9 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Perayaan Nyepi di (Kota Budaya) Surakarta: Berbeda dan Meriah

I Dewa Gede YogabyI Dewa Gede Yoga
March 21, 2023
inKhas
Perayaan Nyepi di (Kota Budaya) Surakarta: Berbeda dan Meriah

Perayaan Hari Raya Nyepi di Surakarta | Dok. Gede Yoga

SAYA INGIN BERBAGI sedikit cerita. Tahun ini saya merayakan Nyepi jauh dari tanah kelahiran saya di Banjar Kebon, Susut, Bangli. Saya merayakan Nyepi tahun ini (Saka 1945/2023 Masehi) di tanah Jawa, tepatnya di Kota Surakarta. Tentu, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, Nyepi kali ini memang terasa beberda.

Sebelum lebih jauh bercerita perihal perayaan Nyepi, sekadar informasi, Kota Surakarta memang dijuluki sebagai kota budaya. Hal ini mengindikasikan bahwa di kota ini terdapat pelbagai tradisi dan kebudayaan yang diperhatikan dan hidup berdampingan bersama-sama masyarakat.

Sebagai kota budaya, Surakarta, hal-hal yang berbau budaya pada dasarnya menjadi satu-satunya sumber potensi yang lebih dominan daripada potensi lainnya. Adapun pelbagai kebudayaan yang dimiliki kota ini ialah batik, keris, wayang, dan gamelan. Kebudayaan yang dimiliki Surakarta begitu khas dibandingan dengan kota/daerah lainnya yang ada di Indonesia.

Mendapat fasilitas pemerintah untuk pertama kalinya

Kita kembali kepada bahasan awal. Nyepi bagi umat Hindu Bali dimaknai sebagai peringatan tahun baru Saka yang datangnya setiap setahun sekali. Sebagai mayoritas, sudah barang tentu Nyepi di Bali mendapat perhatian dan dirayakan dengan gegap-gempita. Tetapi, bagaimana kalau Nyepi di kota lain—yang umat Hindu di sana sebagai minoritas?

Perayaan Nyepi di luar Bali tentu jauh berbeda dengan suasana di Bali. Tetapi, meskipun berbeda, seperti di Surakarta, misalnya, Nyepi tetap menjadi perhatian pemimpinnya. Padahal, awalnya saya mengira perayaan Nyepi di Kota Surakarta tidak mendapat perhatian atau ruang khusus oleh pemerintah daerah, mengingat umat Hindu di kota ini menjadi umat minoritas.

Saya salah. Di Kota Surakarta perayaan serangkaian Hari Raya Nyepi mendapat ruang—bahkan untuk menampilkan kebudayaan-kebudayaan yang bernapaskan Hindu Bali.

Hal ini tak lepas dari kepemimpinan putra Jokowi, Gibran Rakabuming, yang bertindak sebagai Wali Kota Solo. Gibran memberikan angin segar bagi umat Hindu yang ada di Kota Surakarta.

Sekadar mengutip dari wawancara yang dilakukan media-media lokal Surakarta, Mas Wali menegaskan bahwa perayaan Nyepi tahun ini di Kota Surakarta dilaksanakan dengan menampilkan pernak-pernik Nyepi pada umumnya di Bali.

Dalam memeriahkan Hari Raya Nyepi tahun Saka 1945, umat Hindu Surakarta diberikan tempat di sekitaran Plaza Balaikota—yang mana sebagai pusat Kota Surakarta. Hal ini menjadi sejarah baru bagi umat Hindu di Surakarta sebab sebagaimana telah dipaparkan di atas, perayaan Nyepi tahun ini begitu spesial karena mendapat ruang untuk berekspresi—untuk pertama kalinya—di kota ini.

