28 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

1 Bulan 1 Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak di Buleleng — Adakah Pihak yang Cemas?

Made Adnyana OlebyMade Adnyana Ole
February 9, 2023
inLiputan Khusus, Pilihan Editor
1 Bulan 1 Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak di Buleleng — Adakah Pihak yang Cemas?

Ilustrasi tatkala.co | Wiradinata

PADA KURUN lima tahun, 2017-2022, terjadi sebanyak 89 laporan kasus kekerasan seksual terhadap anak di Polres Buleleng. Dari jumlah itu, sebanyak 61 kasus berupa persetubuhan, dan 28 kasus berupa pencabulan terhadap anak.

Jadi, jika diratakan-ratakan selama lima tahun itu, dari 2017 hingga tahun akhir 2022, terdapat sedikitnya satu kasus dalam satu bulan. Tentu jumlah yang cukup bikin orang tua cemas.

Rinciannya, pada tahun 2017 terdapat 5 laporan kasus persetubuhan, dan 8 laporan kasus pencabulan. Tahun 2018 jumlah kasunya meningkat menjadi 6 kasus persetubuhan dan 4 kasus pencabulan.

Tahun 2019 laporan kasus kekerasan seksual terhadap anak melonjak cukup tajam, yakni 17 kasus persetubuhan dan 3 kasus pencabulan.

Tahun 2020 jumlah kasusnya menurun lagi. Angka kasus persetubuhan pada tahun itu sebanyak 4 kasus dan 1 kasus pencabulan.

Tahun 2021 kasusnya meningkat lagi secara drastis, yakni 14 kasus persetubuhan dan 4 kasus pencabulan. Dan 2022 juga meningkat, di mana pada tahun 2022 itu tercatat 15 kasus persetubuhan dan 8 kasus pencabulan.

Memasuki tahun 2023, kasus kekerasan seksual terhadap anak terjadi lagi. Bahkan, tahun 2023 ini belum genap berjalan dua bulan, tapi sudah terjadi dua kasus. Artinya, ya, rata-rata satu kasus dalam satu bulan.

“Tahun 2023 hingga awal Februari tercatat 2 kasus persetubuhan,” kata Kasi Humas Polres Buleleng, AKP I Gede Sumarjaya, Rabu, 8 Februrai 2023.

>>>

Dua kasus pada awal tahun 2023 ini adalah kasus persetubuhan pelajar yang rekaman videonya beredar di media sosial, dan yang terbaru adalah kasus persetubuhan terhadap anak yang dilakukan oleh pamannya sendiri. Peristiwa terbaru itu terjadi di wilayah hukum Buleleng bagian barat.    

Putus Pacaran

Kasus di awal tahun 2023 ini adalah beredarnya video yang berisi adegan porno sepasang kekasih. Yang perempuan usainya 16 tahun, yang lelaki usianya 19 tahun.

Keduanya pacaran sejak April 2022 dan selama pacaran mereka sering melakukan hubungan badan. Hubungan badan itu kadang direkam dengan menggunakan HP.

Oleh sebab tertentu, mereka putus. Lalu pada Januari 2023 video rekaman yang berisi adegan layaknya suami istri itu beredar di WhatsApp Group. Jajaran Polres Buleleng pun memeriksa kasus itu.

Pelaku yang laki-laki itu disangka telah melakukan tindak pidana persetubuhan terhadap anak di bawah umur sebagaimana dimaksud dalam rumusan pasal 81 UU RI Nomor 17 tahun 2016 perubahan atas UU RI No 35 tahun 2014 perubahan atas UU RI no 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan terhadap anak dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun

Paman dan Keponakan

Kasus kedua yang terungkap pada awal Februari 2023 ini adalah kasus persetubuhan yang dilakukan oleh seorang paman terhadap keponakannya yang masih gadis 14 tahun.

Keterangan yang diperoleh di Polres Buleleng, Rabu, 8 Februari, menyebutkan kasus ini terungkap ketika orang tua  si gadis memeriksaan anaknya ke bidan dan diketahui si gadis hamil. Orang tua si gadis berusaha menanyakan kepada anaknya siapa yang menghamilinya. Si gadis kemudian menyampaikan kehamilannya akibat hubungan badan yang dilakukan bersama pamannya.

