12 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tentang Memilih Tulisan yang Tak Pernah Mudah

Ikrom F.byIkrom F.
February 22, 2023
inEsai
Tentang Memilih Tulisan yang Tak Pernah Mudah

Menulis | Foto ilustrasi: tatkala.cp

PENYEBAB UTAMA KITA gagal menulis dengan baik ketika kita asyik membaca tulisan yang sangat buruk. Mungkin asyik bukan kalimat yang tepat. Karena membaca tulisan yang buruk sama sekali tak punya dampak bagus dalam tulisan kita.

Saya tidak akan menyindir seorang jurnalis dan penulis yang memang baru berlatih. Saya hanya cukup jengkel apabila dalam sebuah berita atau esai, yang dimuat di selebaran organisasi, haruslah layak untuk kita baca. Saya tak tahu menahu bagaimana kru bisa memahami kelayakan dari sebuah karya yang baik. Barangkali redaksi asal comot saja dan yang paling penting karyanya utuh.

Karena redaksi asal comot dan terbit, kita bisa menyimpulkan bahwa mereka tidak mengerti cara memilih sebuah karya untuk diterbitkan. Orang-orang yang tidak tahu cara memilih karya yang layak dibaca, biasanya punya pandangan sempit. Dan sebagian dari mereka belum menyadari pemikiran itu, yang ternyata tidak seluas dan sekaya apa yang diharapkan.

Jadi, mereka akan terus menyiksa kita dengan pilihan karya yang dianggap baik, setiap hari sampai mereka berhenti kelak atau sampai mereka memutuskan berganti jabatan, misalnya menjadi ketua atau sekretaris. 

Perhatikan tulisan berikut, penggalan dari sebuah berita berjudul Realisasikan Go Clean; Tanamkan Cinta lingkungan. Saya menemukan berita itu di salah satu selebaran dan berhasil menemukan kesalahan sang jurnalis. Berita itu ditulis dengan dorongan memaksakan diri untuk melaporkan sebuah peristiwa yang cukup penting, namun isinya biasa saja. Bahkan sialnya, judul itu agaknya aneh:

(02/09/22). Ikatan Santri Annuqayah Jawa (Iksaj) seksi harian merealisasikan program kerja Go Clean lebih dini dibandingkan periode sebelumnya di tengah periode.

 Program kerja tersebut sebenarnya mengalami perubahan nama dari yang asalnya Go Green menjadi Go Clean. Penamaan tersebut merupakan rekomendasi pengurus pesantren saat sidang Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Organisasi Daerah (Orda).

Hal pertama sebelum kita menulis, adalah kita tahu apa saja yang mesti disampaikan. Kedua, kita paham kronologi kejadian dan bagaimana cara menyampaikan laporan berita pada pembaca. Tidak perlu kita terpengaruh terhadap sesuatu atau apapun selama hal itu mempunyai dampak yang cukup absurd. Misalnya, tanggal, bulan, dan tahun yang tertera sebelum kalimat pembuka.

Mestinya para editor paham bahwa dalam paragraf pertama harus memuat 5W+1H ketika menyampaikan informasi, bukan kemudian ditulis secara satu kalimat dan tiba-tiba menjadi paragraf awal.

Wartawan yang baik, umumnya menulis berita di atas seperti ini;

Pengurus Ikatan Santri Annuqayah Jawa (Iksaj) seksi harian sedang merealisasikan kegiatan Go Clean yang bertempat di halaman pondok pesantren, kemarin (02/09). Salah satu kegiatan yang memang masuk dalam program kerja itu, dilakukan lebih dini dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini dikarenakan pihak pesantren telah merekomendasikan kegiatan tersebut agar segera dimulai.

Perbedaan yang mencolok dari kedua ini—bila mau dibandingkan—adalah cara menulis berita yang efektif dan jelas. Pada kalimat pembuka, sang jurnalis luput atau lupa memberikan subjek (pelaku) saat pelaporan; Ia hanya menuliskan tentang organisasinya bukan pengurusnya. Bahkan parahnya, dalam paragraf pertama tidak dicantumkan alamat pelaksanaan, kenapa dilaksanakan, dan siapa yang melaksanakan. Dan ia begitu berani menulis di paragraf pertama hanya satu kalimat saja.

Maka, kalimat pembuka sekaligus paragraf pertama dalam berita itu harus diedit kembali. Itu berarti si wartawan menulis straight news dengan cara menyalahi prinsip segitiga terbalik: Ia mengisi bagian awal berita, yang mestinya mudah diketahui oleh pembaca sebagai informasi, malah memberi informasi-informasi yang semuanya sulit dipahami dan mengundang tanya-jawab.

Saya membaca berita itu karena ingin melihat bagaimana cara media kita menulis berita dan bagaimana media masa yang lain menulis berita juga—apa yang kita sajikan dan apa yang mereka sampaikan. Kesimpulan saya, media kita masih tidak tahu apa-apa tentang liputan dan membuat berita. Kita hanya ikut melaporan: ikut membuat kabar terkini tetapi tidak menyampaikan apa pun, seperti informasi-informasi angin lalu.