Kirab Nyepi bareng Mas Wali

Suasana hari raya Nyepi di Kota Surakarta sudah terasa 2 minggu sebelumnya, tepatnya tanggal 8-9 Maret 2023, saat di WhatsApp Grup KMHDI Solo Raya terselip informasi untuk melakukan kegiatan pembuatan penjor dan memasang pernak-pernik lainnya, seperti pemasangan kain poleng di pohon-pohon yang berada di Plaza Balaikota.

Pemasangan kain poleng di pohon beringin Plaza Balikota

Dalam kegiatan ini, anggota banjar dari Solo Timur, Solo Tengah, dan Solo Barat begitu antusias mempersiapkan semuanya. Penjor-penjor yang telah selesai dibuat dipasang dan dijejer di pinggir jalan sekitaran Plaza Balaikota.

Singkat cerita, tepatnya tanggal 18 Maret 2023, perayaan menyambut Hari Raya Nyepi dimulai.

Penjor-penjor di sepanjang jalan di Kota Surakarta

Pukul 08:00 WIB umat Hindu sudah berkumpul di Plaza Balaikota untuk mempersiapkan rangkaian acara kirab. Tepat pukul 15:30 WIB, acara kirab dimulai. Rutenya, dari pintu Plaza Balaikota terus menyusuri Jl. Jend. Sudirman dan kembali lagi ke titik semula.

Acara kirab dimulai dari iringan Mas Wali didampingi oleh para Pinandita menyuarakan bajra, lalu ibu-ibu membawa canang sari, arak-arakan ogoh-ogoh (dari KMHD Yogyakarta, Klaten, PHDI Gunung Kidul, dan Boyolali), penampilan barong, penampilan baleganjur (KMHD Yogyakarta, Klaten, PHDI Gunung kidul, Boyolali), dan yang lebih istimewa lagi, penampilan baleganjur dari Kabupaten Jembrana, Bali, turut hadir memeriahkan penyambutan Hari Raya Nyepi di Kota Surakarta.

Seketika suasana jalanan depan Balaikota berubah seperti suasana jalanan di Bali ketika Hari Raya Nyepi tiba. Para penonton rela berdesak-desakan demi melihat ogoh-ogoh dan iring-iringan lainnya di jalanan itu.

Penonton yang hadir tidak hanya dari kalangan Hindu saja, namun tampaknya masyarakat Surakarta non-Hindu juga turut menikmati acara kirab sore itu. Mereka yang datang ke Balaikota tidak hanya dari golongan tua namun juga banyak dari golongan muda bahkan anak-anak.

Mereka tidak hanya menikmati secara langsung, tak sedikit yang mengabadikan dirinya lewat foto-foto bersama ogoh-ogoh, barong, dan aktor-aktor dalam pementasan sore itu. Acara kirab sore itu pun selesai, selanjutnya acara penampilan di panggung terbuka depan Balaikota dimulai setelah maghrib.

Pentas seni perayaan Nyepi

Penampilan gebyar Nyepi Saka 1945/2023 di panggung pun dimulai. Tampak para penonton depan panggung sudah ramai dan duduk dengan rapi untuk menyaksikan penampilan tari-tarian dan sejenisnya.

Acara pembuka malam itu dimulai dari penampilan Tari Gambyong duta dari Kabupaten Sragen, Tari Janger, lalu Kidung-Kidung Jawa dari Pasraman Indraprastha, Tari Rejang Renteng dari WHDI (Wanita Hindu Dharma Indonesia), Tari Gambyong dari ASN dan Penyuluh Solo, Tari Gabor asuhan dari Ibu Ketut Saba, Tari Gebyar Hayuning Ghendis dari STHD Klaten, Tari Sekar Jagat dari KMHDI Surakarta, Tarian Barong Ket & Rangda, dan Fragmentari Baleganjur dari Kabupaten Jembrana, Bali.

Semua yang tampil di atas panggung begitu enerjik dan dengan penuh semangat memberikan hiburan yang terbaik untuk penonton. Malam itu, perayaan di Kota Surakarta sungguh luar biasa. Nuansa Bali-nya sangat kental.