Kasus itu kemudian dilaporkan ke Unit PPA Sat Reskrim Polres Buleleng. Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan dikuatkan dengan adanya hasil visum dan terpenuhinya bukti yang cukup,  kemudian paman si gadis yang menjadi pelaku persetubuhan itu diamankan.

Rasa Aman Anak-anak

Dengan cukup banyaknya kasus kekerasan seksual terhadap anak membuktikan bahwa rasa aman anak masih terancam meskipun perlindungan anak terhadap kekerasan seksual telah diatur dalam pasal 76E Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Dalam Pasal 76E tersebut dinyatakan bahwa setiap orang dilarang melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, melakukan serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul.

Pelaku pencabulan terhadap anak dapat dikenakan sanksi berdasarkan Pasal 82 ayat (1) junto Pasal 76E Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Pelaku dipidana berupa pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun, dan denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,- (lima miliar rupiah).

Seorang dosen, I Ketut Suar Adnyana, pernah menulis artikel di tatkala.co tentang kasus kekerasan seksual terhadap anak itu. Dalam artikel itu disebutkan, kasus kekerasan seksual terhadap anak tidak saja diselesaikan dari segi hukum tetapi  dilakukan pengawasan terhadap anak baik di rumah, di masyararakat, dan di sekolah sehingga celah kemungkinan untuk terjadinya kekerasan seksual terhadap anak tidak ada.

Ketika anak berada di rumah, menurut Suar Adnyana, setiap anggota keluarga berperan  melakukan pengawasan  sehingga kekerasan seksual tidak terjadi. Komunikasi antar keluarga dibangun dengan harmoni  apabila ada indikasi pelecehan seksual terhadap anggota keluarga, lebih awal diketahui. Dengan langkah itu, anak  mendapat perlindungan dan rasa aman di lingkungan keluarga.

Rasa aman di sekolah juga harus terjamin. Warga sekolah berkewajiban memberikan jaminan keamanan kepada anak. Kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah  memberi tanggung jawab kepada setiap guru untuk mengawasi siswa sehingga kekerasan seksual terhadap siswa tidak terjadi.

Peran guru bimbingan konseling (BK)  dalam usaha antisipasi adanya kekerasan seksual sangat vital. Siswa dapat mengadukan setiap indikasi pelecehan seksual kepada guru BK. Guru BK hendaknya melaksanakan tugas dengan teknik jemput bola. Jangan hanya  melakukan tugasnya setelah ada laporan dari siswa.

Disamping peran guru BK, warga sekolah seperti wali kelas, guru, dan pegawai turut serta melakukan pengawasan terhadap  siswa sehingga  kekerasan seksual terhadap siswa dapat terhindarkan. Komunikasi antar warga sekolah perlu ditingkatkan.

Wali kelas atau guru apabila menemukan perubahan tingkah laku siswa, wali kelas dan guru diharapkan melakukan komunikasi secara personal kepada siswa tersebut sehingga siswa tersebut mau berterus terang menyampaikan permasalahannya.

Langkah antisipasi tentu  merupakan langkah terbaik dilakukan. Apabila  kasus kekerasan seksual  telah terjadi tentu kejadian itu berdampak pada psikologis anak (siswa).

Suar Adnyana mengatakan dalam artikelnya bahwa dampak psikologis yang terjadi pada anak yang menjadi korban, antara lain menurunnya harga diri, menurunnya kepercayaan diri, depresi, dan kecemasan.

“Awasi anak (siswa) di setiap lingkungannya. Jauhkan anak (siswa) dari predator seksual yang dapat menghancurkan masa depan anak (siswa),” kata Suar Adnyana dalam artikelnya.

Satu Kasus Tergolong Banyak

Adakah yang cemas terhadap jumlah kasus kekerasan seksual yang bisa disebut cukup sering terjadi itu di Buleleng? Tentu saja ada.

Karena rasa cemas banyak orang terhadap kasus kekerasan seksual terhadap anak itulah maka kini muncul sejumlah lembaga yang punya perhatian besar terhadap kasus-kasus yang mengancam kehidupan anak-anak dan perempuan. Selain lembaga-lembaga non pemerintah, banyak juga lembaga yang dibentuk pemerintah.

Salah satunya adalah Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak, disingkat P2TP2A. Di Buleleng, lembaga itu berada di Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, disingkat dinas P2KBP3A.

