Teater Kini Berseri memang kelompok teater masa kini. Pada Festival seni Bali Jani 2022 ia menampilkan kisah Telaga Naga, sebuah kisah yang dikarang sendiri.
Meski kisahnya terkesan klasik, tapi kisah itu digarap dengan cara khas sehingga jadi relevan dengan tontonan kegemaran anak-anak muda zaman kini. Kisah Telaga Naga pun jadi berseri-seri.
Teater Kini Berseri pentas di Gedung Ksirarnawa, Jumat, 13 Oktober 2022. Seperti biasa jika teater itu manggung, penonton pasti penuh. Teater Kini Berseri memang teater junjungan anak muda pada masa Bali jani.
Kisah Telaga Naga sederhana saja. Di sebuah desa di hilir sungai, hiduplah seorang gadis muda bernama Maya. Suatu hari, terjadi keanehan yang menyebabkan warna sungai berubah disertai munculnya mahluk mahluk misterius dari dalam sungai yang menghancurkan desa mereka.
Untuk menyelamatkan desanya, Maya pun memutuskan untuk menyusuri sungai ke arah hulu untuk mencari tahu sumber dari misteri berubahnya warna sungai serta para mahluk yang menyerang desanya.
Di hulu sungai yang terletak di kaki gunung, ada sebuah telaga tempat bersemayamnya seekor naga bernama Sirya. Konon, hanya naga itulah yang dapat memulihkan keadaan seperti sediakala. Maya pun menempuh perjalanan jauh untuk dapat menemukan Telaga Naga demi menyelamatkan desanya.
Pentas Telaga Naga dari Teater Kini Berseri
Naskah dibuat sendiri oleh sutradara I Gede Benny Dipo Pratama. Meski kisahnya bisa dibilang klasik, namun karakter tokoh-tokohnya digarap dengan cukup mendalam. Meski bentuk garapannya tak jauh berbeda dengan garapan Teater Kini Berseri sebelum-sebelumnya, namun pada garapan kali ini tampak jelas adanya upaya-upaya pematangan karkater, sekaligus juga upaya untuk memberi kesan dan pesan yang tidak klise.
“Kami mengutamakan pendalaman karakter dan kematangan isi, daripada mencari bentuk baru,” kata Indra Parusa, ketua Teater Kini Berseri.
Pentas Telaga Naga ini didukung 80 pemain dengan durasi 130 menit. Masing-masing pemain membawakan peran dengan baik, apalagi didukung dengan busana yang dirancang apik. Busananya adalah perpaduan dari kontemporer, tradisional dan modern.
Musik iringannya juga sangat menarik, dapat memberikan jiwa dalam setiap adegan. “Musik, kami membeli pada situs musik international. Lalu, kami buatkan lirik lagunya dan nada vokal. Selanjutnya, kami arrangement ulang,” papar Indra Parusa serius.
Telaga Naga menjadi sebuah sajian seni Festival Bali Jani yang sangat indah dan populer. Anak-anak muda, khususnya pecinta seni teater mengidolaknnya. Maka tak heran, setiap ada kesan lucu, penonton memberikan sambutan luar biasa. Kisahnya juga disajikan dengan lugas, tanpa ada ruang yang tak terisi, sehingga penonton cepat mengerti. Sajian yang paling menarik, ketika pada ending scene, dimana koreo menari di sawah dengan kondisi yang lebih subur.[T][Ole]