Hal itu diperkuat dengan penampilan-penampilan khas kebudayaan Bali, orang-orang yang turut andil dalam acara itu memakai udeng dan kamen bagi laki-laki, dan perempuan memakai kebaya dengan eloknya. Malam itu Surakarta menjadi Bali dalam beberapa jam. Surakarta yang indah.

Seperti yang telah saya sampaikan di awal tulisan, bahwa Kota Surakarta memang dikenal di tanah Jawa sebagai ikon kota budaya. Bagi saya, ikon ini bukan hanya sekadar nama julukan semata, tetapi memang faktanya kota ini masih menjaga dan melestarikan kebudayaan-kebudayaan yang ada sejak dulu.

Nah, julukan sebagai kota budaya rasanya tidak lengkap ketika hanya memberikan ruang berekspresi untuk umat mayoritas saja, namun umat minoritas juga perlu mendapatkan ruang sebagaimana umat mayoritas rasakan.

Pendek kata, sebagai kota budaya, sudah benar Surakarta memberikan kami fasilitas melalui “Gebyar Nyepi Tahun Baru Saka 1945/2023”. Sebagai umat Hindu, kami mengucapkan banyak terima kasih karena sudah diberi ruang untuk merayakan menyambut datangnya Nyepi lewat penampilan-penampilan khas Hindu Bali.

Dan dengan begitu, hal ini juga menjadi legitimasi bahwa kota ini memang pantas mendapatkan julukan sebagai kota budaya di Indonesia.

SAMPAI JUMPA KEMBALI NYEPI TAHUN DEPAN SAKA 1946 DI SURAKARTA (SOLO THE SPIRIT OF JAVA).[T]

Jaringan Internet dan IPTV di Bali Dipastikan Mati Saat Hari Raya Nyepi
Pecalang dan Banser NU Siap Mengamankan Nyepi di Buleleng
“Desa Les Ngembak Festival”, Memaknai Ngembak Geni Nyepi Secara Lebih Luas
Tags: BudayaBudaya BaliHari Raya Nyepitari bali
Previous Post

BERKABUNG DI BALI

Next Post

Lihadnyana: Jadikan Nyepi Sebagai Momentum Refleksi Diri

I Dewa Gede Yoga

I Dewa Gede Yoga

Kelahiran Bangli, alumni jurusan sosiologi Undiksha Singaraja tahun 2022

Next Post
Lihadnyana: Jadikan Nyepi Sebagai Momentum Refleksi Diri

Lihadnyana: Jadikan Nyepi Sebagai Momentum Refleksi Diri

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

ORANG BALI AKAN LAHIR KEMBALI DI BALI?

by Sugi Lanus
May 8, 2025
0
PANTANGAN MENGKONSUMSI ALKOHOL DALAM HINDU

— Catatan Harian Sugi Lanus, 8 Mei 2025 ORANG Bali percaya bahkan melakoni keyakinan bahwa nenek-kakek buyut moyang lahir kembali...

Read more

Di Balik Embun dan Senjakala Pertanian Bali: Dilema Generasi dan Jejak Penanam Terakhir

by Teguh Wahyu Pranata,
May 7, 2025
0
Di Balik Embun dan Senjakala Pertanian Bali: Dilema Generasi dan Jejak Penanam Terakhir

PAGI-pagi sekali, pada pertengahan April menjelang Hari Raya Galungan, saya bersama Bapak dan Paman melakukan sesuatu yang bagi saya sangat...

Read more

HINDU MEMBACA KALIMAT SYAHADAT

by Sugi Lanus
May 7, 2025
0
HINDU MEMBACA KALIMAT SYAHADAT

— Catatan Harian Sugi Lanus, 18-19 Juni 2011 SAYA mendapat kesempatan tak terduga membaca lontar koleksi keluarga warga Sasak Daya (Utara) di perbatasan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co