Contoh lain dari tulisan yang kurang baik sebagaimana berikut:

 Namun, banyak dari kita yang membiarkan dari kita pemujaan terhadap berhala memasuki hati (yang dimaksud sebagai kenikmatan duniawi yang bersifat sementara, kekuasaan dan ketenaran) serta menghambakan diri untuk mencapainya. Jika kita menyadari hati kita kuil Tuhan, maka kepekaan kita terhadap diri, dan keseluruhan akan tertransformasikan. Di mana dari sudut pandang ini kita bukanlah makhluk duniawi yang mencari spiritualitas; kita adalah makhluk spiritual yang berusaha menemukan diri kita yang sejati.

Kalimat ini sangat alot sekali dan saya tidak sanggup untuk mencernanya. Lagi pula, saya tidak akan memaksakan diri untuk mencerna sesuatu yang tidak bisa dikunyah.

Kenapa ia tidak menuliskannya simpel saja? Ketimbang dijadikan gelembung sabun, paragraf itu jauh lebih indah ditulis dalam satu kalimat: Stok orang sufi di dunia ini sudah habis; yang berlimpah hanya orang-orang yang ingin menempuh kenikmatan dunia dan para pemuja berhala.  

Satu gelembung sabun lagi:

Namun, manusia kini sejatinya masih belum sadar akan tujuan hidupnya. Bagaimana seorang hamba dalam mengagungkan Tuhan adalah dengan beribadah. Masih banyak sebagian dari kita, menjalankan ibadah sebagai formalitas tanpa menghadirkan hati dalam ibadahnya. Tidak sedikit juga yang lebih memprioritaskan urusan duniawi. Masih banyak dari kita yang ketika beribadah menghadirkan sosok semu dan masih banyak hal-hal lain yang mengganggu hati kita.

Kita bisa membuatnya lebih ringkas dan lebih elegan dalam satu kalimat: Sekalipun banyak cara agar seseorang taat kepada Tuhan, namun sifat kemanusiaan yang terkadang lebih mementingkan urusan nafsu, masih banyak dan kita jarang untuk sadar akan hal itu.    

Orang sering ingin tampak pintar dengan cara menuliskan kalimat-kalimat yang ruwet, memamerkan kosakata yang menggelembung, dan mengobral jargon. Dan mereka—kata AS Laksana—tidak akan tampak pintar dengan cara seperti itu. Mereka hanya tampak pretensius.

Saya pikir mereka perlu menyadari bahwa pembaca tidak akan sudi meluangkan waktu atau mendedikasikan diri untuk memahami kalimat-kalimat ruwet. Tetapi, tidak apa-apa juga jika mereka tidak mau menyadari. Dua penggalan terakhir itu adalah urusan pribadi para penulis artikel. Sayang, redaksi memuat karya itu ke dalam rubrik esai yang sama sekali kurang cocok.

Yang lebih buruk dari setiap apa yang disajikan redaksi pada kita—para pembaca—adalah cara memilih suatu karya dan berita untuk diterbitkan. Mereka memilih atas dasar ketidakcakapan. Dan ketidakcakapan itu sekarang sudah menjadi standar. Setiap saat kita bisa menjumpai berita dan karangan yang ditulis dengan model seperti itu. Berita yang ditulis buruk bukan hanya menjengkelkan untuk dibaca. Ia juga tidak membantu pembaca untuk lebih memahami realitas. [T]

Pilihan Buku yang Sulit dan Rumit
Rumah Literasi Indonesia di Banyuwangi, Bukan Sekadar Membaca, Tapi Juga Berwisata
Tags: jurnalistikLiterasimenulis
Previous Post

Mangku Pastika dan Gede Suardana Duduk Bersama Bicara Generasi Milenial

Next Post

Kehidupan Perempuan Sebelum dan Sesudah Menikah: Antara Karier, IRT atau Keduanya?

Ikrom F.

Ikrom F.

Pemuda kelahiran Jember. Saat ini sedang mengabdi di pondok pesantren Annuqayah daerah Lubangsa. Aktif di beberapa komunitas, seperti Komunitas Penulis Kreatif (KPK) Iksaj, IPJ, LPM Fajar dan PMII. IG @ikrom_f1234.

Next Post
Kehidupan Perempuan Sebelum dan Sesudah Menikah: Antara Karier, IRT atau Keduanya?

Kehidupan Perempuan Sebelum dan Sesudah Menikah: Antara Karier, IRT atau Keduanya?

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Pulau dan Kepulauan di Nusantara: Nama, Identitas, dan Pengakuan

by Ahmad Sihabudin
May 12, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

“siapa yang mampu memberi nama,dialah yang menguasai, karena nama adalah identitas,dan sekaligus sebuah harapan.”(Michel Foucoult) WAWASAN Nusantara sebagai filosofi kesatuan...

Read more

Krisis Literasi di Buleleng: Mengapa Ratusan Siswa SMP Tak Bisa Membaca?

by Putu Gangga Pradipta
May 11, 2025
0
Masa Depan Pendidikan di Era AI: ChatGPT dan Perplexity, Alat Bantu atau Tantangan Baru?

PADA April 2025, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh laporan yang menyebutkan bahwa ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Buleleng,...

Read more

Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

by Karisma Nur Fitria
May 11, 2025
0
Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

PEMALSUAN kepercayaan sekurangnya tidak asing di telinga pembaca. Tindakan yang dengan sengaja menciptakan atau menyebarkan informasi tidak valid kepada khalayak....

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co