnyana Ole dan Kadek Sonia Piscayanti saat membaca puisi / Foto: Dok. Tatkala.co

Semua orang menanti-nantikan momen langka tersebut, suasana hiruk-pikuk melukis kebahagian pada setiap wajah pengunjung; bercengkrama dengan kawan lama membahas sastra, kehidupan, bahkan kegelisahan dunia.

Ketika jam menunjukan pukul 18.50an, bunyi setapak kaki dari lantai dua mengalihkan fokus semua orang.

Terlihat seorang wanita cantik dengan dress hitam yang membalut tubuhnya, dan make-up tipis yang menyapu wajahnya, tersenyum menyambut para penonton. Di sampingnya, berdiri seorang laki-laki yang juga mengenakan kemeja hitam, terlihat rapi dan cukup formal.

Pasangan tersebut berbaur dengan pengunjung dan bersenda gurau, hingga sambutan MC yang menandakan bahwa acara akan segera dimulai.

Membacakan empat puisi

Kadek Sonia Piscayanti dan Made Adnyana Ole berdiri menghadap penonton, di tangannya masing-masing terselip beberapa potong kertas yang berisi bait-bait puisi kehidupan mereka, buah karya sastrawan-sastrawan besar dunia.

Pasangan suami-istri itu membacakan puisi pertama yang bertajuk Titik Mula Puisi karya dari Octavio Paz—seorang penulis, penyair dan diplomat dari Meksiko. Ia mendapatkan Penghargaan Internasional Neustadt Kesusastraan pada tahun 1982 dan Penghargaan Nobel Kesusastraan pada tahun 1990—diterjemahkan oleh Frans Nadjira, seniman sekaligus sastrawan Indonesia.

Barangkali puisi Titik Mulai Puisi sangat diskuai oleh pasangan tersebut, bahkan sebelumnya, di tahun 2020, Kadek Sonia Piscayanti dan Made Adnyana Ole juga pernah membacakan puisi tersebut, yang diunggah pada akun Facebook So Literacy.

“ini puisi kesukaan kami, puisi ini mempertemukan dan menjalin cinta kami. Dulu saya belajar menulis puisi dari Ole (suami saya),” ujar Sonia Piscayanti, sebelum memulai membacakan puisi.

Kala bait-bait puisi mulai dibacakan oleh pasangan tersebut, semua orang bungkam, suasana hening dan seluruh indra penonton hanya berfokus pada satu titik: sepasang suami istri yang menghayati setiap bait sajak puisi tersebut.

Barangkali, Titik Mula Puisi menyampaikan pesan yang sangat dalam, yang menyatakan bahwa: di mana puisi ada, maka cinta akan terwujud.

Lembar demi lembar halaman digulir, hingga sampai pada puisi kedua yang bertajuk Soneta Cinta XVII—terjemahan dari One Hundred Love Soneta: XVII—karya Pablo Neruda (sastrawan Chili yang memiliki nama asli Ricardo Eliecer Neftalí Reyes Basoalto).

Neruda dikenal dengan sebutan penyair terbesar abad ke-20 dalam bahasa apapun dan dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Sastra pada tahun 1971. Puisi Soneta Cinta diterjemahkan oleh Mark Eisner dari The Essential Neruda.

Berlanjut ke puisi yang ketiga, kali ini karya dari Made Adnyana Ole—Pimred Tatkala.co sastrawan, sekaligus kekasih Sonia Piscayanti—yang bertajuk Berkebun Dalam Rumah.

Puisi tersebut dibacakan dengan menggebu, binar mata pasangan tersebut terasa sangat hangat, dan tentu saja, penonton bisa merasakan jiwa dari puisi yang dibacakan tersebut.

Dari puisi tersebut bisa tergambar bagaimana kehidupan berumah tangga yang sesungguhnya, dari bait-bait sajak tersebut tercecap pedas, manis, asin, pahit dan kecutnya hidup berumah tangga. Bagaimana memadamkan ego, merawat luka, dan saling menjaga.

Setelah puisi ketiga usai dibacakan, terjadi jeda sejenak. “Puisi selanjutnya akan kami bacakan setelah sedikit jeda, karena puisi terakhir membutuhkan energi yang sangat besar,” terang Sonia Piscayanti.

Selama jeda, di selingi dengan penampilan musikalisasi puisi karya Made Adnyana Ole yang telah terbit dalam buku kumpulan puisi Dongeng Dari Utara (2014), yaitu puisi bertajuk Interior Danau dan Dewi Padi, yang dibawakan oleh Wah Surya dan Mila Romana, dari Komunitas Mahima.

Wah Surya dan Mila Romana saat mementaskan musikalisasi Interior Danau dan Dewi Padi / Foto: Dok. Tatkala.co

Seusai musikalisasi puisi tersebut, Sonia Piscayanti dan Made Adnyana Ole menyambung kembali penampilan yang sempat terjeda, dengan membawakan puisi Rick Dari Corona karya W.S. Rendra—penyair, dramawan, pemeran dan sutradara teater berkebangsaan Indonesia, yang telah mendirikan bengkel teater di Yogyakarta pada tahun 1967.

Diawali dengan pembacaan judul hingga bait demi bait puisi, semua fokus penonton terkunci pada pasangan maniak sastra tersebut (Made Adnyana Ole dan Kadek Sonia Piscayanti).

Sesekali penonton menahan napas, kala sajak-sajak puisi tersebut dibacakan dengan menggebu dan nada suara yang sangat tinggi. Bahkan sesekali tenaga pasangan tersebut terlihat terkuras, namun tak mengurangi sedikitpun jiwa dari puisi yang dibacakan.

