Ini menu olahan daging babi dengan proses olah yang tak ribet: Dendeng asap dari daging babi hitam.
Pilih daging babi hitam dengan kualitas tetbaik. Atau daging kelas 1. Daging terpilih itu lalu dipotong tipis-tipis. Cuci hingga bersih.
Daging yang sudah bersih itu kemudian direndam dalam air yang sudah berisi rempah seperti ketumbar, lengkuas, dan bawang putih. Isi juga gula merah atau gula bali atau gula aren, dan garam.
Dading direndam selama beberapa jam hingga rempah, gula dan garam, meresap dengan baik ke serat daging.
Menyatulah daging itu dengan bumbu rempah. Setelah itu, daging diasapi di atas tungku yang berisi bongkah bara panas. Hingga daging itu kering.
Daging kering itu kemudian disimpan dalam kemasan, dan jika hendak menyantapnya sebagai teman nasi, atau sebagai camilan saat minum, daging yang sudah bernama dendeng asap itu digoreng terlebih dahulu.
Dengan dendeng babi asap ini, makan nasi bisa lebih lahap. Atau jika dicamil-camil saat minum sambil duduk-duduk bersama teman, obrolan pun bisa lebih asyik. Nyaem, nyaem…
Gampang bukan? Tentu saja gampang. Namun yang butuh proses agak ribet adalah mendapatkan babi hitam bali. Jika harus memeliharanya terlebih dulu, tentu perlu waktu panjang untuk bisa segera menikmati dendeng yang enak dan lezat.
Jadi, kalau ingin gampang dan cepat enak, pesanlah ke Kelompok Wanita Tani (KWT) Kayu Sugih di Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali.
Dengan dendeng babi asap ini, makan nasi bisa lebih lahap. Atau jika dicamil-camil saat minum sambil duduk-duduk bersama teman, obrolan pun bisa lebih asyik. Nyaem, nyaem…
Ketua KWT Kayu Sugih Ni Kadek Sasih
Di KWT Kayu Sugih memang terdapat usaha kecil di bidang pangan dan olah-olahannya. Antara lain usaha budi daya pagi organik, sorgum, jahe merah dan babi hitam serta hasil olahannya.
Sorgum misalnya sudah diolah jadi roti dan jenis kue tradisional. Nah, daging babi hitam diolah jadi dendeng asap.
Ketua KWT Kayu Sugih, Ni Kadek Sasih, mengatakan dendeng babi asap awalnya dijual terbatas di daerah Buleleng saja. Namun, saat dipromosikan melalui media sosial, pesan an datang dari luar wilayah Buleleng bahkan sampai luar Bali. Produksi pun terus ditambah.
Kadek Sasih menyebutkan, harga per kilogram dendeng itu adalah Rp. 200.000. Ada juga dendeng yang sudah dijual dalam bentuk kemasan. Ada kemasan Rp. 20.000, dan ada kemasan Rp. 50.000.
Perbekel atau Kepala Desa Panji, Jro Mangku Made Ariawan, mengatakan, olahan dendeng asap babi hitam ini bisa tahan sampai 1 bulan.
Daya tahan yang cukup lama itu disebabkan karena daging babi yang dipakai untuk dendeng itu memang daging babi yang berkualitas.
Daging babi hitam memang dikenal memiliki kualitas daging yang baik. Untuk itulah ternak babi hitam khas Bali itu dikembangkan juga di Desa Panji.
Perbekel atau Kepala Desa Panji, Jro Mangku Made Ariawan
“Peternakannya bisa berjalan, indukkannya bisa berjalan, hasil dari indukkannya bisa dibeli kembali oleh UKM kita untuk dijadikan produk dendeng asap babi hitam, urutan (sosis tradisional) dan produk olahan lainnya,” kata Perbekel Ariawan. [T][Ado]