Ketua Pelaksana Harian P2TP2A Dinas P2KBP3A Buleleng, Made Riko Wibawa, mengatakan satu kasus dalam satu bulan itu sudah termasuk banyak. Apalagi jika dikaitkan dengan penanganan dan pendampingan terhadap anak-anak dan perempuan yang menjadi korban atau pelaku dalam kasus itu.

“Satu kasus memerlukan pendampingan terhadap anak-anak, baik terhadap pelaku maupun korban, dalam waktu yang cukup lama, dari proses pemeriksaan polisi hingga siding pengadilan,” kata Riko.

Pendampingan dilakukan secara menyeluruh, misalnya menemani anak-anak yang menjadi korban atau menjadi pelaku ketika menjalani pemeriksaan di kepolisian atau dalam sidang pengadilan.

“Pendampingan dilakukan secara fisik dan psikis bersama psikolog,” kata Riko.

Jika si anak yang terkena kasus itu mendapatkan bullying dari teman-teman sekolah atau dari lingkungan tempat tinggalnya, dan sia anak merasa tidak nyaman dan ingin pindah, maka P2TP2A juga berupaya untuk memindahkan anak itu demi mendapatkan tempat yang nyaman.

“Kami tetap berupaya agar anak yang terkena kasus merasa nyaman dan psikisnya tidak terganggu,” ujar Riko/

Secara umum Riko menyebutkan, P2TP2A memiliki setidaknya dua program, yakni program pencegahan dan program penanganan atau pendampingan jika terjadi kasus yang melibatkan anak-anak dan perempuan, termasuk kasus kekerasan seksual terhadap anak-anak.

Program pencegahan dilakukan dengan memberikan sosialisasi ke sekolah-sekolah dank e desa-desa. “Sosialisasinya antara lain berisi pengetahuan-pengetahuan agar anak-anak bisa menghindar dari kasus kekerasan seksual, dan para orang tua bisa mengawasi anak-anaknya dengan lebih baik,” katanya.

Misalnya, kata Riko, P2TP2A memberi pengetahuan tentang organ-organ tubuh anak-anak yang tak boleh disentuh oleh orang lain, dan siapa-siapa saja yang boleh menyentuhnya dengan pengawasan.

“Sejauh ini kami melayani permintaan pihak sekolah atau pemerintahan desa untuk melakukan sosialisasi,” kata Riko. [T]

Hal-hal Apakah yang Membuat Seorang Anak Tega Membunuh Ayahnya? | Kisah Pilu dari Sanggalangit
Kekerasan Seksual Terhadap Anak Sebagai Bentuk Degradasi Moral
Stop Sexual Violence | Semua Peduli, Semua Terlindungi
Tags: anak-anakbulelengkekerasan seksualkekerasan seksual terhadap anak
Previous Post

Remaja Bali Kini Sudah Mengenal Prasi

Next Post

Clermont-Ferrand International Short Film Festival: Indonesia Berkibar di Pasar Film Pendek Terbesar di Dunia

Made Adnyana Ole

Made Adnyana Ole

Suka menonton, suka menulis, suka ngobrol. Tinggal di Singaraja

Next Post
Clermont-Ferrand International Short Film Festival: Indonesia Berkibar di Pasar Film Pendek Terbesar di Dunia

Clermont-Ferrand International Short Film Festival: Indonesia Berkibar di Pasar Film Pendek Terbesar di Dunia

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more

Karya-karya ‘Eka Warna’ Dollar Astawa

by Hartanto
May 28, 2025
0
Karya-karya ‘Eka Warna’ Dollar Astawa

SALAH satu penggayaan dalam seni rupa yang menarik bagi saya adalah gaya Abstraksionisme. Gaya ini bukan sekadar penolakan terhadap gambaran...

Read more

Waktu Terbaik Mengasuh dan Mengasah Kemampuan Anak: Catatan dari Kakawin Nītiśāstra

by Putu Eka Guna Yasa
May 28, 2025
0
Pawisik Durga, Galungan, dan Cinta Kasih

DI mata orang tua, seorang anak tetaplah anak kecil yang akan disayanginya sepanjang usia. Dalam kondisi apa pun, orang tua...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space
Pameran

Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space

ANAK-ANAK muda, utamanya pecinta seni yang masih berstatus mahasiswa seni sudah tak sabar menunggu pembukaan pameran bertajuk “Secret Energy Xchange”...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co