Ketika puisi tersebut telah mencapai bagian akhir, riuh tepuk tangan, cuitan-cuitan haru dan terkesima dari para penonton, membuat malam menjadi semakin semarak. “Begini kalo ahlinya sudah turun tangan langsung,” cuitan dari salah satu penonton.

Barangkali yang dimaksud oleh penonton tersebut yaitu seperti ini penampilan dari ahli puisi ketika membawakan sebuah sajak-sajak puisi. Menghidupkan jiwa yang terkungkung dari beberapa kata yang tertaut menjadi sebuah sajak.

Puisi favorit

Sonia Piscayanti mengaku, bahwa puisi-puisi yang bacakan adalah puisi-puisi favorit mereka—dia dan Made Adnyana Ole. “Bahkan pembacaannya pun kami susun sedemikian rupa, dari puisi apa yang kami gunakan sebagai pembukan hingga penutup,” ujarnya.

Menurut Sonia, puisi Rick Dari Corona karya W.S. Rendra, menjadi puisi yang relate dengan suaminya—menurtnya Rick seperti Ole. “Padahal, puisi ini tercipta dari kegelisahan Rendra terhadap kehidupan dunia malam di Amerika,” papar Sonia Piscayanti dengan tersenyum hangat kepada para penonton.

Made Adnyana Ole, Kadek Sonia Piscayanti, dan Yahya Umar (moderator) saat sesi diskusi / Foto: Dok. Tatkala.co

Sementara itu, Ole mengaku bahwa dalam hal membaca puisi, dirinya tak sebagus seperti menulis puisi. “Saya tidak terlalu bagus dalam membaca puisi dan saya membacakan puisi karya orang lain, supaya kalian (penonton) tahu, seperti apa puisi yang bagus,” imbuhnya dengan tertawa.

Dari penampilan pasangan tersebut kita bisa melihat bahwa sehebat itu kata-kata dalam menumbuh atau merawat cinta untuk merayakan kehidupan.

Dengan begitu, perayaan cinta pada malam tersebut berakhir dengan tepuk tangan riuh penonton, dan sudut pandang baru untuk merayakan cinta sangat bisa dengan satu-dua bait puisi.

Tentu saja, puisi tidak sesederhana susunan kata yang dibuat dengan indah, namun ada jiwa yang merawat kehidupan di baliknya. Selamat merayakan cinta dan merayakan kehidupan. Dari pasangan suami-istri ini, kita mendengar bagaimana puisi bekerja.[T]

Cerita Tokoh Bukan Fiksi: Dari Juru Parkir Sampai Petugas Air, dari Sopir Ambulance Sampai Petugas Perbaikan Penerang Jalan | Catatan Tatkala May May May 2023
Pers Kampus Hari Ini: Wadah Berpikir Kritis, tapi Darurat Perlindungan! | Catatan Tatkala May May May 2023
Seni Foto Jurnalistik Olahraga ala Dicky Bisinglasi | Catatan Tatkala May May May 2023
Tags: musikalisasi puisiPuisisastraTatkala May May May
Previous Post

Perempuan Bali dalam Politik, Penting Tidak?

Next Post

Literasi Dasar: Hubungan Abadi Antara Manusia dan Pengetahuan, Konstruksi dan Konsumsi

Musti Ariantini

Musti Ariantini

Admin tatkala.co

Next Post
Literasi Dasar: Hubungan Abadi Antara Manusia dan Pengetahuan, Konstruksi dan Konsumsi

Literasi Dasar: Hubungan Abadi Antara Manusia dan Pengetahuan, Konstruksi dan Konsumsi

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Komunikasi Egaliter di Era Predator Citra

by Petrus Imam Prawoto Jati
June 10, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

SIDANG pembaca yang budiman, akhirnya kita mengalami hidup di zaman sekarang ini, zaman paling komunikatif dalam sejarah manusia. Tapi anehnya,...

Read more

Promosi Produk Wisata Manipulatif, Bisa Saja

by Chusmeru
June 9, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

PERSAINGAN dalam industri pariwisata kian ketat. Bukan hanya di Tanah Air, namun juga di berbagai belahan dunia. Oleh karenanya, berbagai...

Read more

Sastrawan Harus Miskin: Panduan Praktis Menyalahkan Negara (dan Sedikit Menyindir Masyarakat)

by Pry S.
June 8, 2025
0
Sastrawan Harus Miskin: Panduan Praktis Menyalahkan Negara (dan Sedikit Menyindir Masyarakat)

AKHIR Mei kemarin, Kompas menerbitkan sebuah feature bertajuk ‘Sastrawan Tak Bisa Menggantungkan Hidup pada Sastra.’ Liputan ini dibuka dengan narasi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
New Balance Sneakers Store di Indonesia Terpercaya
Gaya

New Balance Sneakers Store di Indonesia Terpercaya

SAAT ini sneakers bukan lagi sekadar kebutuhan untuk melindungi kaki saja melainkan telah berkembang jadi bagian penting dari gaya hidup....

by tatkala
June 9, 2025
I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi
Persona

I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi

ISU apakah sastrawan di Indonesia bisa hidup dari sastra belakangan ini hangat diperbincangkan. Bermula dari laporan sebuah media besar yang...

by Angga Wijaya
June 8, 2025
Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025

AWALNYA, niat saya datang ke Ubud Food Festival 2025 sederhana saja, yaitu bertemu teman-teman lama yangsaya tahu akan ada di...

by Julio Saputra
June 7, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co