PURNAMA KAPAT
Lembut cahaya bulan
Purnama kartika
Dari angkasa
Menembus kepulan putih
Asap pasepan
Dibelah irama bayangan
generasi peniti suci
kaluhuran
Memandang barisan
Sang rahayu
Berserah diri,
hati dan raga
menerima percikan dan
Kucuran anugerah
tirta pangelukatan pengalang sasih kapat
Bahagia
Mereka tiba di rumah tua
Pada kaluhuran leluhur agung
Menapaki kembali
Jalan tua, margi lelangit
Masa kini
Wujud masa lalu
Keagungan lampau
Gemilang hari ini
Sekali lagi
bayangan bergerak
Di bawah cahaya purnama kartika
Asap asep pasepan agung
mewangi bhuwana
Segentong tirta harum cendana
Beningnya merendam semalam
daun nagasari,
bilah kelopak bunga teratai
dan sarinya dilengkapi wangi
daun cemara
Peradaban air ini
kemuliaan kesemestaan
Dan membasuh mewangi
di setiap pori tubuh.
Ini bukan drama
namun adab lelaku
di bawah purnama kartika
Di natar lingga suci
Batur Kalawasan
b.w.2022
ANGENAN, CAHAYA SUCI
Pendaran Surya
Cahaya Candra
Sunar Lintang Trengana
Ya, ketiganya
mengintip hredaya
Hati nan gemilang
Bayangan diri
Tak kuasa mengingkari
Tubuh sang diri
Angenan serupa cahaya
Endihan adalah Jnana
Kesucian nan mawisesa
Manunggal cipta
Menjadi otoriti
keputusan agung
Setiap waktu
Bayangan
dieja rembulan
Dikejaran angenan
Berpulang pada riuhnya senyap
Tubuh terbiasa
Menapaki undag,
gunung, runtuh, gunung
dan seterusnya
Pola hitungan kuno itu
Menyelipkan hakikat urip
Tersemat pada candi tua,
Terselip di bilur dedaunan
karang simbar, karang sari
Tatwaa hadir
Berujud sendi singa
yang tajam ke jiwa
menatap hati penyimak
b.w.2022
[][][]